KPK Gandeng Bawaslu dan KPK Luncurkan Program Hajar Serangan Fajar Pemilu 2024

14 July 2023, 18:42

TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK meluncurkan program kampanye anti politik uang dalam Pemilu 2024 bertajuk ‘Hajar Serangan Fajar’, Jumat, 14 Juli 2023. Peluncuran program tersebut turut dihadiri oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) Usman Kansong, dan perwakilan partai politik peserta pemilu 2024. Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, berdasar dari data hasil survei, politik uang masih saja dan terus terjadi dalam penyelenggaraan pemilu. Sehingga kampanye ini dipandang perlu untuk membuat kesadaran atau awareness. “Karena kita sadar, fakta-fakta yang terjadi bahwa politik uang masih saja terjadi. Hasil survei, masyarakat kita masih permisif atas peredaran politik uang dalam rangka pemilu,” kata Firli saat konferensi pers peluncuran ‘Hajar Serangan Fajar’ di Gedung KPK, Jumat. Ditempat yang sama, Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana mengatakan, dari hasil riset internal pada Pemilu 2019, sebanyak 72 persen narasumber, di mana mayoritasnya perempuan, mengaku menerima politik uang. “Dari sekian pemilih di (pemilu) 2019 lalu, 72 persen menerima politik uang. Kalau dibedah lagi, 82 persen perempuan yang menerima,” kata Wawan. Adapun penerima politik uang itu didominasi oleh perempuan berusia 36-50 tahun. Sedangkan sisanya perempuan usia di bawah 36 tahun atau di atas 50 tahun. Iklan

“Kalau kita bagi lagi, dari 82 persen tadi, itu 60 persen usia 36-50 tahun. Mungkin ibu-ibu atau emak-emak, sisanya usia di bawah 36, atau di atas 50 tahunan. Ini adalah hasil dari kajian kami,” katanya. Wawan menjelaskan, masih dari data survei internal itu, ada tiga alasan mengapa masyarakat mau menerima politik uang, yaitu ekonomi, faktor tekanan pihak lain, serta ketidaktahuan.”Atas kondisi itu, KPK melakukan edukasi dan sosialisasi untuk mencegah politik uang. KPK juga mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama menolak politik uang,” kata Wawan. Dalam kampanye ‘Hajar Serangan Fajar’ kali ini, KPK menjadikan ibu-ibu sebagai target utama edukasi antipolitik uang. Target selanjutnya adalah pemilih muda yang jumlahnya akan mendominasi pemilu selanjutnya.Pilihan Editor: Kasusnya Naik Penyidikan, Denny Indrayana Tuntut Proses Pidana Dilakukan Sesuai Aturan Hukum

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Transportasi