Tag: Basuki Hadimuljono

  • OPEXCON 2025 Anugerahi 46 Proyek Unggulan, Dorong Transformasi Operasi Berkelanjutan

    OPEXCON 2025 Anugerahi 46 Proyek Unggulan, Dorong Transformasi Operasi Berkelanjutan

    Jakarta: SHIFT Indonesia kembali menyelenggarakan Operational Excellence Conference and Award (OPEXCON) yang tahun ini mengangkat tema “Navigating the Future: Transforming Operations for Sustainable Excellence”.

    Bertempat di Pullman Hotel Central Park, Jakarta, acara bergengsi ini dihadiri oleh lebih dari 600 peserta dari berbagai sektor industri, menandai antusiasme tinggi terhadap transformasi operasional yang berkelanjutan.

    Sebagai konferensi dan ajang penghargaan terbesar di bidang operational excellence di Indonesia, OPEXCON 2025 mempertemukan para pelaku industri dari tiga sektor utama  yakni manufaktur, mining & energy, serta service. Tahun ini, tepat 140 proyek improvement dari 62 perusahaan dikompetisikan dan dievaluasi secara ketat oleh dewan juri independen berdasarkan dampaknya terhadap efisiensi, efektivitas, dan keberlanjutan bisnis.

    Sebanyak 46 proyek terbaik dianugerahi penghargaan, terdiri dari kategori Manufaktur: 7 Gold Achievement dan 16 Silver Achievement, kategori Mining & Energy: 4 Gold Achievement dan 10 Silver Achievement, dan kategori Service: 3 Gold Achievement dan 6 Silver Achievement

    Untuk memastikan penilaian yang objektif dan komprehensif, OPEXCON 2025 melibatkan Dewan Juri independen yang terdiri dari para pakar industri, akademisi, dan praktisi operational excellence senior. 
     

    Dewan Juri OPEXCON 2025 adalah Catur Basuki Rakhmawan, ST, M.SE, perwakilan dari Kementerian Perindustrian; Prof. Ir. Isti Surjandari, M.T., M.A., Ph.D, CQE, IPU, dari Universitas Indonesia, dan Sigit Iman Santoso, S.Si, CSSMBB – SSCX International;Dr. Ir. Siti Afiani Musyarofah, S.T.P, M.T, Kementerian Perindustrian; Dr. Ir. Sukoyo, M.T. dari Institut Teknologi Bandung; Budi Darmawan, S.Si, CSSMBB dari SSCX International; Moko Nugroho, ST, M.SE perwakilan dari Kementerian Perindustrian;  Prof. Dr. Ir. Dradjad Irianto, M.Eng. dari Institut Teknologi Bandung; dan Meilan Agustin, ST, MT dari SSCX International.

    “Kami menyaksikan bagaimana 62 perusahaan konsisten menjalankan transformasi operasional yang inovatif dan terarah sehingga mampu menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan bisnis serta kemajuan industri di Indonesia. Melalui OPEXCON, kami ingin menjadi wadah agar lebih banyak organisasi dapat menavigasi masa depan dengan strategi operasional yang adaptif dan berkelanjutan,” ujar Direktur SHIFT Indonesia, Nicolaas Andrew Sujatno dalam keterangan tertulis, Sabtu, 15 November 2025.
    Deretan pemenang dari industri manufaktur hingga energi
    GOLD ACHIEVEMENT – MANUFAKTUR
    – PT Century Batteries Indonesia – Rizky Toyibah
    – PT Chandra Asri Pacific Tbk – Rifki Alfiansyah
    – PT Adhi Persada Beton – Putut Sugianto
    – PT Sanghiang Perkasa – Haris Baihaqi
    – PT Sanggar Sarana Baja – Hanifah Az Zahra
    – PT Aptiv Components Indonesia – Kecuk Rachmanto
    – Coca-Cola Europacific Partners Indonesia – Sujono Silalahi

    SILVER ACHIEVEMENT – MANUFAKTUR
    – PT Century Batteries Indonesia – Gofar Julio Saputra
    – PT Century Batteries Indonesia – Indri Afriyanti
    – Kimberly – Clark Softex – Adi Irawan
    – PT Isuzu Astra Motor Indonesia – Citra Ashilla Zahrantiara
    – PT Bukit Muria Jaya – Audi Pramudya
    – PT Indolakto – Bayu Rangga Gutama
    – PT Sarihusada Generasi Mahardhika – Bagus Panuntun Tejo
    – PT Sarihusada Generasi Mahardhika – Hafid Bunyan
    – Coca-Cola Europacific Partners Indonesia – Nabiillah Tiara Asril
    – PT Herlina Indah – Muhammad Allif Fiqih Nurman
    – PT Mowilex Indonesia – Kunto Aribawa
    – PT SMART Tbk – Dono Indarto
    – PT Dua Kelinci – Pratama Wisnu Rusdiansah
    – PT Ferron Par Pharmaceuticals – Herman Susilo
    – PT Bina Pertiwi – Hadi Putra Masrul
    – PT Godrej Consumer Products Indonesia – Wiaji Utomo

    GOLD ACHIEVEMENT – SERVICE
    – PT Bank Central Asia Tbk – Jane Stephanie
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Muhammad Adnan Al Husainy
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Irma Safitri

    SILVER ACHIEVEMENT – SERVICE
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Dhika Arya Ramenusa Bawotong
    – Kimberly – Clark Softex – Ori Rabowo
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Dandy Ananditya
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Abel Kristanto Widodo
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Tomi Gufron Novianto
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Naufal Abhi Novisro

    GOLD ACHIEVEMENT – MINING & ENERGY
    – PT Vale Indonesia Tbk – Ikra Setya Utama
    – PT Langgeng Muara Makmur – Adli Afif Nasution
    – PT PLN Indonesia Power UBP BANTEN 1 SURALAYA – Harditya Hansyah Putra
    – PT Bukit Asam Tbk – Romi Anton

    SILVER ACHIEVEMENT – MINING & ENERGY
    – PT PLN Indonesia Power UBP PRIOK – M Hasbi Asshidiqi
    – PT Bukit Asam Tbk – Abdi Tarami
    – PT Maruwai Coal – Mohammad Imam Wirdun
    – PT Maruwai Coal – Najmi Arsyi
    – PT Anugerah Sumber Makmur – Fazlur Rahman Lubis
    – PT Maruwai Coal – Bara Andre Fernanda
    – PT Bukit Asam Tbk – Mochammad Gilang Bachtera
    – PT Bukit Asam Tbk – Tri Arga Kurniawan
    – PT Kapal Api Global – Bentar Eka Pramuditya
    – PT Indo Ridlatama Power – Permadi Suryoatmojo

    Terselenggaranya OPEXCON 2025 didukung oleh SSCX International sebagai main partner, serta sejumlah perusahaan yang berperan sebagai gold sponsor. Tahun ini, dukungan diberikan oleh Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, PT Mid Solusi Nusantara (Mekari), PT Inti Hidup Indonesia, KAP Yonathan dan Rekan, dan IdeaTax (PT Ide Solid Indonesia).

    Selain penghargaan, OPEXCON 2025 menghadirkan sesi Project Sharing dari empat tim pemenang terpilih yang mempresentasikan pengalaman nyata dan dampak implementasi proyek mereka di perusahaan, menjadi benchmark bagi para peserta.

    SHIFT Indonesia berharap OPEXCON terus menjadi ruang kolaboratif bagi pelaku industri untuk memperkuat budaya inovasi dan menghadirkan nilai tambah berkelanjutan bagi dunia usaha Indonesia.

    “Apresiasi yang setinggi-tingginya diberikan kepada penerima penghargaan OPEXCON dan IdSAs Tahun 2025. Semoga dapat menjadi pemicu bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya,” ujar Kepala BSKJI Kementerian Perindustrian, Emmy Suryandari.

    Dalam rangkaian acara tahun ini, SHIFT Indonesia bersama PT SSCX International menjalin kolaborasi strategis dengan Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI),  Kementerian Perindustrian.

