Ganjar Wanti-Wanti Indonesia Bakal Masuk Middle Income Trap kalau Tak Jadi Negara Maju pada 2045

14 December 2023, 15:03

TEMPO.CO, Jakarta – Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan Indonesia akan masuk jebakan pendapatan menengah atau middle income trap jika tidak menjadi negara maju pada 2045. Hal itu dia ucapkan dalam Rapat Koordinasi Pimpinan Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia atau Inkindo di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Kamis, 14 Desember 2023.Ganjar mengatakan perjalanan Indonesia menjadi negara maju tidak akan mudah. Dia mengumpamakan perjalanan itu seperti mendaki gunung tinggi dalam cuaca ekstrem. “Cuaca ekstrem saya terjemahkan sebagai kondisi eksternal dunia yang sedang tidak baik-baik saja,” ucapnya.Kondisi eksternal dunia, menurut Ganjar, ditandai antara lain dengan perang yang tak kunjung usai. Dia mengatakan perang itu akan mengganggu rantai pasok atau supply chain. Gangguan itu mencakup pangan, energi, transportasi, militer. “Semua orang berdebar,” ujarnya.Kendati begitu, dia mengatakan negara tidak boleh pesimis dalam menghadapi kondisi itu. “Kalau kita pesimis, kita akan merendahkan rakyat,” ucapnya. Dia mengatakan, pesimisme akan membuat negara tak akan berusaha keras.Ganjar mengatakan, Indonesia menganut politik luar negeri bebas dan aktif. Negara, menurutnya, mempunyai kebebasan menentukan negara mitra yang saling menguntungkan. “Kalau tidak, kita akan masuk dalam middle income trap,” ucapnya.Sebelumnya, Ganjar Pranowo berjanji bakal berusaha sekuatnya untuk menjadikan Indonesia keluar dari middle income trap atau jebakan negara berpendapatan menengah bila terpilih menjadi presiden dalam Pilpres 2024.Iklan

“Kalau bahasanya Jokowi waktu itu, kalau sudah dilantik, langsung saja gaspol,” kata Ganjar usai acara US-Indonesia Investment Summit 2023 di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta pada Selasa, 24 Oktober 2023.Ia menyebutkan sedikitnya ada dua strategi yang akan dijalankannya bila terpilih menjadi presiden. Pertama, menyiapkan sumber daya manusia dengan mempermudah akses kesehatan dan pendidikan.”Kita punya kesempatan dengan bonus demografi yang tinggi, ini masyarakat produktifnya banyak. Maka ada dua hal. Pertama menyiapkan SDM-nya dari kesehatan dan pendidikan, aksesnya harus gampang,” tuturnya.Kedua, mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada. Indonesia, menurut Ganjar, hanya memiliki waktu 10 sampai 13 tahun. Dalam waktu yang singkat itu, Ganjar menyebut pihaknya akan bergerak cepat dan bekerjasama dengan tim untuk menyiapkan hal ini.HAN REVANDA PUTRAPilihan Editor: Panelis Tidak Diberi Ruang Bertanya di Debat Capres, Pakar Hukum: Lebih Tepat Disebut Perumus Pertanyaan

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi