Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

7 March 2024, 19:38

TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengungkapkan kriteria ideal Menteri Keuangan atau Menkeu seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia di masa mendatang. Hal ini disampaikan merespons masa pemerintahan yang berjalan saat ini akan segera berakhir pada Oktober 2024.Menurut Esther, ada tiga kriteria yang mesti dimiliki oleh Menkeu penerus Sri Mulyani Indrawati. Pertama, harus seorang yang kuat dan menjaga komitmen.”Strong dan komitmen terhadap negara. Agar tidak yes, man, yes, man, untuk mengeluarkan anggaran tanpa ada di budget list,” katanya kepada Tempo, dikutip Kamis, 7 Maret 2024.Kriteria kedua adalah mampu mengurangi utang dan mengalokasikan anggaran dengan efektif dan efisien. Kemampuan ini, kata dia, tetunya untuk mengerek pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Terakhir, sosok yang mampu memberikan pilihan program prioritas untuk dibiayai. Dengan demikian, ekonomi Tanah Air akan lebih produktif.Dia mengkritisi kondisi perekonomian Indonesia saat ini, di mana kemiskinan masih belum turun secara signifikan. Walaupun pemerintah telah mengambil utang dan menjalankan banyak program-program penunjang. “Utang makin banyak, program pemerintah makin banyak dan kemiskinan masih belum turun signifikan. Pertumbuhan ekonomi harus tinggi, guna mencapai visi Indonesia Emas.”Merujuk pada data Badan Pusat Statistik, persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen. Angkanya menurun 0,21 persen dibanding September 2022 dan turun 0,18 persen dibanding Maret tahun lalu. Iklan

Secara jumlah, penduduk miskin Indonesia pada Maret 2023 tercatat 25,90 juta orang. Jumlahnya menurun 0,46 juta orang daripada September 2022 dan turun 0,26 juta orang dibanding Maret tahun lalu.Sebelumnya, ramai dibicarakan soal empat sosok calon Menkeu yang berpotensi ditarik ke dalam kabinet Prabowo-Gibran jika menjabat nanti. Ada empat nama seperti Budi Gunadi Sadikin, Kartika Wirjoatmodjo, Mahendra Siregar hingga Royke Tumilaar. Menanggapi isu ini, Esther tak bisa berpendapat banyak. Pasalnya, dia hanya mengenal dua di antara figur tersebut, yakni Kartika atau Tiko dan Mahendra. “Saya hanya tahu 2 nama, Pak Kartiko dan Pak Mahendra,” tuturnya.Bila harus memilih dari dua nama tersebut, kata Esther, dia lebih condong kepada Mahendra. Dia menilai berdasarkan kompetensi dan pengalamannya. “Kalau dilihat pengalamannya, Pak Mahendra Siregar lebih banyak duduk di kementerian. Beliau kan pernah di Kementerian Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, OJK (Otoritas Jasa Keuangan).”Pilihan Editor: Deretan Pesan Sri Mulyani ke Pegawai Kementerian Keuangan

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi