Topik: TKDN

  • Bodi Bus Listrik Laksana Dijual Mulai Rp 600 Jutaan

    Bodi Bus Listrik Laksana Dijual Mulai Rp 600 Jutaan

    Jakarta

    Perusahaan karoseri asal Ungaran, Laksana, baru saja meluncurkan seri bus listrik terbaru mereka, Nucleus 6. Tanpa sasis, bodi bus listrik buatan Laksana dijual mulai Rp 600 jutaan.

    Desain terbaru dari seri bus listrik Nucleus mengusung konsep yang simpel dan fungsional, dengan garis-garis yang bersih dan proporsi yang seimbang. Sentuhan modern terlihat dari detail lampu LED, pemilihan material ringan, hingga integrasi teknologi terkini.

    Bus listrik Nucleus 6 buatan Laksana Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Nucleus merupakan versi mini dari seri Cityline yang biasanya kerap digunakan di bus-bus Transjakarta. Varian bus listrik Nucleus diklaim cocok digunakan sebagai shuttle bandara, bus sekolah, atau kendaraan antar-jemput di area dengan akses jalan terbatas. Desainnya yang ringkas memudahkan manuver di jalur sempit.

    Disampaikan Direktur Teknik PT Laksana Bus Manufaktur Stefan Arman, harga bus listrik medium seperti Nucleus 6 ditawarkan mulai Rp 600 juta. Namun dengan catatan, harga tersebut untuk bodinya saja, belum termasuk sasisnya.

    “Kisaran harganya dari Rp 600 juta, Rp 800 juta, sampai Rp 900 juta. Tergantung spesifikasi (yang diminta kustomer),” bilang Stefan kepada wartawan di Ungaran (15/7).

    Ragam bus listrik buatan Laksana Foto: Luthfi Anshori/detikcom

    Kata dia, semakin tinggi spesifikasi yang diminta, maka akan semakin mahal harganya. Contohnya seperti di bus Transjakarta, yang dilengkapi banyak pintu serta banyak sensor. Terus juga sekarang mulai ada tren bus yang dilengkapi ADAS, CCTV, dan banyak teknologi canggih lainnya. Jadi, harga bodi bus listrik bergantung dengan spek yang diminta.

    Bodi bus listrik Laksana diklaim sudah memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 41% dan akan terus ditingkatkan. Bodi bus listrik buatan Laksana diklaim kompatibel untuk sasis-sasis bus listrik buatan VKTR, Hyundai, hingga Skywell.

    Sebagai langkah strategis ke depan, Laksana juga tengah membangun pusat riset dan pengembangan (R&D Center). Fasilitas ini bakal menjadi ruang kolaboratif, antara Laksana dengan berbagai mitra teknologi, termasuk pengembang sistem kelistrikan dan institusi pendidikan buat menciptakan solusi transportasi masa depan yang efisien, hijau, dan berbasis produksi lokal.

    (lua/rgr)

  • Toyota Minta TKDN Kendaraan Elektrifikasi Lebih Fleksibel, Ini Kata Kemenperin

    Toyota Minta TKDN Kendaraan Elektrifikasi Lebih Fleksibel, Ini Kata Kemenperin

    Jakarta – Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam industri otomotif Indonesia menjadi salah satu faktor penting, untuk bisa meningkatkan kualitas produksi dalam negeri. Menyadari hal tersebut, Toyota menilai sudah saatnya pemerintah Indonesia lebih fleksibel dalam menerapkan regulasi TKDN, untuk bisa menarik para investasi dan mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan.

    Pernyataan Toyota ini disampaikan perwakilan Toyota Motor Corporation kepada Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, pada ajang World Expo 2025 Osaka, Jepang, dalam siaran resmi yang diterima detikOto.

    Dijelaskan pihak Toyota Motor Corporation dalam pertemuan tersebut menyampaikan aspirasi penting kepada Menperin. Pihak Toyota meminta adanya relaksasi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk kendaraan hybrid.

    Saat ini, beberapa varian hybrid Toyota seperti Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross sudah mencapai TKDN di atas 40%, namun mereka mengusulkan agar regulasi TKDN untuk kendaraan elektrifikasi lebih fleksibel guna menarik investasi dan mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan.

    Menperin menyambut positif usulan tersebut dan menyatakan bahwa pemerintah terbuka untuk mendiskusikan relaksasi TKDN secara selektif dengan tetap menjaga arah kebijakan industrialisasi dalam negeri.

    Toyota Kijang Innova Zenix HEV Q Modellista yang dibawa tim detikOto untuk Ekspedisi Oto Jalur Mudik Jakarta-Jogja Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    “Kami akan pelajari permintaan tersebut, karena prinsipnya kita ingin membangun industri otomotif nasional yang kuat namun juga kompetitif secara global,” ujar Menperin, Agus Gumiwang.

    Tidak hanya sampai di situ, Agus Gumiwang juga menyampaikan pemerintah Indonesia memastikan bahwa program insentif Low Cost Green Car (LCGC) akan terus dilanjutkan hingga tahun 2031. Hal ini bertujuan untuk menjaga keterjangkauan kendaraan bagi masyarakat serta mendukung transisi elektrifikasi secara bertahap.

    “Program LCGC terbukti berhasil meningkatkan kepemilikan kendaraan masyarakat dan mendukung industri otomotif nasional. Oleh karena itu, insentif untuk LCGC akan kami lanjutkan hingga 2031,” jelas Menperin.

    Tentu hal ini diharapkan bisa memberikan kepastian jangka panjang bagi prinsipal dan pelaku industri untuk terus memproduksi, dan mengembangkan kendaraan hemat energi di dalam negeri.

    (lth/dry)

  • Bus Listrik Buatan Laksana Meluncur, TKDN 41%

    Bus Listrik Buatan Laksana Meluncur, TKDN 41%

    Ungaran – Bus listrik buatan karoseri Laksana resmi diluncurkan. Peluncuran bus listrik karya anak bangsa ini bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-48 Laksana.

    Bus listrik Laksana ini dirancang untuk kebutuhan angkutan perkotaan. Dinamakan Nucleus 6, kendaraan ramah lingkungan ini hadir dengan teknologi kelistrikan terbaru yang mendukung efisiensi energi tinggi dan masa pakai yang lebih panjang.

    Bus ini dirancang memenuhi kebutuhan layanan seperti bus sekolah, shuttle bandara, dan transportasi karyawan. Nucleus 6 juga dirancang agar ramah pada penumpang penyandang disabilitas, dengan fitur seperti ramp, tempat duduk prioritas, serta pegangan tangan yang mudah dijangkau. Desain yang simple memudahkan bus bermanuver pada area dengan akses jalan terbatas dengan tetap mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang.

    “Peluncuran Nucleus 6 adalah wujud nyata kemampuan kami dalam memproduksi bus listrik di dalam negeri, dengan dukungan kolaborasi bersama mitra strategis seperti VKTR, Hyundai, Skywell, dan merek lainnya. Ini menjadi bukti bahwa industri dalam negeri mampu menjawab tantangan elektrifikasi transportasi publik secara mandiri dan berkelanjutan,” kata Direktur Teknik PT Laksana Bus Manufaktur Stefan Arman pada peluncuran Nucleus 6 di Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (15/7/2025).

    Bus listrik Laksana diklaim memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 41% dan akan terus ditingkatkan. Ini menunjukkan komitmen Laksana dalam mengurangi ketergantungan terhadap komponen impor dan secara aktif memperkuat daya saing industri dalam negeri meski di tengah gempuran produk bus utuh dan siap pakai, atau completely build up (CBU) dari luar negeri.

    Secara tampilan, Nucleus 6 memiliki bodi bus lebih ramping, dari pendahulunya seri E-Cityline, namun masih tetap memiliki ruang kapasitas penumpang yang sama.
    Desain terbaru seri Nucleus mengusung konsep yang modern dan fungsional, dengan garis-garis yang bersih dan proporsi yang seimbang. Setiap elemen dirancang untuk efisiensi tanpa mengorbankan estetika, mencerminkan karakter yang tegas namun tetap elegan.

    Bus listrik Laksana ini dirancang untuk kebutuhan angkutan perkotaan. Dinamakan Nucleus 6, kendaraan ramah lingkungan ini hadir dengan teknologi kelistrikan terbaru yang mendukung efisiensi energi tinggi dan masa pakai yang lebih panjang. Foto: Luthfi Anshori/detikcom

    Sentuhan modern terlihat dari detail lampu LED, pemilihan material ringan, hingga integrasi teknologi terkini. Hasilnya adalah kendaraan yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga relevan dengan kebutuhan mobilitas saat ini.

    Selama hampir lima dekade, Laksana telah memproduksi ribuan unit bus medium hingga big bus premium untuk keperluan pariwisata, transportasi antar kota (AKAP), hingga sistem angkutan massal seperti Transjakarta.

    Produk-produk Laksana tidak hanya mendominasi jalanan di Indonesia, tapi juga telah menembus pasar internasional seperti Fiji, Timor Leste, Bangladesh, Laos, dan Sri Lanka.
    Saat ini, Laksana memproduksi sekitar 1.200 hingga 1.500 unit bus setiap tahunnya, dengan lebih dari 1.000 unit di antaranya melayani ratusan halte Transjakarta, membuktikan skala produksi dan kontribusi nyata terhadap sistem transportasi publik Indonesia.

    Sebagai langkah strategis ke depan, Laksana juga tengah membangun pusat riset dan pengembangan (R&D Center). Fasilitas ini akan menjadi ruang kolaboratif antara Laksana dengan berbagai mitra teknologi, termasuk pengembang sistem kelistrikan dan institusi pendidikan, untuk menciptakan solusi transportasi masa depan yang efisien, hijau, dan berbasis produksi lokal.

    “Kami berharap dengan hadirnya pusat riset dan pengembangan, serta sinergi strategis bersama para APM bus listrik di Indonesia seperti contohnya VKTR yang berada di Magelang, kami tidak hanya memproduksi bus, tetapi membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi, mulai dari manufaktur, distribusi, hingga layanan purnajual. Ini adalah bagian dari visi besar kami untuk mempercepat transformasi transportasi hijau di Indonesia, sejalan dengan target pengurangan emisi nasional,” tambah Stefan.

    Di tengah ketatnya persaingan global dan banjirnya produk impor, kehadiran Nucleus 6 menjadi penegasan bahwa industri lokal yang didukung oleh teknologi, inovasi, dan kolaborasi strategis memiliki kapasitas untuk bersaing sejajar dengan produk internasional.

    Laksana pun meyakini bahwa masa depan transportasi Indonesia harus dibangun dari dalam negeri, oleh tangan talenta lokal, dan untuk kemajuan masyarakat secara luas.

    (lua/rgr)

  • Top 3 Tekno: Xiaomi 15T dan 15T Pro Lolos TKDN hingga HP Layar Lipat Tiga Samsung – Page 3

    Top 3 Tekno: Xiaomi 15T dan 15T Pro Lolos TKDN hingga HP Layar Lipat Tiga Samsung – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Informasi mengenai Xiaomi 15T dan Xiaomi 15T Pro yang lolos TKDN, menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Jumat (11/7/2025) kemarin.

    Berita lain yang juga populer datang dari HP layar lipat tiga Samsung yang bakal meluncur pada akhir 2025.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Xiaomi 15T dan 15T Pro Lolos TKDN, Siap Meluncur di Indonesia?

    Xiaomi kabarnya sedang bersiap meluncurkan lini smartphone terbaru mereka, Xiaomi 15T dan Xiaomi 15T Pro, secara global, termasuk di Indonesia.

    Kabar ini diperkuat setelah dua ponsel Xiaomi dengan nomor model 2506BPN68G dan Xiaomi 25069PTEBG muncul di situs Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) milik Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

    Pantauan tim Tekno Liputan6.com, Jumat (11/7/2025), mengonfirmasi kedua HP Android tersebut adalah Xiaomi 15T dan Xiaomi 15T Pro versi global.

    Tertulis di situs P3DN, Xiaomi 2506BPN68G (Xiaomi 15T) dan Xiaomi 25069PTEBG (Xiaomi 15T Pro) sudah mengantongi nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) senilai 37,54 persen dan 38.20 persen.

    Meski Xiaomi Indonesia belum memberikan pernyataan resmi soal jadwal peluncuran, kemunculan di database TKDN ini biasanya menjadi sinyal kuat ponsel tersebut akan segera dirilis di Tanah Air.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Xiaomi 15T dan 15T Pro Lolos TKDN, Siap Meluncur di Indonesia? – Page 3

    Xiaomi 15T dan 15T Pro Lolos TKDN, Siap Meluncur di Indonesia? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Xiaomi kabarnya sedang bersiap meluncurkan lini smartphone terbaru mereka, Xiaomi 15T dan Xiaomi 15T Pro, secara global, termasuk di Indonesia.

    Kabar ini diperkuat setelah dua ponsel Xiaomi dengan nomor model 2506BPN68G dan Xiaomi 25069PTEBG muncul di situs Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) milik Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

    Pantauan tim Tekno Liputan6.com, Jumat (11/7/2025), mengonfirmasi kedua HP Android tersebut adalah Xiaomi 15T dan Xiaomi 15T Pro versi global.

    Tertulis di situs P3DN, Xiaomi 2506BPN68G (Xiaomi 15T) dan Xiaomi 25069PTEBG (Xiaomi 15T Pro) sudah mengantongi nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) senilai 37,54 persen dan 38.20 persen.

    Meski Xiaomi Indonesia belum memberikan pernyataan resmi soal jadwal peluncuran, kemunculan di database TKDN ini biasanya menjadi sinyal kuat ponsel tersebut akan segera dirilis di Tanah Air.

     

  • Trump Mau Patok Tarif Farmasi 200%, Kalbe Farma (KLBF) Fokus Pasar Afrika-Asia

    Trump Mau Patok Tarif Farmasi 200%, Kalbe Farma (KLBF) Fokus Pasar Afrika-Asia

    Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) memastikan rencana kebijakan pengenaan tarif 200% atas produk farmasi yang masuk ke Amerika Serikat (AS) tidak akan berdampak terhadap kinerja perseroan.

    Corporate External Communication KLBF Hari Nugroho mengatakan, produk-produk farmasi yang diproduksi perusahaan lebih banyak di ekspor ke negara-negara di wilayah Asean, Asia, dan Afrika. 

    “Kalbe tidak memiliki eksposur terhadap penjualan produk ke AS sehingga kebijakan ini tidak berdampak signifikan bagi Perseroan,” kata Hari kepada Bisnis, Rabu (9/7/2025). 

    Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pemantauan atas perkembangan dari kebijakan tarif Presiden AS Trump yang dinilai dapat menyebabkan ketegangan perdagangan global. 

    Adapun, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif impor 200% ke AS akan diberlakukan pada tahun depan. Trump meminta produsen farmasi untuk memindahkan produksinya ke AS. 

    Lebih lanjut, untuk memastikan ketahanan industri farmasi nasional, pihaknya tetap mendorong kebijakan yang memperkuat keberlangsungan usaha. 

    “Kami berharap dapat terus mendukung kebijakan untuk mendukung ketahanan kesehatan Indonesia, misalnya kebijakan TKDN [tingkat komponen dalam negeri] pada industri farmasi dan alat kesehatan,” ujarnya. 

    Sebelumnya, manajemen Kalbe Farma menargetkan penjualan dan laba bersih tumbuh di kisaran 8%-10%. Di tengah tekanan ekonomi global, perseroan tetap optimistis mampu menjaga performa keuangan dan margin keuntungan. 

    Berdasarkan laporan keuangan per kuartal I/2025, KLBF membukukan penjualan bersih senilai Rp8,84 triliun, tumbuh 5,77% year on year (yoy). Raihan tersebut ditopang oleh penjualan domestik yang mencapai Rp8,30 triliun dan ekspor berkontribusi Rp537,73 miliar.

    Dari sisi segmen operasi, pendapatan dari obat resep mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 12,97% yoy menjadi Rp2,48 triliun. Posisi berikutnya ditempati segmen produk kesehatan yang meraih Rp1,35 triliun atau naik 9,08% secara tahunan.

  • Hadapi Tarif 32% Trump, Ekonom Sarankan RI Lakukan Strategi Ini

    Hadapi Tarif 32% Trump, Ekonom Sarankan RI Lakukan Strategi Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Indonesia kini menghadapi tantangan baru setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif impor menjadi 32% untuk Indonesia.

    Angka tersebut, merupakan jumlah yang sama sejak April lalu Presiden Trump mengumumkan tarif balasan untuk beberapa negara yang mengalami surplus perdagangan dengan AS.

    Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto menilai bahwa langkah negosiasi yang diambil oleh pemerintah sudah tepat. Kendati demikian, Indonesia harus siap menghadapi tuntutan AS dengan pendekatan yang lebih strategis.

    “Harus siap untuk banyak melakukan investasi di Amerika Serikat mereka juga harus siap membeli barang Amerika Serikat yang memang dibutuhkan untuk kita ya lebih banyak lagi,” ujar Myrdal kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/7/2025).

    Tak hanya itu, menurut Myrdal Indonesia perlu menekankan prinsip dasar kebijakan ekonomi Indonesia. Jangan sampai pemerintah melonggarkan beberapa kebijakan hanya untuk Amerika Serikat.

    “Basisnya dari sisi fundamental itu harus tetap dijaga ya untuk aturan-aturannya jadi yang fondasi-fondasi utamanya jangan sampai kita goyah karena gertakan dari Trump ya terutama kebijakan seperti TKDN ataupun juga kebijakan-kebijakan yang lain yang memang itu sangat krusial,” ujarnya.

    Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita pun menilai perbaikan diplomasi dagang harus menjadi prioritas. Seperti salah satunya percepatan pengisian posisi duta besar RI untuk AS yang saat ini masih kosong.

    Selain itu, penyesuaian struktural yang bersifat timbal balik antar kedua negara juga perlu diperhatikan.

    “Mempercepat pengisian posisi dubes untuk Amerika yang diberi misi khusus untuk deal dagang dengan Paman Sam. Kedua, structural adjustment. Indonesia dan Amerika harus take and give. Beberapa tuntutan Amerika harus dipenuhi,” ujar Ronny kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/7/2025).

    Ronny pun mengatakan bahwa Indonesia perlu memperbesar impor dari Amerika Serikat untuk produk-produk yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri. Selain itu, Indonesia juga harus aktif membuka peluang investasi di AS, termasuk menjajaki kerjasama teknologi dengan perusahaan di Silicon Valley.

    “Danantara bisa saja mencari perusahaan teknologi di Silicon Valley untuk berinvestasi, tujuannya tidak saja untuk merayu Trump, tapi juga mencari teknologi bagus untuk kemudian ditransfer ke Indonesia, sesuai dengan kebutuhan Indonesia,” ujarnya.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Anggaran Kementerian Turun, Menperin Sebut RI Bisa Kehilangan Peluang Ekspor

    Anggaran Kementerian Turun, Menperin Sebut RI Bisa Kehilangan Peluang Ekspor

    Jakarta

    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan postur anggaran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sejak dua tahun terakhir terus mengalami penurunan. Pagu Kemenperin tahun 2025 turun signifikan sebesar 34,67% atau Rp 1,33 triliun dibandingkan tahun 2024.

    Kemudian pada tahun 2026, pagu Kemenperin kembali turun sebesar 23,13% atau Rp 582,73 miliar jika dibandingkan tahun 2025.

    “Pada tahun 2026 anggaran Kementerian Perindustrian mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebesar 23,13% atau turun Rp 582,73 miliar dibandingkan tahun sebelumnya atau tahun ini 2025. Fluktuasi ini tentu akan menjadi tantangan bagi kita semua, tantangan tersendiri dalam menjaga keberlanjutan pembangunan sektor manufaktur atau sektor industri agar target program prioritas akan tetap tercapai dan tercapainya secara efektif dan secara efisien,” kata Agus dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (7/7/2025).

    Agus menjelaskan, bahwa dengan adanya penurunan anggaran tahun 2026 ini akan menghambat pencapaian sembilan program prioritas Kemenperin di tahun 2026 mendatang. Misalnya, kemungkinan tidak terpenuhinya ketersediaan Sumber Daya Manusia industri yang sesuai dengan kompetensi dan standar yang dibutuhkan oleh industri.

    “Kemudian juga kemungkinan tidak tercapainya peningkatan daya saing serta perluasan kemitraan industri kecil menengah sebagai rantai pasok industri menengah besar. Dan juga tidak optimalnya program hilirisasi industri prioritas,” katanya.

    Lalu, Agus juga mengungkapkan bahwa adanya potensi penurunan produktivitas industri sebesar 15-20% akibat terbatasnya intervensi teknologi melalui kegiatan restrukturisasi mesin dan juga peralatan produksi serta program implementasi teknologi 4.0.

    “Potensi kehilangan peluang ekspor dan pasar global bisa sebesar sampai 40% akibat minimnya keterlibatan kita Indonesia dalam kegiatan-kegiatan pameran atau promosi internasional,” katanya.

    Lebih lanjut, Agus juga mengatakan sulitnya mencapai target kontribusi ekonomi hijau dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) imbas minimnya fasilitasi sertifikat industri hijau dan juga kurangnya pendampingan teknis.

    Selain itu, bakal mengurangnya produk-produk yang memiliki nilai TKDN di Indonesia. Dengan begitu, hal ini akan mengakibatkan dampaknya terhadap substitusi barang impor dalam pengadaan barang dan jasa khususnya di kementerian dan lembaga atau pemerintahan.

    “Kemudian juga kami kemungkinan tidak akan dapat secara optimal mendukung kesiapan pelaku industri makanan dan minuman, kosmetik dan farmasi serta barang gunaan untuk memenuhi kewajiban sertifikasi halal pada tahun 2026,” katanya.

    “Dan yang terakhir potensi hilangnya peningkatan nilai investasi dan terhambatnya peluang peningkatan tenaga kerja serta stagnansi nilai PDB sektor kawasan industri,” katanya.

    Oleh karenanya, Agus mengusulkan adanya tambahan anggaran sebesar Rp 2,05 triliun untuk tahun 2026. Penambahan anggaran ini dilakukan untuk membiayai 255 kegiatan terutama kegiatan strategis yang berdampak pada pertumbuhan industri nasional.

    “Kami mengusulkan kebutuhan tambahan anggaran untuk tahun 2026 sebesar Rp 2,05 triliun ini untuk membiayai pelaksanaan berbagai macam program tentu program-program prioritas,” katanya.

    Tonton juga “Menperin Ungkap Bata Tutup Pabrik-Jual Aset untuk Efisiensi” di sini:

    (acd/acd)

  • Sederet Jurus RI Lobi AS Demi Redam Tarif Trump

    Sederet Jurus RI Lobi AS Demi Redam Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia melancarkan sejumlah jurus diplomasi sebagai upaya negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) dalam meredam tarif impor tinggi. Kebijakan yang juga dikenal dengan sebutan Tarif Trump ini bakal berlaku 2 hari lagi atau tepatnya pada 9 Juli 2025.

    Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyatakan bakal menerapkan tarif resiprokal kepada Indonesia sebesar 32%, lantaran Indonesia dianggap menghambat laju perdagangan AS, yakni penerapan tarif sepihak (tidak timbal balik), TKDN, sistem perizinan impor kompleks, dan devisa hasil ekspor (DHE).

    Kemudian pada 9 April 2025, AS menangguhkan pengenaan tarif resiprokal selama 90 hari untuk 56 negara mitra, termasuk Indonesia.

    Selain itu, pada 4 Juni 2025, Presiden AS menggandakan tarif sektoral (baja, aluminium, dan produk turunannya) menjadi 50% untuk semua negara, kecuali Inggris.

    Indonesia termasuk negara awal yang melakukan negosiasi dengan AS. Pasalnya, Trump menegaskan tidak akan mempertimbangkan penundaan tenggat 9 Juli untuk pemberlakuan kembali tarif impor.

    Lantas, apa saja tawaran yang disampaikan Indonesia ke AS untuk meredam tarif Trump?

    Sejauh ini, pemerintah Indonesia setidaknya memiliki tujuh penawaran ke AS agar menurunkan tarif resiprokal 32% tersebut. Seperti mengurangi tarif impor dan bea masuk untuk semua barang menjadi 0%, termasuk minuman beralkohol, teknologi informasi dan komunikasi, baja, seluler, elektronik, alat medis, dan lainnya.

    Selain itu juga meningkatkan impor dari AS untuk menyeimbangkan neraca perdagangan, terutama dengan membeli minyak mentah dan sumber energi lainnya, pesawat terbang dan peralatan pertahanan, serta produk pertanian.

    Kesepakatan Dagang & Investasi

    Indonesia dan AS disebut akan menandatangani sejumlah kesepakatan dagang dan investasi senilai total US$34 miliar atau setara Rp551,1 triliun (kurs US$1=Rp16.209) sebagai bagian dari upaya mencapai kesepakatan negosiasi tarif resiprokal AS.

    Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dia mengungkapkan bahwa Indonesia berencana berinvestasi di AS, sekaligus membeli produk pertanian dan produk energi senilai US$15,5 miliar atau setara Rp251,23 triliun dari Negeri Paman Sam.

    Rencana tersebut tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang dijadwalkan ditandatangani pada 7 Juli 2025. Airlangga menuturkan, MoU ini merupakan bagian dari negosiasi tarif Indonesia dengan AS. Meski demikian, dia menekankan hal ini bukan berarti negosiasi dagang antara kedua negara sudah selesai.

    “Kita masih harus menunggu pengumuman final dari pihak AS,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (3/7/2025) dikutip dari Bloomberg saat menjawab pertanyaan soal kesepakatan besaran tarif.

    Airlangga, yang memimpin tim negosiasi Indonesia dengan AS menyebut MoU tersebut akan melibatkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) serta entitas swasta.

    Pemerintah juga disebut siap memborong alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan pesawat dari AS sebagai bagian dari paket kesepakatan dagang komprehensif yang tengah dirundingkan kedua negara.

    Airlangga menyatakan komitmen Indonesia untuk menyeimbangkan neraca perdagangan dengan AS. Pada tahun lalu, USTR mencatat defisit perdagangan barang AS dengan Indonesia mencapai US$17,9 miliar. Oleh sebab itu, Indonesia akan melakukan impor sejumlah barang dari AS.

    Upaya tersebut dinilai sebagai langkah strategis untuk menekan ancaman tarif sebesar 32% yang akan diberlakukan AS, dengan target memperoleh tarif yang lebih rendah dibandingkan Vietnam yang sebelumnya mendapatkan tarif 20%.

    Airlangga menyebut PT Garuda Indonesia tengah menjajaki potensi kerja sama baru, termasuk pembelian pesawat dan layanan perawatan. Pada sektor pertahanan, Airlangga mengungkapkan pemerintah membuka peluang untuk memperluas pengadaan alutsista dari AS.

  • PLTP Lumut Balai Unit 2 Pertamina Geothermal Energy Resmi Beroperasi – Page 3

    PLTP Lumut Balai Unit 2 Pertamina Geothermal Energy Resmi Beroperasi – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara hybrid meresmikan pembangunan dan pengoperasian proyek energi terbarukan yang tersebar di 15 provinsi di Indonesia, Kamis (26/06/2025).

    Salah satu proyek yang turut diresmikan adalah proyek eksplorasi (green field) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Gunung Tiga sebesar 55 megawatt (MW) milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (PGEO).

    Peresmian ini dilakukan secara simbolis dari Bondowoso, Jawa Timur, sebagai bagian dari komitmen nasional dalam mempercepat transisi energi bersih. Proyek PLTP Gunung Tiga menjadi langkah strategis PGE dalam mendukung pencapaian target peningkatan kapasitas panas bumi nasional hingga 5,2 gigawatt (GW) pada periode 2025-2034.

    Presiden Prabowo Subianto mengatakan ketersediaan energi menjadi bagian sangat penting dalam kedaulatan suatu bangsa. Presiden menyampaikan Indonesia patut bersyukur karena memiliki sumber-sumber energi yang luar biasa.

    “Sumber-sumber energi terbarukan ada di kita, tinggal kita mengelola dengan baik. Hari ini bukti kemampuan bangsa Indonesia untuk menuju swasembada energi yang sangat menentukan bagi masa depan bangsa,” kata Prabowo, seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (26/6/2025).

    Turut mendampingi Presiden, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam sambutannya mengatakan pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) turut berperan dalam mendorong pertumbuhan industri lokal dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 40% serta menyerap lebih dari 9.500 tenaga kerja secara nasional.