Ketua MPR Ajak Masyarakat Jaga Minggu Tenang tetap Kondusif

10 February 2024, 21:20

INFO NASIONAL – Ketua MPR Bambang Soesatyo mengajak para kontestan politik dan pendukungnya, dari mulai Capres – Cawapres, Caleg DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, serta DPD RI, untuk mengakhiri kampanye terbuka dengan tetap menjaga keamanan, ketertiban, dan kedamaian.Masyarakat juga diimbau menjaga minggu tenang tetap kondusif selama 11-13 Februari 2024, sehingga warga bisa menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024 dengan nyaman dan aman.Tiga pasang calon menggelar kampanye terbuka yang terakhir pada Sabtu, 10 Februari 2024. Anies – Muhaimin di Jakarta International Stadium, Prabowo – Gibran di Gelora Bung Karno, Jakarta. Sementara itu, Ganjar – Mahfud di Benteng Vastenburg, Solo dan di Lapangan Pancasila, Semarang.“Alhamdulilah sejauh ini kondisi kebangsaan masih sangat kondusif. Mari kita jaga agar selama masa tenang, pencoblosan, hingga selesainya rekapitulasi suara dan penetapan pemenang, kondisi kebangsaan masih dalam keadaan kondusif,” ujar Bamsoet saat kunjungannya ke Dapil-7 Jawa Tengah di hari ke-24, Sabtu, 10 Februari 2024.Bamsoet mendatangi sejumlah tokoh, antara lain Wakil Bupati Purbalingga, Sudono, keluarga besar Widji Laksono (putera almarhum Soetarto yang merupakan mantan Wakil Bupati Purbalingga dan mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga) serta Keluarga Sambas Purbalingga.Bamsoet menjelaskan, tiga hari selama minggu tenang menjadi kesempatan masyarakat untuk berfikir dengan jernih dalam menentukan pilihannya, tanpa perlu diintervensi oleh kampanye di luar jadwal apalagi dengan menggunakan politik uang.Iklan

“Masyarakat harus bisa menjadi pemilih cerdas. Jangan jual masa depan bangsa hanya karena Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu. Karena jika memilih pemimpin hanya karena uang, resikonya akan mudah ditinggalkan,” tutur dia.Menjadi pemilih cerdas, Bamsoet melanjutkan, sangat penting untuk menyelamatkan demokrasi Pancasila agar tidak terjebak dalam demokrasi angka-angka yang menjurus kepada demokrasi komersialisasi dan kapitalisasi, dan berujung kepada oligarki.Selama minggu tenang, kata Bamsoet, TNI – Polri juga harus tetap waspada terhadap berbagai potensi yang dapat mengganggu jalannya pemilu yang damai. Pada Pemilu 2019, setidaknya ada 6 aksi serangan teror.“Pembelahan yang terjadi pada Pemilu 2019 lalu dengan terminologi Cebong, Kampret, dan Kadrun, tidak boleh terjadi lagi pada Pemilu 2024. Sejarah membuktikan, karena kuatnya ikatan kebangsaan, hingga hari ini Indonesia masih tegak berdiri. Namun kita juga tidak boleh terlena, karenanya kewaspadaan harus tetap dikedepankan,” Bamsoet memungkas. (*)

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi