Jatuh Bangun Merpati yang Kini Disuntik Mati Presiden Jokowi

22 February 2023, 18:18

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi mengesahkan pembubaran dua perusahaan pelat merah, PT Merpati Nusantara Airlines dan PT Kertas Leces. Keduanya dibubarkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2023 yang diteken Jokowi pada 20 Februari 2023.Sebelumnya, Merpati Airlines telah dinyatakan pailit lewat putusan Pengadilan Niaga Surabaya pada 2 Juni 2022 lalu. Seperti apa jejak jatuh bangun maskapai yang pernah berjaya pada awal 2000-an itu. Berikut rangkumannya.Baca Juga: Terkini: Jokowi Resmi Bubarkan Merpati dan Kertas Leces, Sri Mulyani Ingatkan Tren Harga KomoditasSejarah Berdirinya Merpati AirlinesBerdasarkan catatan Tempo, maskapai ini didirikan pada 6 September 1962 dengan berpusat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pada awal berdirinya, Merpati Airlines menggunakan pesawat berjenis DHC-3 dan DC-3 yang merupakan hasil hibah dari TNI AU. Selain mendapatkan hibah pesawat dari TNI AU, Merpati Airlines juga mendapatkan perbantuan dalam hal pilot dan teknisi yang berasa dari TNI AU, Garuda Indonesia, dan beberapa perusahaan sipil lainnya.Pada 1963, Merpati hanya melayani penerbangan perintis, khususnya di daerah Kalimantan. Namun, tidak lama kemudian, Merpati Air mulai membuka rute-rute lain, seperti Jakarta – Balikpapan, Jakarta – Tanjung Karang, dan Jakarta – Semarang.Mulai Buka Layanan KomersialPada 1966, Merpati Airlines mulai membuka layanan komersial di bawah pimpinan Direktur Utama Kapten R. B. Wibisono. Merpati Airlines juga mulai membuka layanan penerbangan ke wilayah papua untuk memenuhi permintaan pasar dan kebutuhan masyarakat. Walau membuka layanan komersial, penerbangan perintis oleh Merpati Airlines tetap dijalankan. Bahkan, untuk meunjang hal tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengirimkan tiga armada baru dengan jenis Twin Otter.Baca Juga: Sri Mulyani: Inflasi dan Pergerakan Harga Komoditas Menjadi Perhatian DuniaKerja Sama dengan Maskapai InternasionalPerkembangan bisnis maskapai Merpati Airlines terlihat semakin menjanjikan ketika maskapai ini membuka kerja sama dengan berbagai maskapai luar negeri. Tercatat Merpati pernah menjalin kerja sama dengan Thai Airways International, Japan Airlines, Olympic Airways, Trans Australia Airlines, Lufthansa, dan China Airlines. Kerja sama dengan maskapai luar negeri ini membuat Merpati Airlines berhasil membuka rute penerbangan ke luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura. Kejayaan dan Keruntuhan Merpati AirlinesPada awal abad ke-21, Merpati Airline mulai meraih kejayaannya. Bahkan, pada 2007, maskapai ini mulai serius untuk menjalankan revitalisasi dan modernisasi pada beberapa armda, khususnya arma penerbangan perintis.Laporan Tempo, menyebutkan bahwa pada bulan Juli 2011, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat sepakat untuk menyuntik anggaran bantuan dana perbaikan maskapai Merpati Airlines sebesar Rp 16 miliar, Selanjutnya, pada Oktober 2011, Merpati Airlines diketahui mulai terlilit utang akibat pembelian avtur. Utang ini diprediksi mencapai Rp 270 miliar dan ini artinya utang tersebut lebih besar daripada suntikan anggaran bagi Merpati Airlines.Keruntuhan Merpati Nusantara Airlines semakin di depan mata saat kasus korupsi terjadi di tubuh maskapai ini. Kasus penyewaan pesawat Boeing seri 737-400 dan 737-500 dari Thirdstone Aircraft Leasing terhadap Merpati Airlinespada 2007 menyebabkan kerugikan negara hingga US$ 1 juta. General Manager Pengadaan Pesawat Merpati Tony Sudjiarto terjerat karena pesawat yang disewa ini tidak pernah diterima oleh Merpati.Setelah kasus korupsi, Merpati Airlines mulai mengalami kewalahan. Misalnya, pada Februari 2014, Merpati Nusantara Airlines mulai menangguhkan seluruh penerbangan karena alasan finansial. Pada akhirnya, 2 Juni 2022, PN Surabaya memutus pailit Merpati Airlines.Direktur Utama Dilaporkan atas Dugaan Penyelewengan Dana PensiunTim advokasi mantan pilot PT Merpati Nusantara Airlines melaporkan dugaan korupsi ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Dugaan korupsi tersebut berupa penyelewengan dana untuk pilot dan pegawai lainnya dari maskapai yang sudah ditutup itu.“Kami melaporkan direktur utama PT Merpati dan para direksi dari dana pension PT Merpati,” kata kuasa hukum pegawai, Lamsihar Rumahorbo, di Gedung KPK , Jakarta Selatan, Senin, 23 Mei 2022.Lamsihar mengatakan dugaan kerugian negara yang terjadi dalam kasus mencapai Rp 300 miliar. Merpati sudah berhenti beroperasi sejak Februari 2014. Menurut Lamsihar, dalam penutupan perusahaan itu ada hak-hak para pegawai yang belum terbayarkan.Lamsihar dkk membawa sejumlah bukti, antara lain berupa hasil panitia kerja Komisi VI DPR dan program penawaran paket penyelesaian permasalahan pegawai, putusan homologasi oleh Pengadilan Niaga Surabaya. Ada pula surat perdamaian yang dilakukan antara PT Merpati dengan Kapten Asep Eka Nugraha. “Bukti itu menjadi dasar kami menilai ada kejanggalan dan dugaan korupsi,” kata Lamsihar.FAJAR PEBRIANTO | EIBEN HEIZIER | M ROSSENO AJI Pilihan Editor: Jokowi Resmi Bubarkan Merpati Nusantara Airlines dan Kertas Leces