Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

21 April 2024, 20:32

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjamin hubungan Indonesia-Cina akan semakin kuat, sejalan dengan periode pemerintahan berikutnya.”Saya yakin pada periode pemerintahan selanjutnya, Indonesia akan menjamin keberlanjutan kebijakan Presiden Joko Widodo dan meneruskan persahabatan yang kuat dan kerja sama yang konstruktif antara Indonesia dan Tiongkok,” kata dia dalam keterangan resmi pada 19 April 2024.Luhut memimpin delegasi Indonesia dalam Pertemuan Ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanisme atau HDCM RI-RRT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 19 April 2024. Sementara delegasi Tiongkok dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok Wang Yi. Luhut menyatakan hubungan Indonesia Tiongkok akan semakin kuat dan stabil. Penguatan hubungan ini, kata dia, mengedepankan prinsip saling percaya, menghormati dan saling menguntungkan.Luhut menyebut posisi HDCM sebagai episentrum keberlanjutan kemitraan strategis komprehensif serta kerangka kerja sama Global Maritime Fulcrum-Belt and Road Initiative (GMF–BRI). Bentuk kerja sama tersebut salah satunya adalah proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung yang telah beroperasi komersial pada 17 Oktober 2023.“Proyek ini menjadi keberhasilan sinergi GMF-BRI yang selayaknya dapat dilanjutkan sampai ke Surabaya,” kata Luhut.Sehari sebelum pertemuan HDCM, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis pagi, 18 April 2024. Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, tujuan dari kunjungan Wang Yi adalah untuk memperkuat kerja sama dalam kerangka Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative).Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan antara Jokowi dan Wang Yi. Jokowi mendorong Tiongkok untuk mendukung pembangunan infrastruktur transportasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, hingga kelanjutan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sampai Surabaya, serta mendorong transfer teknologi dari China ke Indonesia. “Perlu percepatan penyelesaian studi kelayakan untuk perpanjangan trase (kereta cepat) hingga ke Surabaya,” tutur Retno.Iklan

Presiden Jokowi juga memperkuat dorongan kepada pemerintah China agar segera melaksanakan investasi dalam sektor industri petrokimia di wilayah Kalimantan Utara. Diketahui, dengan nilai perdagangan mencapai lebih dari 127 miliar dolar AS (setara dengan sekitar Rp2.055 triliun), China menjadi mitra dagang terbesar bagi Indonesia. “Bapak Presiden (Jokowi) juga mengharapkan terus dilakukannya pembukaan akses pasar produk Indonesia ke China, termasuk penyelesaian protokol untuk impor produk pertanian dan perikanan Indonesia,” kata Retno.Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah memenuhi undangan pertemuan dengan Presiden Cina Xi Jinping. Prabowo dan Xi bertemu di the Great Hall of the People in Beijing, Senin, 1 April 2024. Ini menjadi anjangsana Prabowo pertama sebagai Presiden terpilih.Dikutip dari keterangan resmi Kedutaan Besar Cina di Jakarta, Xi menyampaikan selamat kepada Prabowo atas kemenangan dia di Pilpres 2024. Xi mengingatkan bahwa selama 10 tahun kerja sama dengan Jokowi, kerja sama kedua negara maju dengan pesat. Xi memberi contoh proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebagai kerja sama berkualitas tinggi kedua negara.”Hubungan Tiongkok-Indonesia sudah memasuki tahap baru pembentukan komunitas senasib sepenanggungan,” tulis keterangan Kedutaan Besar Cina di Jakarta yang diterima Tempo pada Senin malam, 1 April 2024. Pilihan Editor: Kepuasan Publik pada Jokowi 77 Persen, Indikator: Sebab Sering Beri Bantuan