    Kolaborasi ini mencakup penyelenggaraan Indonesia Industrial Services Awards (IdSAs) 2025, serta beragam kegiatan pengembangan mulai dari workshop, demo proyek, pameran, hingga konsultasi terbuka terkait praktik operational excellence.

    BSKJI menegaskan bahwa inisiatif bersama ini bertujuan membangun ekosistem jasa industri yang tangguh dan meningkatkan kontribusinya terhadap PDB nasional.

    Jakarta: SHIFT Indonesia kembali menyelenggarakan Operational Excellence Conference and Award (OPEXCON) yang tahun ini mengangkat tema “Navigating the Future: Transforming Operations for Sustainable Excellence”.
     
    Bertempat di Pullman Hotel Central Park, Jakarta, acara bergengsi ini dihadiri oleh lebih dari 600 peserta dari berbagai sektor industri, menandai antusiasme tinggi terhadap transformasi operasional yang berkelanjutan.
     
    Sebagai konferensi dan ajang penghargaan terbesar di bidang operational excellence di Indonesia, OPEXCON 2025 mempertemukan para pelaku industri dari tiga sektor utama  yakni manufaktur, mining & energy, serta service. Tahun ini, tepat 140 proyek improvement dari 62 perusahaan dikompetisikan dan dievaluasi secara ketat oleh dewan juri independen berdasarkan dampaknya terhadap efisiensi, efektivitas, dan keberlanjutan bisnis.

    Sebanyak 46 proyek terbaik dianugerahi penghargaan, terdiri dari kategori Manufaktur: 7 Gold Achievement dan 16 Silver Achievement, kategori Mining & Energy: 4 Gold Achievement dan 10 Silver Achievement, dan kategori Service: 3 Gold Achievement dan 6 Silver Achievement
     
    Untuk memastikan penilaian yang objektif dan komprehensif, OPEXCON 2025 melibatkan Dewan Juri independen yang terdiri dari para pakar industri, akademisi, dan praktisi operational excellence senior. 
     

    Dewan Juri OPEXCON 2025 adalah Catur Basuki Rakhmawan, ST, M.SE, perwakilan dari Kementerian Perindustrian; Prof. Ir. Isti Surjandari, M.T., M.A., Ph.D, CQE, IPU, dari Universitas Indonesia, dan Sigit Iman Santoso, S.Si, CSSMBB – SSCX International;Dr. Ir. Siti Afiani Musyarofah, S.T.P, M.T, Kementerian Perindustrian; Dr. Ir. Sukoyo, M.T. dari Institut Teknologi Bandung; Budi Darmawan, S.Si, CSSMBB dari SSCX International; Moko Nugroho, ST, M.SE perwakilan dari Kementerian Perindustrian;  Prof. Dr. Ir. Dradjad Irianto, M.Eng. dari Institut Teknologi Bandung; dan Meilan Agustin, ST, MT dari SSCX International.
     
    “Kami menyaksikan bagaimana 62 perusahaan konsisten menjalankan transformasi operasional yang inovatif dan terarah sehingga mampu menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan bisnis serta kemajuan industri di Indonesia. Melalui OPEXCON, kami ingin menjadi wadah agar lebih banyak organisasi dapat menavigasi masa depan dengan strategi operasional yang adaptif dan berkelanjutan,” ujar Direktur SHIFT Indonesia, Nicolaas Andrew Sujatno dalam keterangan tertulis, Sabtu, 15 November 2025.
    Deretan pemenang dari industri manufaktur hingga energi
    GOLD ACHIEVEMENT – MANUFAKTUR
    – PT Century Batteries Indonesia – Rizky Toyibah
    – PT Chandra Asri Pacific Tbk – Rifki Alfiansyah
    – PT Adhi Persada Beton – Putut Sugianto
    – PT Sanghiang Perkasa – Haris Baihaqi
    – PT Sanggar Sarana Baja – Hanifah Az Zahra
    – PT Aptiv Components Indonesia – Kecuk Rachmanto
    – Coca-Cola Europacific Partners Indonesia – Sujono Silalahi
     
    SILVER ACHIEVEMENT – MANUFAKTUR
    – PT Century Batteries Indonesia – Gofar Julio Saputra
    – PT Century Batteries Indonesia – Indri Afriyanti
    – Kimberly – Clark Softex – Adi Irawan
    – PT Isuzu Astra Motor Indonesia – Citra Ashilla Zahrantiara
    – PT Bukit Muria Jaya – Audi Pramudya
    – PT Indolakto – Bayu Rangga Gutama
    – PT Sarihusada Generasi Mahardhika – Bagus Panuntun Tejo
    – PT Sarihusada Generasi Mahardhika – Hafid Bunyan
    – Coca-Cola Europacific Partners Indonesia – Nabiillah Tiara Asril
    – PT Herlina Indah – Muhammad Allif Fiqih Nurman
    – PT Mowilex Indonesia – Kunto Aribawa
    – PT SMART Tbk – Dono Indarto
    – PT Dua Kelinci – Pratama Wisnu Rusdiansah
    – PT Ferron Par Pharmaceuticals – Herman Susilo
    – PT Bina Pertiwi – Hadi Putra Masrul
    – PT Godrej Consumer Products Indonesia – Wiaji Utomo
     
    GOLD ACHIEVEMENT – SERVICE
    – PT Bank Central Asia Tbk – Jane Stephanie
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Muhammad Adnan Al Husainy
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Irma Safitri
     
    SILVER ACHIEVEMENT – SERVICE
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Dhika Arya Ramenusa Bawotong
    – Kimberly – Clark Softex – Ori Rabowo
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Dandy Ananditya
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Abel Kristanto Widodo
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Tomi Gufron Novianto
    – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Naufal Abhi Novisro
     
    GOLD ACHIEVEMENT – MINING & ENERGY
    – PT Vale Indonesia Tbk – Ikra Setya Utama
    – PT Langgeng Muara Makmur – Adli Afif Nasution
    – PT PLN Indonesia Power UBP BANTEN 1 SURALAYA – Harditya Hansyah Putra
    – PT Bukit Asam Tbk – Romi Anton
     
    SILVER ACHIEVEMENT – MINING & ENERGY
    – PT PLN Indonesia Power UBP PRIOK – M Hasbi Asshidiqi
    – PT Bukit Asam Tbk – Abdi Tarami
    – PT Maruwai Coal – Mohammad Imam Wirdun
    – PT Maruwai Coal – Najmi Arsyi
    – PT Anugerah Sumber Makmur – Fazlur Rahman Lubis
    – PT Maruwai Coal – Bara Andre Fernanda
    – PT Bukit Asam Tbk – Mochammad Gilang Bachtera
    – PT Bukit Asam Tbk – Tri Arga Kurniawan
    – PT Kapal Api Global – Bentar Eka Pramuditya
    – PT Indo Ridlatama Power – Permadi Suryoatmojo
     
    Terselenggaranya OPEXCON 2025 didukung oleh SSCX International sebagai main partner, serta sejumlah perusahaan yang berperan sebagai gold sponsor. Tahun ini, dukungan diberikan oleh Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, PT Mid Solusi Nusantara (Mekari), PT Inti Hidup Indonesia, KAP Yonathan dan Rekan, dan IdeaTax (PT Ide Solid Indonesia).
     
    Selain penghargaan, OPEXCON 2025 menghadirkan sesi Project Sharing dari empat tim pemenang terpilih yang mempresentasikan pengalaman nyata dan dampak implementasi proyek mereka di perusahaan, menjadi benchmark bagi para peserta.
     
    SHIFT Indonesia berharap OPEXCON terus menjadi ruang kolaboratif bagi pelaku industri untuk memperkuat budaya inovasi dan menghadirkan nilai tambah berkelanjutan bagi dunia usaha Indonesia.
     
    “Apresiasi yang setinggi-tingginya diberikan kepada penerima penghargaan OPEXCON dan IdSAs Tahun 2025. Semoga dapat menjadi pemicu bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya,” ujar Kepala BSKJI Kementerian Perindustrian, Emmy Suryandari.
     
    Dalam rangkaian acara tahun ini, SHIFT Indonesia bersama PT SSCX International menjalin kolaborasi strategis dengan Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI),  Kementerian Perindustrian.
     
    Kolaborasi ini mencakup penyelenggaraan Indonesia Industrial Services Awards (IdSAs) 2025, serta beragam kegiatan pengembangan mulai dari workshop, demo proyek, pameran, hingga konsultasi terbuka terkait praktik operational excellence.
     
    BSKJI menegaskan bahwa inisiatif bersama ini bertujuan membangun ekosistem jasa industri yang tangguh dan meningkatkan kontribusinya terhadap PDB nasional.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (ANN)

  • Sains Jadi Bentuk Kepahlawanan Masa Kini

    Sains Jadi Bentuk Kepahlawanan Masa Kini

    Jakarta

    Habibie Prize 2025 digelar bertepatan dengan Hari Pahlawan. Acara ini merupakan penghargaan bergengsi bagi ilmuwan dan tokoh bangsa terbaik Indonesia ini seolah memperlihatkan sains sebagai bentuk kepahlawan di era modern.

    Kepala BRIN Dr. Laksana Tri Handoko menegaskan bahwa penghargaan ini bukan sekadar simbol prestasi, melainkan bentuk nyata dari warisan intelektual Prof. B.J. Habibie, tokoh yang mempersatukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan cinta Tanah Air.

    “Habibie Prize merupakan legacy yang lahir dari semangat almarhum Bapak Habibie. Perjuangan masa kini bukan lagi di medan perang, melainkan di laboratorium, ruang riset, dan forum akademik. Kita mengisi kemerdekaan melalui sains, riset, dan inovasi. Itulah makna pahlawan masa kini,” ujarnya di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (10/11).

    Melalui sambutan yang disampaikan secara daring, salah satu putra B.J. Habibie, Ilham Akbar Habibie, menegaskan makna filosofis penghargaan ini sebagai bentuk kesinambungan cita-cita ayahandanya.

    “Penghargaan ini bukan hanya untuk mengakui prestasi ilmiah, tetapi juga sebagai simbol bahwa ilmu pengetahuan, iman, dan cinta Tanah Air harus berjalan bersama dalam membangun bangsa,” ujarnya.

    Ilham berharap penghargaan ini menjadi inspirasi bagi lahirnya lebih banyak ilmuwan muda Indonesia yang berkiprah di tingkat global. “Kita ingin melihat semakin banyak anak bangsa yang berani bermimpi, berinovasi, dan membawa karya mereka untuk kemajuan umat manusia,” katanya.

    Ia juga menegaskan bahwa Habibie Prize adalah ajakan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri agar ilmu pengetahuan tidak berhenti di jurnal, tetapi hadir sebagai solusi nyata bagi masyarakat.

    Ilham Akbar Habibie menegaskan makna filosofis penghargaan Habibie Prize. Foto: Rachmatunnisa/detikINET

    Tahun ini, Habibie Prize dianugerahkan kepada lima ilmuwan nasional dari beragam bidang ilmu pengetahuan, mulai dari laboratorium kimia, ruang isolasi virus, peternakan hijau, ruang sidang konstitusi, hingga lembar tafsir Al Qur’an.

    Pertama, Dr. rer. nat. Rino Rakhmata Mukti, S.Si., M.Sc. menemukan energi bersih dari sekam padi. Dari laboratorium di Institut Teknologi Bandung, Rino menemukan cara mengubah limbah sekam padi menjadi zeolit sintetis, material canggih yang digunakan sebagai katalis dalam industri minyak bumi dan pupuk. Karyanya menegaskan bahwa inovasi besar bisa lahir dari bahan lokal yang sederhana.

    “Indonesia punya potensi luar biasa dari limbah pertanian. Sekam padi bisa menjadi sumber material maju untuk energi bersih dan pertanian berkelanjutan,” ujar Rino.

    Bagi Rino, penghargaan ini bukan akhir, tetapi pengingat agar riset selalu kembali ke akar, yaitu memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan memotivasi ilmuwan muda untuk tidak takut menapaki jalan panjang dunia penelitian.

    Kedua, R. Tedjo Sasmono, S.Si., Ph.D., yang menelusuri jejak virus demi kemanusiaan. Selama lebih dari dua dekade, Tedjo meneliti virus dengue dan arbovirus lain di Indonesia. Karyanya memetakan empat serotipe virus dengue di berbagai kota dan menjadi dasar bagi kebijakan vaksinasi nasional.

    “Setiap hari kita hidup berdampingan dengan virus ini. Maka tugas saya adalah memahami biologi dan dinamika penyebarannya agar masyarakat terlindungi,” katanya.

    Peneliti Lembaga Eijkman ini juga berperan dalam uji klinis vaksin dengue dan riset genomik untuk kesiapsiagaan pandemi. Ia menekankan bahwa bioteknologi adalah bentuk nyata dari sains untuk kemanusiaan.

    “Kita harus siap menghadapi tantangan kesehatan masa depan dengan kemampuan sendiri. Itulah semangat Habibie yang saya pegang,” tegasnya.

    Ketiga, Prof. Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt., M.Sc., mengubah pakan untuk menyelamatkan bumi. Sebagai ilmuwan muda dari IPB University, Anuraga memadukan riset peternakan dengan isu perubahan iklim. Ia mengembangkan formulasi pakan ternak berbasis bahan alami yang mampu menekan emisi gas rumah kaca, sekaligus meningkatkan produktivitas ternak.

    “Pakan menyumbang 70% biaya produksi,” jelasnya. Lebih lanjut ia berpesan jika kita bisa membuatnya efisien dan ramah lingkungan, sains tidak boleh berhenti di jurnal. Ia harus hidup di peternakan, di tangan masyarakat, di dapur industri agar manfaatnya besar bagi peternak dan Bumi.

    Keempat, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. yang mengingatkan etika sebagai pilar hukum. Nama Jimly Asshiddiqie identik dengan reformasi konstitusi dan etika bernegara. Sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi pertama, ia memperkenalkan gagasan ‘constitutional ethics’, bahwa hukum tidak bisa berdiri tanpa moral dan integritas.

    “Etika itu samudra, hukum itu kapal. Kapal hukum tidak akan sampai ke pulau keadilan jika samudra etikanya keruh,” ujarnya lantang.

    Jimly menegaskan pentingnya membangun sistem hukum yang tak hanya menghukum, tetapi juga mendidik dan menjaga kepercayaan publik. Ia berharap generasi muda memahami bahwa peradaban bangsa tidak hanya ditopang oleh teknologi, tetapi juga oleh nilai etika yang kokoh.

    Kelima, Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A. yang menyinari zaman dengan tafsir Al Qur’an. Sebagai mufasir besar Asia Tenggara, ia mengabdikan hidupnya untuk menjembatani pesan Al-Qur’an dengan kehidupan modern melalui Tafsir Al-Misbah.

    “Al Qur’an itu cahaya. Setiap orang akan melihat cahayanya dari sudut yang berbeda, dan perbedaan itu adalah rahmat,” ” ujarnya lembut.

    Ia mengingatkan pentingnya tafsir yang kontekstual dan penuh kasih, di tengah dunia yang dipenuhi disrupsi dan ujaran kebencian. “Beragama harus dengan pemahaman, bukan hanya hafalan. Ilmu harus dibarengi dengan adab,” pungkasnya.

    (rns/rns)

  • Jimly Asshiddiqie Sebut Perlu ‘Reset Indonesia’

    Jimly Asshiddiqie Sebut Perlu ‘Reset Indonesia’

    Jakarta

    Dua puluh lima tahun setelah reformasi, Indonesia dinilai perlu melakukan ‘reset’. Hal ini disampaikan penerima penghargaan Habibie Prize 2025 bidang Ilmu Sosial, Politik, Ekonomi, dan Hukum, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H.

    Reset yang ia maksud, tak sekadar mengganti undang-undang atau Lembaga, melainkan menata ulang system konstitusi dan membangun etika bernegara yang kuat.

    “Sudah 25 tahun reformasi berjalan, sudah saatnya kita evaluasi lagi. Kita reset ya, bahasa anak muda. Bukan kembali ke masa lalu, tapi kita maju ke depan memperbaiki. Banyak yang perlu diperbaiki,” ujar Jimly saat berbicara di acara Habibie Prize 2025 di Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (10/11).

    Jimly menjelaskan, reset Indonesia perlu dilakukan menyeluruh, termasuk di lembaga hukum seperti kepolisian yang menjadi garda terdepan penegakan hukum. “Karena polisi itu yang paling depan. Tapi kita harus lakukan kajian ulang secara menyeluruh,” katanya.

    Lebih jauh, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menekankan bahwa pembenahan sistem hukum harus berjalan beriringan dengan pembenahan mental dan etika bangsa.

    “Kalau kita mau memperbaiki mental manusia, pendekatannya mesti kultural, melalui pendidikan, melalui indoktrinasi. Tapi hasilnya lama. Maka pendekatan kultural harus bareng dengan pendekatan struktural,” ujarnya.

    Jimly Asshiddiqie menerima penghargaan Habibie Prize 2025 dari Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Foto: Rachmatunnisa/detikINETEtika Sebagai Fondasi Hukum

    Jimly mengibaratkan etika sebagai ‘samudra’ tempat hukum berlayar. Tanpa etika, katanya, hukum tidak dapat mencapai tujuan keadilan. “Kita tidak cukup hanya membangun hukum. Etika itu ibarat samudra, hukum itu kapal. Kapal hukum tidak mungkin berlayar mencapai tepian pulau keadilan kalau samudra etika bangsa kita kering,” ucapnya.

    Ia pun menggagas pentingnya pembangunan infrastruktur etika bernegara, termasuk kode etik dan lembaga peradilan etik yang berpuncak di Mahkamah Etik Nasional.

    “Sekarang tidak ada negara yang tidak punya undang-undang tentang etika pemerintahan. Hukumnya ditegakkan, etikanya juga ditegakkan,” tambahnya.

    Menutup pembicaraan, Jimly menyampaikan optimisme terhadap generasi muda akademisi dan pembuat kebijakan di Indonesia. “Saya optimistis. Banyak anak muda hebat,” yakinnya.

    Jimly juga mengapresiasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang melanjutkan tradisi Habibie Prize sebagai bentuk penghormatan terhadap insan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Indonesia.

    “Budaya memberi penghargaan dan menghormati ilmu harus diperluas di tengah era yang penuh caci maki dan saling merendahkan,” ujarnya.

    Habibie Prize merupakan bentuk apresiasi tertinggi yang diberikan negara kepada para ilmuwan dan pakar yang telah mendedikasikan karya serta penelitiannya untuk kemajuan bangsa. Penghargaan ini sekaligus menjadi sarana untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi di Indonesia, serta menumbuhkan semangat ilmiah di kalangan generasi muda.

    Nama penghargaan ini diambil dari sosok Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden Republik Indonesia ke-3 sekaligus Menteri Riset dan Teknologi periode 1979-1998. Habibie dikenal luas sebagai tokoh visioner yang menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai motor pembangunan nasional.

    Tahun ini, BRIN memberikan penghargaan kepada lima penerima:

    Dr. rer. nat. Rino Rakhmata Mukti, S.Si., M.Sc. (Ilmu Pengetahuan Dasar)R. Tedjo Sasmono, S.Si., Ph.D. (Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi)Prof. Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt., M.Sc. (Ilmu Rekayasa)Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. (Ilmu Sosial, Politik, Ekonomi dan Hukum)Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A. (Ilmu Filsafat, Agama dan Kebudayaan)

    (rns/rns)

  • Makna Baru Hari Pahlawan 2025, Menjaga Bumi Tempat Bendera Itu Berdiri

    Makna Baru Hari Pahlawan 2025, Menjaga Bumi Tempat Bendera Itu Berdiri

    Liputan6.com, Jakarta Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) menyelenggarakan Seminar Manajemen Pengelolaan Sampah di Auditorium BPK RI, Jakarta, yang dihadiri lebih dari 300 pegawai dari Biro Umum, Biro Keuangan, serta satuan kerja lainnya di lingkungan Sekretariat Jenderal BPK RI.

    Kegiatan ini merupakan tindak lanjut implementasi program Smart and Eco Office yang telah dicanangkan BPK sejak tahun 2020, sejalan dengan rekomendasi hasil pemeriksaan Inspektorat Utama BPK terkait pengelolaan energi, air, dan sampah secara berkelanjutan di lingkungan kantor.

    Apresiasi dari Kepala Biro Umum

    Seminar dibuka oleh Rizal Ashidieqi, Kepala Biro Umum BPK RI, yang menyampaikan apresiasi atas dedikasi Dr. Taufiq Supriadi dalam menggerakkan masyarakat menjaga lingkungan.

    “Kami bangga bahwa salah satu insan BPK, yang juga menjabat sebagai Ketua RT 8 RW 4 Malaka Jaya, telah berkontribusi besar menjaga lingkungan tetap lestari hingga diwawancarai oleh CCTV China di Beijing beberapa waktu lalu. Ini bukti nyata bahwa pegawai BPK tidak hanya berkarya di kantor, tetapi juga memberi inspirasi bagi masyarakat,” ujar Rizal.

    Rizal menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi BPK untuk menularkan pengetahuan dan praktik baik tersebut kepada seluruh pegawai Biro Umum dan satuan kerja lainnya, agar semangat menjaga lingkungan menjadi bagian dari budaya kerja sehari-hari ASN BPK.

    Narasumber dan Materi

    Seminar menghadirkan tiga narasumber utama:

    Dr. Edward Ganda Hasiholan Simanjuntak, S.E., M.Sc., ERMCP, CSFA, CPA, Ak., ASEAN CPA, Staf Ahli Bidang Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan;
    Torkis Tambunan, Fungsional Ahli Madya Pengendali Dampak Lingkungan – Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta;
    Dr. Taufiq Supriadi, S.E., M.T., CSFA, CertDA, GRCE, CIISA, CLA, ChFA, CPCC, CIPS, penggiat lingkungan sekaligus staf BPK RI, yang mempresentasikan paparan bertajuk “Dari Lorong Sempit ke Kantor Ramah Lingkungan.”

    Inspirasi RT8 dan Semangat Hari Pahlawan

    Dalam paparannya, Dr. Taufiq Supriadi memperkenalkan konsep “4 Jalur Sampah”, yang telah berhasil diterapkan di lingkungan RT8 Malaka Jaya untuk bisa segera diterapkan di BPK:

    Sampah organik masuk ke biopori untuk meningkatkan resapan air dan menekan populasi hama kecoa dan Tikus;
    Sisa makanan diolah di komposter menjadi pupuk organik;
    Sampah dapur diurai oleh maggot (larva BSF) menjadi pakan ikan lele untuk kolam gizi warga;
    Sampah nonorganik dipilah dan disetorkan ke Bank Sampah melalui rumah pilah warga.

    Taufiq menyampaikan bahwa semangat peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025 seharusnya tidak hanya diartikan sebagai kebanggaan mengibarkan bendera, tetapi juga tanggung jawab menjaga bumi tempat bendera itu berdiri.

    Pernyataan tersebut disambut tepuk tangan meriah dari seluruh peserta.

    “Semangat hari pahlawan hari ini bukan sekadar bagaimana kita mampu mengibarkan bendera, tetapi bagaimana kita menjaga bumi tempat bendera itu berdiri,” ungkap Taufiq.

    Perubahan Perilaku ASN Jadi Kunci

    Torkis Tambunan, Fungsional Ahli Madya Pengendali Dampak Lingkungan – Dinas LH DKI, mengapresiasi inisiatif BPK yang mengangkat isu lingkungan sebagai bagian dari budaya kerja ASN.

    Menurutnya, kolaborasi antara lembaga pemerintahan dan masyarakat seperti yang dicontohkan RT8 di bawah kepemimpinan Dr. Taufiq merupakan wujud nyata Circular Economy Office Model yang dapat direplikasi di institusi dan instansi seperti BPK bahkan Instansi lain.

    “Perubahan besar dimulai dari perilaku kecil. ASN yang terbiasa memilah sampah dan dicontohkan Dr. Taufiq terlihat di IG @taufiqsyusuf yang ditampilkan dan hemat energi di kantor akan menjadi teladan di rumah dan masyarakat,” ujar Asep.

    Sementara itu, Dr. Edward Ganda Simanjuntak menegaskan pentingnya sinergi antara tata kelola pemerintahan yang bersih dengan kesadaran ekologis, agar BPK dapat menjadi contoh green governance di tingkat nasional.

    Kegiatan ini menghasilkan kesepakatan awal untuk menyusun Grand Design BPK Eco-Office 2025–2030, yang akan mencakup:

    Pembentukan Bank Sampah BPK;
    Gerakan 1 ASN = 1 Biopori;
    Penerapan komposter bersama di tiap unit kerja;
    Edukasi berkelanjutan mengenai pengelolaan sampah dan konservasi air;
    Pengembangan Dashboard Eco-Office Digital untuk memantau volume sampah terpilah, air terserap, dan karbon tersimpan di lingkungan BPK.

    Pesan Penutup: ASN Sebagai Pelaksana Etika Publik

    Menutup seminar, Dr. Taufiq Supriadi menyampaikan refleksi yang menggugah:

    “Upaya yang dilakukan RT8 dari lorong sempit, dan niat BPK untuk menjadi kantor ramah lingkungan, memiliki pesan yang sama, bumi ini bisa sembuh, asal kita semua mau berubah. ASN bukan hanya pelaksana audit, tetapi juga pelaksana etika publik.”

    Pesan tersebut menggema di ruangan dan menjadi ajakan moral bagi seluruh pegawai BPK untuk memulai perubahan dari hal kecil — memilah sampah, menanam, menghemat air dan energi, serta menjaga lingkungan kerja sebagai bentuk nyata pengabdian pada bangsa.

    Melalui kegiatan ini, BPK RI menegaskan komitmennya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan Asta Cita Pemerintah 2024–2029, khususnya dalam aspek pembangunan hijau, tata kelola pemerintahan yang berintegritas, dan ketahanan lingkungan nasional.

  • 11 November Peringati Hari Apa? Ada yang Spesial untuk Kaum Jomblo

    11 November Peringati Hari Apa? Ada yang Spesial untuk Kaum Jomblo

    Liputan6.com, Jakarta – Tanggal 11 November setiap tahunnya bukan hanya menjadi penanda pergantian musim menuju akhir tahun. Di balik kalender ini, tersimpan beragam peringatan menarik, mulai dari yang berakar pada nilai kemanusiaan, seni, hingga kebudayaan pop.

    Hari ini, Selasa (11/11/2025), dunia dan Indonesia sama-sama memperingati sejumlah momen penting: Hari Bangunan Indonesia, Hari Yatim Piatu Sedunia, Hari Jomblo Sedunia, Hari Origami Sedunia, dan Hari Metal Sedunia.

    Ragam peringatan ini menjadi cerminan betapa tanggal 11 November memiliki makna yang luas,  mulai dari kepedulian sosial hingga ekspresi diri yang kreatif.

    Hari Bangunan Indonesia

    Mengutip laman Disperkim Kalbar, setiap 11 November diperingati sebagai Hari Bangunan Indonesia (HBI) — sebuah momentum untuk mengingat pentingnya infrastruktur yang kuat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

    Hari ini, pertama kali dideklarasikan pada 11 November 2014, digagas oleh tujuh tokoh nasional dari dunia konstruksi dan arsitektur, di antaranya Han Awal, Munichy B. Edrees, dan Siti Adiningsih Adiwoso.

    Angka 11-11 dipilih karena dua garis vertikal yang melambangkan pilar bangunan yang kokoh, serta mudah diingat sebagai simbol kekuatan dan keteguhan.

    Peringatan ini juga dihadiri Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta diikuti oleh berbagai asosiasi profesi dan akademisi. HBI bertujuan memacu pembangunan nasional yang berkualitas, efisien, dan ramah lingkungan.

    Hari Yatim Piatu Sedunia

    Dalam sisi kemanusiaan, tanggal 11 November juga berdekatan dengan Hari Yatim Piatu Sedunia (World Orphans Day), yang diperingati setiap 10 November.

    Melansir laman National Today, peringatan ini pertama kali digagas oleh Stars Foundation pada tahun 2006, sebagai gerakan global untuk meningkatkan kesadaran terhadap anak-anak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tua mereka akibat perang, kemiskinan, maupun bencana.

    Hari ini mengajak masyarakat dunia menunjukkan solidaritas, melalui perhatian, donasi, dan aksi sosial untuk memastikan anak-anak yatim piatu mendapatkan pendidikan, kesehatan, dan rasa aman yang layak.

     

    Wapres Gibran Rakabuming Raka bersama istri dan kedua anaknya mengajak ratusan anak yatim dari lima panti asuhan menonton film animasi Jumbo di sebuah bioskop di Senayan City.

  • Guru Besar IPB Beberkan Solusi Gemukkan Sapi Sekaligus Selamatkan Bumi

    Guru Besar IPB Beberkan Solusi Gemukkan Sapi Sekaligus Selamatkan Bumi

    Jakarta

    Sektor peternakan selama ini dikenal sebagai penyedia protein hewani bagi manusia. Namun di balik itu, kontribusinya terhadap emisi gas rumah kaca, khususnya gas metana, sangat mengkhawatirkan.

    “Metana ini kontribusi ke global warming. Bahkan kemampuan metana dalam frekuensi panas dibandingkan karbon dioksida 20 sampai 25 kali lebih tinggi,” kata Prof. Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt., M.Sc., saat berbicara di acara Habibie Prize 2025, yang digelar di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025).

    Menurut Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) University ini, selain memperburuk iklim, metana juga menandakan adanya energi yang hilang dari proses pencernaan ternak.

    “Biasanya sekitar 4-15% energi yang hilang sebagai metana. Jadi jelasnya. Kalau kita misalkan energi dasar ini, di satu sisi menurunkan emisi lingkungan, satu sisi juga meningkatkan ketersediaan energi bagi ternak untuk produktivitas,” jelasnya.

    Dengan kata lain, Anuraga dan timnya berhasil menemukan cara untuk menekan emisi metana sekaligus meningkatkan berat badan ternak. Solusi ini datang dari bahan alami berupa senyawa polifenol atau tanin yang diformulasikan dalam bentuk plastic compound dan digunakan sebagai feed additive atau bahan tambahan pakan.

    “Pada sapi, bisa meningkatkan pertambahan bobot. Misalnya, biasanya berat badan sapi naik 1,2 kg per hari, bisa meningkat menjadi 1,4 bahkan 1,5 kg per hari,” ungkapnya.

    Secara sederhana, dengan menekan emisi metana, energi yang semula terbuang bisa dimanfaatkan tubuh ternak untuk pertumbuhan. Dampaknya, lingkungan lebih bersih dan ekonomi peternak lebih kuat karena sapi yang lebih gemuk.

    Anuraga Jayanegara berbicara di panggung Habibie Prize 2025. Foto: Rachmatunnisa/detikINETTerinspirasi dari Eropa

    Inovasi ini bermula dari pengalaman Anuraga saat menempuh studi S2 di Jerman dan S3 di ETH Zürich, Swiss. Di sana, ilmuwan menggunakan tanin alami untuk meningkatkan produktivitas lahan, menurunkan emisi, dan memperbaiki kualitas lemak hewan ternak.

    Konsep itu kemudian ia bawa ke Indonesia, yang mendorongnya meneliti kandungan tanin di tanaman lokal. Hasilnya mengejutkan, karena kandungan tanaman lokal berlipat kali lebih tinggi dibandingkan tanaman di Eropa.

    Sayangnya, industri pengolahan tanin di Indonesia belum berkembang, sementara negara seperti Thailand dan Korea sudah lama mengindustrialisasinya.

    Padahal, sumber tanin berlimpah di Indonesia, terutama di kulit pohon dan daun-daunan. “Biasanya kulit kayu dibuang atau dibakar setelah panen industri hutan tanaman. Padahal itu sumber bahan bernilai tinggi. Kalau kita bisa ekstraksi dan konsentrasikan, nilai jualnya bisa sampai Rp120 ribu per kg,” ujar Anuraga.

    Tantangan

    Bagi Anuraga, tantangan terbesar bukan pada teknologi, tapi pada industrialisasi dan investasi. “Untuk teknologi know-how-nya Insya Allah kami memahami. Tapi ketika masuk ke tahap atas (skala industri), investasi, harus ini dan itu. Nah, sering kali ada kami tahan diri karena merasa belum yakin ke arah sana,” ungkapnya.

    Ia berharap kerja sama antara perguruan tinggi, lembaga riset, dan industri bisa semakin erat untuk mewujudkan hal-hal semacam ini. Jika terwujud, lanjut Anuraga, industri hijau berbasis tanin tak hanya akan berkontribusi pada mitigasi iklim, tapi juga membuka lapangan kerja baru di daerah-daerah.

    Anuraga Jayanegara menerima penghargaan Habibie Prize 2025 dari Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Foto: Rachmatunnisa/detikINETHabibie Prize 2025

    Anuraga mengaku tak menyangka menjadi salah satu penerima Habibie Prize 2025. Ia merasa ada banyak orang-orang luar biasa di Indonesia yang memberikan kontribusi.

    “Tapi mungkin di sisi lain, mungkin bagi kami (para peneliti), ini sebuah hal kelompok besar kami untuk di-acknowledge,” katanya rendah hati.

    Ia berharap penghargaan ini menjadi inspirasi bagi generasi muda agar tak takut menekuni sains. “Sains itu seperti jalan ninja. Kadang tak terlihat di permukaan. Kita mungkin gak muncul di permukaan tapi dampaknya yang dirasakan. Itulah bagi saya, sains itu luar biasa,” tuturnya.

    Berbicara tentang masa depan, Anuraga membayangkan ekosistem pertanian dan peternakan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.

    “Di negara maju, petani dan peternak hidup sejahtera. Di Indonesia hingga saat ini belum begitu. Ini yang perlu kita sama-sama tumbuhkan ekosistem agar sistemnya berkeadilan. Keadilan ini sangat penting dalam ekosistem bisnis, tentunya juga nanti kami (para ilmuwan) dalam berinovasi lebih semangat lagi,” harapnya.

    Habibie Prize merupakan bentuk apresiasi tertinggi yang diberikan negara kepada para ilmuwan dan pakar yang telah mendedikasikan karya serta penelitiannya untuk kemajuan bangsa. Penghargaan ini sekaligus menjadi sarana untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi di Indonesia, serta menumbuhkan semangat ilmiah di kalangan generasi muda.

    Nama penghargaan ini diambil dari sosok Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden Republik Indonesia ke-3 sekaligus Menteri Riset dan Teknologi periode 1979-1998. Habibie dikenal luas sebagai tokoh visioner yang menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai motor pembangunan nasional.

    Tahun ini, BRIN memberikan penghargaan kepada lima penerima:

    Dr. rer. nat. Rino Rakhmata Mukti, S.Si., M.Sc. (Ilmu Pengetahuan Dasar)R. Tedjo Sasmono, S.Si., Ph.D. (Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi)Prof. Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt., M.Sc. (Ilmu Rekayasa)Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. (Ilmu Sosial, Politik, Ekonomi dan Hukum)Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A. (Ilmu Filsafat, Agama dan Kebudayaan).

    (rns/rns)

  • Peneliti Virus Dengue Tedjo Sasmono Minta Pemerintah Naikkan Dana Riset

    Peneliti Virus Dengue Tedjo Sasmono Minta Pemerintah Naikkan Dana Riset

    Jakarta

    Peneliti virus R. Tedjo Sasmono, S.Si., Ph.D. menekankan perlunya perhatian lebih dari pemerintah terhadap pendanaan riset dan pendidikan sains.

    Hal ini ia sampaikan saat berbicara di acara Habibie Prize 2025, sebagai salah satu dari lima ilmuwan terkemuka penerima penghargaan. Ia menjawab pertanyaan moderator yang menanyakan kontribusi apa yang dibutuhkan dari negara agar para peneliti seperti dirinya konsisten menghasilkan riset penting.

    “Tentu saja kontribusi negara sangat penting. Persentase APBN untuk riset masih kecil. Itu perlu dinaikkan nantinya. Negara maju sudah science-based dalam mengambil keputusan. Indonesia juga harus ke sana, semua kebijakan sebaiknya berbasis data dan sains,” ujarnya di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025).

    “Saya kira seperti itu. Ada perhatian dari pemerintah untuk meningkatkan lagi dana sains, pendidikan, dan sebagainya,” tegasnya.

    Peneliti virus dengue R. Tedjo Sasmono berbicara di panggung Habibie Prize 2025. Foto: Rachmatunnisa/detikINETPuluhan Tahun Meneliti Virus Dengue

    Nama Tedjo Sasmono tak asing di dunia penelitian bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi. Ia merupakan peneliti senior Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman BRIN, dan sudah menjadi periset di LBM Eijkman sejak 1994.

    Sederet prestasinya yang mentereng antara lain masuk dalam jajaran 2% saintis teratas dunia (Top 2% World Ranking Scientists) pada 2021 yang dirilis peneliti dari University of Stanford, John Ioannidis bersama Jeroen Baas dan Kevin Boyack.

    Setelah lebih dari 25 tahun meneliti virus dengue, Tedjo menerima Habibie Prize 2025 bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi. Konsistensinya memetakan genom virus dengue di berbagai wilayah Indonesia menjadi kontribusi penting bagi pengendalian penyakit demam berdarah di Tanah Air.

    “Ini soal istiqamah, konsistensi. Saya menekuni bidang ini lebih dari 25 tahun karena dengue itu penyakit yang kita hadapi setiap hari sebagai negara tropis,” ujarnya.

    “Bahkan anak saya sendiri sempat terkena dengue. Itu menunjukkan betapa dekatnya penyakit ini dengan kehidupan kita,” kenang Tedjo.

    Selama lebih dari dua dekade, Tedjo dan timnya berfokus pada virologi dan biologi molekuler dengue. Mereka meneliti bagaimana virus menular, beradaptasi, dan berevolusi di berbagai wilayah Indonesia.

    “Virus dengue ada empat tipe: 1, 2, 3, dan 4. Kami memetakan hampir seluruh Indonesia, dari 15 provinsi lebih, untuk melihat perbedaan genom dan perilakunya,” jelasnya.

    Menurutnya, data genomik lokal sangat penting karena setiap daerah memiliki karakter virus dan pola penularan berbeda. Informasi ini kini menjadi dasar untuk riset vaksin dan sistem diagnostik yang lebih akurat.

    Tedjo Sasmono (keempat dari kiri) menerima penghargaan Habibie Prize 2025 dari Kepala BRIN Laksana Tri Handoko (bersalaman). Foto: Rachmatunnisa/detikINETDari Laboratorium ke Kebijakan Publik

    Penelitian Tedjo tak berhenti di laboratorium. Data yang dihasilkan timnya kini digunakan oleh Kementerian Kesehatan dan World Health Organization (WHO) untuk memahami pola penyebaran virus di Indonesia.

    “Dari sisi genomiknya dimanfaatkan untuk pengembangan vaksin. Itu juga menggunakan genom Indonesia,” ujarnya.

    Ia juga menyebut keberhasilan ilmuwan dalam menurunkan kasus dengue melalui vaksin QDENGA dan penerapan teknologi Wolbachia, yang terbukti mampu mengurangi hingga 77% kasus dengue di Yogyakarta.

    “Itulah bukti bahwa ilmu pengetahuan itu bisa bermanfaat untuk kesehatan umat manusia. Karena dengan ilmu pengetahuan bisa didapatkan vaksin,” tambahnya.

    Bagi Tedjo, penelitian bioteknologi bukan hanya soal sains, tapi juga misi kemanusiaan. Ia menambahkan, COVID-19 mengajarkan bahwa Indonesia harus mandiri menghadapi pandemi berikutnya. Ia pun berharap banyak agar generasi muda peneliti Indonesia terus belajar dan konsisten.

    “Anak-anak, adik-adik yang masih muda-muda tetap konsisten a. Terus belajar, bermimpi besar boleh, didukung dengan infrastruktur, pengetahuan, update ilmu, supaya Indonesia tidak kekurangan critical mass untuk peneliti,” pesan Tedjo.

    Ia juga menyebut penghargaan Habibie Prize 2025 yang didapatkannya menjadi simbol penting pengakuan bagi peneliti Indonesia. “Terima kasih banyak untuk rekognisi ini,” ujarnya.

    Habibie Prize merupakan bentuk apresiasi tertinggi yang diberikan negara kepada para ilmuwan dan pakar yang telah mendedikasikan karya serta penelitiannya untuk kemajuan bangsa. Penghargaan ini sekaligus menjadi sarana untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi di Indonesia, serta menumbuhkan semangat ilmiah di kalangan generasi muda.

    Nama penghargaan ini diambil dari sosok Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden Republik Indonesia ke-3 sekaligus Menteri Riset dan Teknologi periode 1979-1998. Habibie dikenal luas sebagai tokoh visioner yang menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai motor pembangunan nasional.

    Tahun ini, BRIN memberikan penghargaan kepada lima penerima:

    Dr. rer. nat. Rino Rakhmata Mukti, S.Si., M.Sc. (Ilmu Pengetahuan Dasar)R. Tedjo Sasmono, S.Si., Ph.D. (Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi)Prof. Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt., M.Sc. (Ilmu Rekayasa)Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. (Ilmu Sosial, Politik, Ekonomi dan Hukum)Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A. (Ilmu Filsafat, Agama dan Kebudayaan)

    (rns/rns)

  • Ilmuwan ITB Inovator Zeolit Sekam Padi Raih Habibie Prize 2025

    Ilmuwan ITB Inovator Zeolit Sekam Padi Raih Habibie Prize 2025

    Jakarta

    Pemanfaatan limbah pertanian tak sebatas wacana. Di tangan ilmuwan muda Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. rer. nat. Rino Rakhmata Mukti, S.Si., M.Sc., sekam padi bisa diubah menjadi material maju (advanced material) zeolit sintetis.

    Untuk diketahui, zeolit adalah kelompok mineral aluminosilikat terhidrasi yang memiliki struktur kristal berpori dengan kemampuan menyerap, menyaring, dan bertukar ion. Struktur unik ini memungkinkan zeolit digunakan sebagai penyerap (adsorben) dan katalis dalam berbagai industri, seperti pengolahan air, pertanian, dan petrokimia.

    “Indonesia mengonsumsi sekitar 36 juta ton beras per tahun, dan dari situ limbah sekamnya luar biasa banyak. Prinsipnya, jangan biarkan limbah berakhir di tempat sampah, jadikan sumber daya baru,” ujar Rino saat berbicara di Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (10/11).

    Disebutkan Rino, riset ini berangkat dari semangat ekonomi sirkular, yakni mengubah limbah menjadi sumber daya baru. Zeolit sintetis yang ia kembangkan dibuat di laboratorium melalui proses kimia tertentu dengan memanfaatkan limbah sekam. Penemuannya ini bisa dimanfaatkan secara luas, mulai dari proses penyulingan minyak bumi, hingga pakan ternak.

    Zeolit dari sekam padi hanya salah satu dari banyak penelitian yang sudah lama dilakukannya. Atas kontribusinya dalam pengembangan riset kimia material yang berorientasi pada solusi berkelanjutan di bidang energi dan lingkungan, sosok bergelar doktor dari Jerman itu meraih Habibie Prize 2025 bidang Ilmu Dasar dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

    Berbicara di atas panggung penghargaan Habibie Prize 2025, Rino juga sempat menyinggung pentingnya generasi muda untuk terlibat dalam riset dan pengembangan teknologi.

    “Kita akan menghadapi bonus demografi pada 2045, saat Indonesia berusia 100 tahun. Harapannya, anak-anak muda itu bukan hanya pengguna teknologi, tapi juga pencipta,” ujarnya.

    Menurut Rino, ilmuwan muda perlu terus dipromosikan dan diberi ruang, serta teknologi harus terus dihidupkan di tengah masyarakat agar lahir inovasi dari Indonesia untuk dunia.

    Rino Rakhmata Mukti menerima penghargaan dari Kepala BRIN Laksana Tri Handoko bersama empat ilmuwan lainnya. Foto: Rachmatunnisa/detikINETPentingnya Apresiasi bagi Ilmuwan

    Bagi Rino, penghargaan ini bukan akhir, tetapi pengingat agar riset selalu kembali ke akar, yaitu memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan memotivasi ilmuwan muda untuk tidak takut menapaki jalan panjang dunia penelitian.

    Lebih dari itu, ia menilai penghargaan seperti Habibie Prize berperan penting dalam menjaga semangat peneliti di Indonesia.

    “Acara seperti ini memotivasi para guru, dosen, dan ilmuwan. Mereka tahu kerja kerasnya dihargai. Jadi memang pemerintah harus menaruh perhatian serius untuk memperhatikan guru, dosen, dan ilmuwan di Indonesia, karena masa depan kita ada di tangan mereka,” ujarnya.

    Habibie Prize merupakan bentuk apresiasi tertinggi yang diberikan negara kepada para ilmuwan dan pakar yang telah mendedikasikan karya serta penelitiannya untuk kemajuan bangsa. Penghargaan ini sekaligus menjadi sarana untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi di Indonesia, serta menumbuhkan semangat ilmiah di kalangan generasi muda.

    Nama penghargaan ini diambil dari sosok Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden Republik Indonesia ke-3 sekaligus Menteri Riset dan Teknologi periode 1979-1998. Habibie dikenal luas sebagai tokoh visioner yang menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai motor pembangunan nasional.

    Tahun ini, BRIN memberikan penghargaan Habibie Prize kepada lima penerima:

    Dr. rer. nat. Rino Rakhmata Mukti, S.Si., M.Sc. (Ilmu Pengetahuan Dasar)R. Tedjo Sasmono, S.Si., Ph.D. (Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi)Prof. Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt., M.Sc. (Ilmu Rekayasa)Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. (Ilmu Sosial, Politik, Ekonomi dan Hukum)Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A. (Ilmu Filsafat, Agama dan Kebudayaan)

    (rns/rns)

  • Daftar Tol Masuk Proyek Strategis Nasional Era Prabowo

    Daftar Tol Masuk Proyek Strategis Nasional Era Prabowo

    Jakarta

    Sebanyak 50 tol telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025 tentang Perubahan Daftar PSN.

    Regulasi yang ditandatangani Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada 24 September 2025 itu mencantumkan proyek yang masih disiapkan, sedang dikerjakan, hingga yang telah selesai dan sudah beroperasi.

    Dikutip dari salinan Permenko tersebut, Sabtu (8/11/2025), secara keseluruhan tercatat ada sebanyak 228 PSN yang ditetapkan melalui Permenko 16/2025, di mana PSN tersebut dikelompokan ke dalam 14 kelompok.

    Di kelompok jalan dan jembatan, tercatat ada sebanyak 50 PSN, mulai dari pembangunan jalan bebas hambatan di Jaringan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) hingga Jaringan Jalan Tol Trans Jawa (JTTJ). Beberapa di antaranya, ada PSN warisan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang hingga kini belum dibangun.

    Salah satu warisan tersebut ialah Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci). Dalam catatan detikcom, Tol Getaci telah masuk PSN sejak 2020 silam. Setelah sebelumnya sempat beberapa kali gagal lelang, proyek ini tengah dalam tahap riviu untuk kemudian dilelang kembali.

    Selain Tol Getaci, Tol Gilimanuk – Mengwi di Bali menjadi salah satu warisan PSN Jokowi lainnya yang kini masuk ke proyek strategis Prabowo. Mirip seperti Tol Getaci, Tol ini juga telah beberapa kali gagal lelang.

    Berdasarkan kajian sebelumnya, tol sepanjang 96,84 kilometer itu membutuhkan investasi senilai Rp 25,4 triliun. Saat ini Tol Gilimanuk-Mengwi masih dalam tahap riviu ulang, sebelum akhirnya dilelangkan.

    “KPBU kita belum ada yang mau lelang kan ya. Kita lagi siapin semuanya kayak Getaci, Gilimanuk-Mengwi, sedang kita siapkan semuanya,” ujar Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra, ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Selasa (19/8/2025).

    Berikut 50 Proyek Jalan Tol yang Masuk Daftar PSN Prabowo:

    1. Jalan Tol Serang – Panimbang Provinsi Banten

    2. Jalan Tol Pandaan – Malang Provinsi Jawa Timur

    3. Jalan Tol Manado – Bitung Provinsi Sulawesi Utara

    4. Jalan Tol Balikpapan – Samarinda Provinsi Kalimantan Timur

    5. Jalan Tol Medan – Binjai – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Sumatera Utara

    6. Jalan Tol Pekanbaru – Kandis – Dumai – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Riau

    7. Jalan Tol Kisaran – Tebing Tinggi – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Sumatera Utara

    8. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Aceh

    9. Jalan Tol Binjai – Langsa – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Aceh dan Sumatera Utara

    10. Jalan Tol Bukittinggi – Padang Panjang – Lubuk Alung – Padang – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Sumatera Barat

    11. Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang – Payakumbuh – Bukittinggi – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau

    12. Jalan Tol Tebing Tinggi – Pematang Siantar – Prapat – Tarutung – Sibolga – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Sumatera Utara

    13. Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) – Tempino – Jambi – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan

    14. Jalan Tol Jambi – Rengat – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Jambi dan Riau

    15. Jalan Tol Rengat – Pekanbaru – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Riau

    16. Jalan Tol Simpang Indralaya – Muara Enim – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Sumatera Selatan

    17. Jalan Tol Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu – bagian dari Trans Sumatera Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu

    18. Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung Provinsi Sumatera Selatan

    19. Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan Provinsi Jawa Barat

    20. Jalan Tol Ciawi – Sukabumi – Ciranjang – Padalarang Provinsi Jawa Barat

    21. Jalan Tol Cengkareng – Batu Ceper – Kunciran Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Provinsi Banten

    22. Jalan Tol Serpong – Cinere Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat

    23. Jalan Tol Cinere – Jagorawi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Provinsi Jawa Barat

    24. Jalan Tol Cimanggis – Cibitung Provinsi Jawa Barat

    25. Jalan Tol Cibitung – Cilincing Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Provinsi Jawa Barat

    26. Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Provinsi Jawa Barat

    27. Jalan Tol Serpong – Balaraja Provinsi Banten

    28. Jalan Tol Semanan – Sunter – bagian dari 6 ruas tol Daerah Khusus Ibukota Jakarta Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    29. Jalan Tol Sunter – Pulo Gebang – bagian dari 6 ruas tol Daerah Khusus Ibukota Jakarta Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    30. Jalan Tol Duri Pulo – Kampung Melayu – bagian dari 6 ruas tol Daerah Khusus Ibukota Jakarta Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    31. Jalan Tol Kemayoran – Kampung Melayu -bagian dari 6 ruas tol Daerah Khusus Ibukota Jakarta Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    32. Jalan Tol Ulujami – Tanah Abang – bagian dari 6 ruas tol Daerah Khusus Ibukota Jakarta Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    33. Jalan Tol Pasar Minggu – Casablanca – bagian dari 6 ruas tol Daerah Khusus Ibukota Jakarta Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    34. Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo Provinsi Jawa Timur

    35. Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi Provinsi Jawa Timur

    36. Jalan Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar Provinsi Jawa Timur

    37. Jalan Tol Jakarta – Cikampek II Sisi Selatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Provinsi Jawa Barat

    38. Jalan Tol Semarang – Demak Provinsi Jawa Tengah

    39. Jalan Tol Yogyakarta – Bawen Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah

    40. Pembangunan Fly Over dari dan Menuju Terminal Teluk Lamong Provinsi Jawa Timur

    41. Jalan Tol Ngawi – Kertosono – Kediri Provinsi Jawa Timur

    42. Jalan Tol Depok – Antasari (termasuk Bojonggede – Salabenda) Provinsi Jawa Barat

    43. Jalan Tol Solo – Yogyakarta – Kulon Progo Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    44. Jalan Tol Bogor Ring Road (termasuk Caringin – Salabenda) Provinsi Jawa Barat

    45. Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah

    46. Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban Provinsi Jawa Barat

    47. Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk – Negara – Pekutatan – Soka – Mengwi Provinsi Bali

    48. Pembangunan Akses Pelabuhan Tanjung Priok Timur Baru/New Priok Eastern Access (NPEA) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    49. Pengembangan Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono, M.Sc. Section Harbour Road II (Pembangunan Jalan Tol Ancol Timur – Pluit (Elevated))Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    50. Pengembangan Jalan Tol Dalam Kota Bandung: a. North – South Link Bandung; dan b. Bandung Inter Urban Toll Road Provinsi Jawa Barat

    (ily/hns)

  • Kapolres Tuban Pimpin Sertijab Kasat Reskrim dan Kasat Lantas, Ini Pesannya

    Kapolres Tuban Pimpin Sertijab Kasat Reskrim dan Kasat Lantas, Ini Pesannya

    Tuban (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Tuban menggelar upacara serah terima jabatan (Sertijab) sejumlah pejabat utama, di antaranya Kasat Reskrim dan Kasat Lantas, Kamis (6/11/2025). Upacara berlangsung khidmat di halaman Mapolres Tuban, dipimpin langsung oleh Kapolres Tuban AKBP William Cornelis Tanasale.

    Dalam kesempatan tersebut, jabatan Kasat Reskrim Polres Tuban yang sebelumnya diemban AKP Dimas Robin Alexander, S.Tr.K., S.I.K., M.T., M.Sc., resmi diserahkan kepada AKP Bobby Wirawan Wicaksono Elsam, S.Tr.K., S.I.K., M.Si., yang sebelumnya menjabat Kanit 1 Satreskrim Polrestabes Surabaya, Polda Jatim.

    Sementara itu, jabatan Kasat Lantas Polres Tuban yang semula dipegang AKP Moh. Imam Reza, S.Tr.K., S.I.K., M.H., kini diserahkan kepada AKP Muhammad Hariyazie Syakhranie, S.Tr.K., S.I.K..

    Selain dua posisi utama tersebut, Iptu Dwi Purwoko yang sebelumnya menjabat Kaurbinops Satreskrim Polres Tuban mendapat promosi menjadi PS. Kapolsek Bancar, menggantikan AKP Darwanto yang dipindahkan sebagai Kapolsek Jenu. Dalam kesempatan yang sama, Iptu Siswanto juga resmi dilantik sebagai PS. Kasihumas Polres Tuban.

    Kapolres AKBP William Tanasale menjelaskan bahwa mutasi ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan Kapolda Jawa Timur Nomor Kep/484/X/2025 tentang pengukuhan, pemberhentian, dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polda Jatim.

    “Mutasi jabatan adalah hal yang wajar di tubuh Polri sebagai bentuk penyegaran serta upaya meningkatkan kinerja organisasi,” tegas AKBP Tanasale.

    Kapolres Tuban saat memimpin Sertijab dua Pejabat Utama Polres Tuban dan lainnya.

    Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para pejabat lama atas dedikasi dan kerja kerasnya selama bertugas di Polres Tuban.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Robin dan Pak Imam atas dedikasi, kerja keras, dan motivasi yang diberikan kepada anggota. Banyak hal positif yang telah mereka torehkan selama bertugas,” ujarnya.

    Kepada para pejabat baru, Kapolres menyampaikan ucapan selamat datang serta pesan agar segera menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.

    “AKP Bobby adalah sosok perwira operasional yang memiliki kinerja baik. Saya berharap apa yang telah dilakukan Pak Robin dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan,” katanya.

    Selain itu, AKBP Tanasale juga menaruh harapan besar kepada AKP Hariyazie sebagai Kasat Lantas yang baru.

    “Kami pernah berdinas bersama di Polda Maluku. Saya tahu betul beliau memiliki rekam jejak yang baik di bidang lalu lintas. Semoga ke depan bisa menghadirkan inovasi dan terobosan di Polres Tuban,” tambahnya.

    Mengakhiri sambutannya, Kapolres meminta seluruh pejabat yang baru dilantik agar segera beradaptasi dan bekerja maksimal dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab barunya. [dya/but]