FSGI Tolak Makan Siang Gratis dari Dana BOS, Anggarannya Tak Cukup: Rp 450 T Vs 59,4 T

4 March 2024, 17:27

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah melalui Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memunculkan wacana pendanaan program makan siang gratis di sekolah menggunakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Pemerintah telah mempersiapkan realisasi janji kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran yang unggul di hitung cepat Pemilu 2024.Wacana itu langsung ditolak Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Alasannya, usulan itu menunjukkan pemerintah gagal memahami tujuan kebijakan dana BOS dan BOS Afirmasi yang digunakan untuk mendanai belanja non-personalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah sebagai pelaksana program wajib belajar. Makan siang gratis dianggap tak termasuk di dalamnya. Sekretaris Jenderal FSGI, Heru Purnomo, menilai akan banyak kerugian yang dirasakan sekolah maupun guru honorer, jika skema pendanaan makan siang gratis untuk siswa memakai dana BOS.Menurut hitungannya, pendanaan untuk makan siang gratis kepada 82,9 juta siswa di Indonesia diperkirakan menelan dana hingga Rp 450 triliun. Besaran ini tidak sebanding dengan anggaran pendidikan yang diberikan pemerintah melalui dana BOS. “Jika dikurangi lagi untuk makan siang gratis, maka akan berdampak banyak pada kemajuan pendidikan di Indonesia,” kata dia saat dihubungi, Senin 4 Maret 2024.Berdasarkan data terakhir yang didapatnya, Heru merinci dana BOS sebesar 20 persen dari Rp 665 triliun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2024. Artinya hanya Rp 59,4 triliun. “Coba hitung, anggaran dana BOS saja tidak sampai Rp 60 triliun, tapi makan siang gratis ini ratusan triliun. Artinya ada kekeliruan dalam menghitung anggaran,” kata Heru lagi. Heru kembali menegaskan sikap FSGI menolak dana BOS dipakai untuk makan siang gratis. Lebih spesifik dia menunjuk peruntukan dari tahun ke tahun untuk menunjang pendidikan serta membayar gaji guru honorer. Menurutnya pula, banyak lagi muatan pelayanan yang harus ditanggung dari dana BOS, mulai dari konsumsi listrik hingga pemberdayaan pustaka.Iklan

“Usulan semacam ini (dana BOS untuk makan siang gratis) bisa mengancam keberadaan dunia pendidikan, yang sepenuhnya mengandalkan biaya operasional dari dana BOS itu,” ujar Heru yang juga menilai kalau makan siang gratis bukan program yang representatif.Lebih lanjut, Heru menerangkan kalau anggaran untuk siswa SMP untuk dana BOS mencakup Rp 1,2 juta per siswa untuk satu tahun. Bila dihitung skemanya dengan makan siang gratis, maka akan minus.Anggaran makan siang gratis dikampanyekan oleh Prabowo-Gibran sebesar Rp 15 ribu per siswa untuk satu hari. Bila dikalikan saja sebanyak satu tahun atau 365 hari, maka harus ada anggaran senilai Rp 5,4 juta per siswa untuk satu tahun.Kendati demikian, bila ada skema usulan soal pendanaan makan siang gratis selain dari dana BOS, Heru berpendapat perlu dipertimbangkan.Pilihan Editor: Marak Kasus Bullying, Jokowi Minta kepada Guru Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi