DPD Golkar Dukung Airlangga Jadi Ketua Umum, Pengamat: Manuver Menuju Puncak Beringin

16 March 2024, 20:56

TEMPO.CO, Jakarta – Sejumlah pengamat politik turut menyoroti usulan para Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar yang mengklaim kembali menginginkan Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum.Peneliti Senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar mengatakan, upaya serupa sebelumnya pernah dilakukan kubu Airlangga pada menjelang dihelatnya Musyarawarah Nasional atau Munas Golkar pada 2019 silam. “Sehingga kalau terulang, ini seperti manuver untuk mempermudah jalan ke pucuk pimpinan partai,” kata Usep saat dihubungi, Sabtu, 16 Maret 2024.Usep berpendapat, usulan aklamasi dalam memilih figur seorang Ketua Umum memang bukan merupakan hal yang salah. Namun, Golkar merupakan partai yang tidak terbiasa melahirkan Ketua Umumnya dengan cara yang sejuk. “Ketua Umum Golkar yang saya tahu selalu lahir dari Munas yang panas, namun kemudian mampu mempersatukan kembali kadernya,” ujar Usep.Jumat lalu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijck Freidrich Paulus mengklaim, bahwa seluruh Ketua DPD Golkar se-Indonesia menginginkan Airlangga kembali menjadi Ketua Umum Golkar periode 2024-2029. Mereka, kata Lodewijck, berkomitmen aklamasi.Alasannya, Lodewijck melanjutkan, Airlangga sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian saat ini dikenal sebagai figur yang memiliki prestasi dan kepemimpinan yang kharismatik. “Mereka apresiasi, mereka mengakui,” kata Lodewijck.Peneliti Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran, Idil Akbar mengatakan, upaya pemilihan Ketua Umum Golkar secara akmalasi justru akan menimbulkan banyak pertanyaan, terutama bagi para kolega-kolega kandidat. Dia bercerita, pada 2019 lalu saat Lodewijck mengklaim bahwa seluruh Ketua DPD Golkar ingin mengaklamasi Airlangga sebagai Ketua, salah satu kandidat, yaitu Bambang Soesatyo sempat bereaksi dengan mengatakan aklamasi bukanlah cara Golkar dalam memilih pemimpin. “Jadi seperti ada ketakutan pada kubu Airlangga,” kata Idil.Faktor ketakutan akan runtuhnya dominasi Airlangga, kata Usep Saepul Ahyar, memang tidak dapat dipungkiri terjadi, mengingat bakal lawan Airlangga dalam merebut kursi pucuk pimpinan Golkar kali ini merupakan figur-figur yang juga memiliki pengaruh kuat di partai beringin. “Apalagi Bahlil Lhadalia yang disebut direstui Presiden Joko Widodo,” kata Usep.Iklan

Ketua DPD Golkar Kalimantan Barat, Maman Abdurrahman mengatakan, usulan untuk mengaklamasi Airlangga kembali menjadi Ketua Umum merupakan apresiasi tertinggi para kader Golkar di daerah atas prestasi dan kontribusi yang ditorehkan Airlangga bagi Golkar.Menurut Maman, selama kepemimpinan Airlangga, Golkar mampu meraup perolehan suara sebesar 62 persen di seluruh Indonesia pada Pilkada 2021. Kepemimpinan Airlangga juga dinilai mampu mengubah pola pikir dan sudut pandang para kader.Kendati begitu, kata dia, Golkar merupakan partai yang terbuka bagi setiap kader yang berprestasi untuk menunjukkan kepemimpinannya menahkodai partai beringin. “Yang perlu dipahami, bahwa ke depan basis atau pijakan landasannya adalah prestasi,” ujar Maman.Sebagaimana diketahui, menjelang dihelatnya Munas Golkar 2024, terdapat empat nama kandidat calon Ketua Umum partai beringin. Keempat tersebut adalah Airlangga Hartarto; Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia; Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita; dan Ketua MPR, Bambang Soesatyo.Pilihan Editor: Jokowi Masuk Bursa Caketum, Politikus Golkar Bilang Aturan AD/ART Jadi PenghalangANDI ADAM FATURAHMAN || ANTARA