Ganjar Janjikan Internet Gratis, Mantan Ketua APJII Singgung Bakti Kominfo

3 January 2024, 21:05

TEMPO.CO, Jakarta – Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo menjanjikan program internet gratis, merata, dan berkecepatan tinggi yang disebut GratisIN. Hal ini ia sampaikan dalam kampanye di Semarang, Jawa Tengah pada Senin, 1 Januari 2024. Ia menyebut, internet gratis mampu memfasilitasi kreativitas anak muda yang tanpa batas.Ketua Umum Kami Gibran, Jamalul Izza, mengatakan internet saat ini bukan hanya menjadi sebuah kebutuhan anak muda saja. Namun, internet sudah menjadi kebutuhan semua orang. “Jadi memang kalau kita lihat kondisi saat pandemi dan setelah pandemi, internet ini menjadi sebuah kebutuhan pokok buat semua orang,” katanya yang juga merupakan Ketua Umum Yayasan Internet Indonesia kepada Tempo pada Rabu malam, 3 Januari 2024. Ia menambahkan, internet dibutuhkan dalam berbagai macam aspek di kehidupan. Mulai dari belajar, hingga bisnis. “Jadi, internet merupakan sebuah hal yang primer sekarang untuk masyarakat,” ujarnya.Alih-alih internet gratis, menurut mantan Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) ini, sebenarnya yang diperlukan oleh masyarakat saat ini adalah kualitas internet beserta kecepatan aksesnya. Ia mengatakan, prioritas utama saat ini adalah membangun literasi digital kepada masyarakat, baik itu anak muda ataupun orang tua. Setelah itu, yang tak kalah penting adalah bagaimana membangun sumber daya manusia atau SDM pengguna internet tersebut. Tujuannya, kata Jamalul adalah agar orang-orang menggunakan internet dengan baik atau prinsip internet sehat sehingga tidak ada lagi yang menggunakan internet untuk menyebarkan berita hoaks atau penipuan. “Paling prioritas itu adalah membangun literasi masyarakat dalam penggunaan internet,” katanya.Adapun Jamalul mengatakan, pemerataan internet di Indonesia sudah menjadi salah satu program Presiden Joko Widodo. Perwujudannya direalisasikan lewat program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika atau Bakti Kominfo. “Jadi, perluasan internet di daerah terutama daerah 3T, juga daerah-daerah yang non-3T. Ini sudah berjalan,” katanya. Iklan

Menurut Jamalul, program yang sudah berjalan kini tinggal dilanjutkan oleh pemerintah yang baru nantinya. “Harus dilanjutkan dengan benar, karena ini merupakan sebuah program cukup bagus. Bagaimana caranya seluruh Indonesia itu bisa ter-cover dengan internet,” ujar dia. Survei Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia atau APJII menemukan bahwa jumlah penduduk yang terkoneksi internet pada tahun 2022-2023 mencapai 215.626.156 jiwa dari total 275.772.901 populasi. Jika dibagi berdasarkan rentang usia, penetrasi internet terbanyak adalah pada usia 13 sampai 18 tahun. Jumlahnya mencapai 98,20 persen. Menyusul usia 19 sampai 34 tahun dengan jumlah penetrasi 97,17 persen. Sementara itu, usia 35 sampai 54 tahun berkisar 84,04 persen. Terakhir, rentang usia 55 tahun ke atas sebanyak 47,62 persen. Pada survei yang sama, ditemukan bahwa alasan terbanyak penggunaan internet adalah untuk dapat mengakses media sosial. Seperti Facebook, WhatsApp, Telegram, Line, Twitter, Instagram, hingga Youtube. Pengguna dengan alasan ini mencapai 3,3 dari skor maksimum 4.Pilihan Editor: Sederet Bencana Alam yang Melanda Indonesia di Awal 2024, dari Gempa hingga Banjir

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi