Ketua IPW Laporkan Ganjar Pranowo untuk Dugaan Gratifikasi ke KPK, Profil Sugeng Teguh Santoso

7 March 2024, 8:15

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Indonesia Police Watch atau IPW, Sugeng Teguh Santoso melaporkan Gubernur Jawa Tengah periode 2012-2023, Ganjar Pranowo atas dugaan gratifikasi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).Selain Ganjar Pranowo, IPW melaporkan pula Direktur Utama Bank Jateng periode 2014-2023, Supriyatno atas dugaan yang sama. Sugeng merinci pelaporan ke Dumas KPK perihal kredit yang diberikan Bank Jateng kepada kreditur atau nasabah, ada jaminan oleh asuransi berbentuk cashback.Pada laporan tersebut, dugaan keterlibatan Ganjar sebagai pemegang saham pengendali. “Inisial pemegang saham pengendalinya itu GP. Kami serahkan prosesnya pada KPK ya, karena kami juga sudah deskripsikan alat buktinya,” kata Sugeng, pada 5 Maret 2024.Juru bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Chico Hakim, menilai pelaporan Sugeng ke KPK sarat bermuatan politis. “Penilaian kami, ini adalah ketidaksukaan untuk mendorong gerakan politik,” kata Chico saat dihubungi Tempo, Selasa, 5 Maret 2024.Chico menganggap laporan tersebut terkesan dipaksakan. Terlebih lagi, menurut Chico, Sugeng merupakan anggota dari partai politik di luar Koalisi PDIP, yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang saat ini sedang menjadi sorotan karena polemik penggelembungan suara. “Dan kalau dilihat dari situs web IPW, tidak terlihat jika laporan ini dilakukan sebagaimana fungsi IPW dan kaitannya dengan Polri,” ujar Chico. Profil Sugeng Teguh SantosoSugeng Teguh Santoso lahir pada 13 April 1966 di Semarang, Jawa Tengah. Ia merupakan anak dari seorang ayah yang bekerja sebagai pegawai perusahaan dan aktivis buruh. Sementara itu, ibunya merupakan guru. Namun, ia sempat berpisah dengan sang ayah ketika terjadi pergolakan politik pada 1965. Setelah kondisi politik mereda, ia bertemu kembali dengan sang ayah usai ibunya membawa keluarga hijrah ke Jakarta. Sugeng menghabiskan masa kecilnya di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat. Meskipun banyak anak yang terlibat tawuran kala itu, tetapi Sugeng sukses melalui setiap jenjang pendidikan dengan baik. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Pademangan Timur 04 di Jakarta (1979), SMP Negeri 42 di Jakarta (1982), dan SMA Negeri 15 di Jakarta (1985).Iklan

Di Jakarta, ayah Sugeng bekerja sebagai tukang becak yang kemudian bangkit menjadi juragan becak serta memiliki bengkel sendiri. Namun, Sugeng tidak pernah berkeinginan meneruskan usaha sang ayah. Ia hanya ingin menjadi ahli komputer di Indonesia. Setelah lulus SMA, Sugeng berhasil menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Usai meraih gelar sebagai Sarjana Hukum, ia dilantik menjadi Pengacara Praktek di Pengadilan Tinggi Jakarta. Lalu, pada 1992, ia membuka kantor hukum Sugeng Teguh Santoso. Empat tahun kemudian, ia diangkat sebagai advokat oleh Menteri Kehakiman Indonesia. Dengan kemampuannya dalam bidang hukum, Sugeng berhasil menduduki beberapa posisi, seperti Sekretaris Jenderal (Sekjen) Serikat Pengacara Indonesia (1997-2007), Deklarator Peradi (2004), Wakil ketua Umum Peradi (2010-2015), dan Sekretaris Dewan Kehormatan Pusat Peradi (2005-2015), dan Sekjen Peradi Rumah Bersama Advokat (2015-2020). Berdasarkan policewatch.news, Sugeng pernah mengikuti Pemilihan Wali Kota Bogor 2018 sebagai Wakil Wali Kota Bogor berpasangan dengan Dadang Iskandar Danubrata. Lalu, pada Juli 2018, ia bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai calon anggota legislatif untuk Pemilihan Legislatif 2019. Kemudian, pada periode 2020-2024, ia diangkat menjadi Ketua Umum Peradi Pergerakan.Pada 18 Agustus 2021, Sugeng Teguh Santoso resmi dilantik sebagai ketua IPW di Komplek UNJ Rawamangun, Jakarta Timur. Pada pelantikan tersebut, Sugeng menjelaskan, IPW menjadi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengontrol kinerja kepolisian. RACHEL FARAHDIBA R  | BAGUS PRIBADI I  RIZKI DEWI AYUPilihan Editor: Profil Sugeng Teguh Santoso, Kader PSI yang Laporkan Ganjar ke KPK