Istri Gus Dur hingga Quraish Shihab Jumpa Wapres, Singgung Netralitas

11 January 2024, 21:03

Jakarta, CNN Indonesia — Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin bertemu dengan sejumlah tokoh bangsa seperti istri Presiden keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sinta Nuriyah hingga cendekiawan muslim Quraish Shihab membahas sejumlah isu terkait Pemilu 2024.
Momen itu terjadi di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (11/1). Mereka yang berkunjung merupakan para tokoh bangsa yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu tampak juga Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid; mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin; filsuf dan astronomer Karlina Rohima Supelli; diplomat Makarim Wibisono; Romo Ignatius Kardinal Suharyo; Pendeta Gomar Gultom; dan anak Gus Dur, Alissa Wahid.
Allisa mengatakan GNB berangkat dari keinginan untuk menjaga keutuhan bangsa, cita-cita bangsa, Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Untuk mencapai tujuan itu, jelas Allisa, maka dibutuhkan proses berbangsa bernegara yang amanah dan baik.
“Tadi kami mendiskusikan banyak sekali hal termasuk transisi kepemimpinan pada tahun 2024 ini, bagaimana menjaga agar seluruh penyelenggara negara ini bisa tetap pada netralitasnya. Tadi Bapak Wapres menekankan hal ini sebagai bentuk amanah,” ujar Allisa dikutip dari kanal YouTube Wakil Presiden RI, Kamis (11/1).
Allisa mengklaim Ma’ruf merasa senang karena para tokoh bangsa masih mau untuk ikut mengawal perjalanan bangsa. Bahkan, Ma’ruf meminta GNB untuk terus menyampaikan harapan-harapan tersebut kepada penyelenggara negara dan seluruh pihak.

Pertemuan itu merupakan inisiatif dari GNB. Allisa mengaku pihaknya telah memiliki jadwal pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain itu, GNB juga berencana untuk berkunjung kepada para presiden dan wakil presiden terdahulu, terutama para penyelenggara negara yang bertalian dengan transisi kepemimpinan ataupun pemilu.
GNB juga berniat untuk bertemu dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panglima TNI, Kapolri, hingga Mahkamah Konstitusi (MK). Allisa mengaku GNB memang belum ada agenda untuk bertemu dengan para capres-cawapres Pilpres 2024.
“Tapi mungkin kami perlu mempertimbangkan itu (bertemu capres-cawapres) juga kalau melihat dinamika yang terjadi,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, istri Gus Dur menilai seorang pemimpin diharapkan dapat membawa kemakmuran, kesejahteraan, kebaikan, mampu menjaga keutuhan bangsa, dan tidak hanya mementingkan kepentingan kelompok saja.
“Dan orang yang bisa amanah untuk menjaga keutuhan seperti ini, itulah yang harus kita pilih menjadi pemimpin bangsa kita,” tutur Sinta.
Di sisi lain, eks Menteri Agama Lukman menyinggung soal pemilu sebagai agenda yang terjadi secara periodik. Menurutnya, penyelenggaraan pemilu tidak dapat menghindari lahirnya polarisasi yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa.
Oleh karena itu, Lukman mengatakan pihaknya ingin mengambil peran untuk mengingatkan kesadaran seluruh anak bangsa bahwa keutuhan bangsa ini mesti dijaga dengan mengedepankan nilai moral, nilai etika, asas-asas kepantasan hingga kepatutan.

Selain itu, pendeta Gomar menilai Ma’ruf menyambut dengan gembira suara yang disampaikan oleh para tokoh.
“Bahkan beliau (Ma’ruf Amin) pakai istilah supaya pengang itu kuping bangsa kita ini agar eling para penyelenggara negara dan semua kita eling. Saya kira pak Wapres tadi menyambut bahkan sedia bersama-sama dengan kita semua demi keutuhan bangsa kita,” kata pendeta Gomar.
Pada pertemuan itu, para tokoh bangsa turut menyampaikan kepada Ma’ruf tentang Lima Amanat Ciganjur yang disuarakan dalam Peringatan haul ke-14 Gus Dur pada 16 Desember 2023 lalu. GNB mendorong agar pemilu 2024 juga menjadi momentum memperkuat solidaritas dan konsensus nasional untuk mendorong penyelesaian kasus-kasus kebangsaan seperti Papua.
GNB kembali menyuarakan seruan tokoh bangsa untuk perdamaian di tanah Papua pada 9 November 2023 di Gedung Persekutuan Gereja-gereja (PGI) di Indonesia.
“Para tokoh bangsa meminta pemerintah dan para pihak yang berkonflik di Papua melanjutkan proses penjajakan damai yang harus difasilitasi penengah terpercaya dan imparsial, termasuk oleh tokoh nasional dan para pemimpin perempuan, agama, dan adat Papua,” tulis keterangan tertulis GNB.

  (pop/DAL)

[Gambas:Video CNN]