HARGANAS ke-30: BPIP Ajak Semua Keluarga Gotong Royong Turunkan Prevalensi Stunting di Indonesia

7 July 2023, 12:13

TRIBUNNEWS.COM, BANYUASIN – Dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 yang mengusung tema “Menuju keluarga bebas Stunting Untuk Indonesia Maju” dilakukan Deklarasi Remaja Gotong Royong sebanyak 500 orang pada Launching Integrasi Duta Genre, Duta Pancasila Paskibraka Indonesia, dan Duta Damai Pencegahan Terorisme di Kabupaten Banyuasin (6/7/2023).
Deklarasi Remaja Gotong Royong ini didampingi langsung oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. bersama Kepala BKKBN dan BNPT.
Hal itu merupakan bentuk komitmen dan gotong royong BPIP, BKKBN, dan BNPT yang berperan aktif menyosialisasikan cegah stunting untuk menyelamatkan generasi Indonesia masa depan melalui Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) sebagai pengejawantahan Pancasila dalam tindakan.
Berdasarkan Survei Status Gizi Nasional (SSGI) Tahun 2022, tingkat prevalensi stunting secara nasional adalah 21,6 persen, jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24,4 persen. Namun masih di atas ambang batas dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang merekomendasikan prevalensi stunting di bawah 20 persen.
Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin menekankan kembali arahan Presiden Jokowi pada Rakernas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), 25 Januari 2023 yang menargetkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024. K.H. Ma’aruf Amin menyampaikan, suatu masyarakat dan sebuah Bangsa tergantung pada keluarga. Peran keluarga bagi masyarakat dan negara begitu penting. Secara internal, keluarga melahirkan generasi yang sehat. Secara eksternal, keluarga menumbuhkan masyarakat dan negara yang hebat.
“Maka pada Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 ini, saya titip kepada seluruh keluarga Indonesia untuk terus memperkokoh peranan keluarga dalam mencetak generasi penerus yang bebas stunting fisiknya, mentalnya, maupun kehidupannya. Kelak, mereka akan menjadi generasi yang mampu mengguncang dunia seperti yang diucapkan oleh presiden pertama kita, Presiden Soekarno,” ucapnya.
Kepala BPIP, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. mendukung penuh program percepatan penurunan stunting dengan memberdayakan Purnapaskibraka Duta Pancasila di seluruh Indonesia untuk memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
“Stunting itu tidak pancasilais. Nah, kami memasukan nilai-nilai Pancasila sebagai programnya BKKBN berupa kolaborasi di lapangan dengan para kader, yakni mereka, Purnapaskibraka Duta Pancasila yang ada di seluruh Indonesia,” tuturnya. 
Purnapaskibraka Duta Pancasila dikatakan Yudian akan diberdayakan untuk membantu menyosialisasikan kepada para generasi muda, khususnya milenial tentang stunting dan pencegahannya. 
“Upaya itu sebagai bentuk aktualiasai nilai-nilai Pancasila yang perlu juga digerakkan bersama-sama dalam menyongsong target penurunan stunting pada tahun 2024,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BKKBN, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G. (K). mengapresiasi BPIP terkait dengan upaya gotong royong dalam program kolaborasi para Duta Pancasila Purnapaskibraka Indonnesia sebagai pengejawantahan Pancasila dalam tindakan. Gotong royong dan pendekatan pentahelix bersama stakeholders dalam percepatan penurunan stunting menurut Hasto akan lebih diperkuat dalam strategi pada tahun 2023.
“Dalam puncak acara Harganas ini sekaligus dilaksanakan launching Remaja Gotong Royong: Sinergitas Duta Genre, Duta Pancasila Paskibraka Indonesia, dan Duta Damai BNPT. Keterlibatan BPIP dan BNPT sangat luar biasa dan penting dalam melakukan pendidikan karakter ke depan,” ujarnya.
Hasto menegaskan, Harganas ke-30 tahun 2023 menjadi momentum tepat sebagai upaya gotong royong penguatan peran keluarga dalam mempercepat menurunkan prevalensi stunting. Menurutnya, berbagai upaya perlu dilakukan untuk penguatan peran keluarga dalam percepatan penurunan stunting, salah satunya melalui komitmen gotong royong dan tekad bersama BPIP.
“Terintegrasi, mereka yang harus berkeluarga, remaja ini harus berencana, mereka juga harus bisa menghayati Pancasila, menjadi duta Pancasila dan mereka juga harus anti terorisme. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih atas tedad bulat yang akan kita declare pada hari ini,” ucapnya.