Ekonomi RI 2023 Gantungkan Nasib ke Orang Kaya, Loh Kenapa?

4 January 2023, 18:15

Jakarta, CNBC Indonesia – Ekonom senior Raden Pardede mengungkapkan sulitnya bergantung pada ekspor pada 2023 untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di sekitar 5% pada 2023. Sebab, dunia dihadapkan pada ancaman stagflasi.

Stagflasi itu ia ramal akan terjadi pada negara-negara mitra dagang utama Indonesia seperti Amerika Serikat, Eropa, Inggris, China, maupun Jepang. Stagflasi akan terjadi karena kontraksi ekonomi yang terjadi masih diiringi dengan tingginya tekanan inflasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Itu di luar kendali kita. Jadi akan berdampak ke ekonomi kita, bahwa ekspor kita akan lebih melemah dibanding tahun sebelumnya karena faktor eksternal,” ujar Raden dalam program Profit CNBC Indonesia, Selasa (3/1/2022).

Oleh sebab itu, Raden menekankan, yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun ini adalah konsumsi rumah tangga yang porsinya 57% dari total produk domestik bruto (PDB), investasi yang sebesar 30%, serta belanja pemerintah yang porsinya 8%.

Dari sisi konsumsi rumah tangga, ia mengungkapkan, yang paling bisa berkontribusi besar berasal dari belanja kelas menengah ke atas yang 2 tahun terakhir cenderung hanya menyimpan dananya di perbankan. Makanya harus ada kebijakan yang mendorong konsumsi mereka.

“Itu terbukti, uang mereka di perbankan itu menumpuk, mereka menurut saya harus tetap belanja di 2023 ini, jangan sampai berkurang belanja mereka malah mungkin belanja lebih baik, terutama belanja terhadap barang-barang domestik, berpergianlah di dalam negeri supaya terjadi pergerakan ekonomi,” ucap Raden.

Sedangkan untuk kalangan menengah ke bawah, Raden mengakui harus terus mendapatkan perhatian pemerintah supaya menjaga daya belinya. Karena itu, pemerintah harus mengalokasikan belanja negara untuk program seperti penciptaan lapangan kerja.

“Diusahakan supaya ada realokasi dari belanja-belanja pemerintah ini untuk menciptakan lapangan kerja. Jadi udahlah proyek infrastruktur, proyek-proyek bangunan, apapun itu usahakan untuk yang padat tenaga kerja,” kata Raden.

Adapun untuk investasi, ia menekankan, harus terus dioptimalkan dengan menelurkan kebijakan-kebijakan yang mempermudah iklim investasi.

“Jadi tiga itu tadi, pemerintah harus membelanjakan uangnya dengan baik, dan bila perlu belanjakan lah untuk barang-barang dalam negeri, termasuk TKDN itu, kedua lingkungan investasinya bagaimana supaya para pengusaha tidak terganggu mereka berinvestasi, dan ketiga konsumsi rumah tangga, itulah resep yang bisa kita lakukan di 2023,” ucap Raden.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Jangan Heran! Gelapnya Dunia Bawa Negara Ini ke Jurang Resesi

(mij/mij)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi