Doni Monardo, Eks Danjen Kopassus Kepercayaan Sejumlah Presiden

3 December 2023, 18:38

Jakarta, CNN Indonesia — Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) yang juga Mantan Kepala BNPB dan Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo meninggal dunia di usianya yang ke-63 tahun pada hari ini, Minggu (3/12).
Doni memiliki latar belakang sebagai prajurit TNI yang akrab menangani berbagai bencana di Indonesia. Jabatan terakhirnya adalah Letnan Jenderal TNI dengan bintang tiga.
Doni merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1985. Ia langsung ditempatkan di korps pasukan elite Kopassus periode 1986-1998.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia sempat menjadi bagian Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat kepemimpinan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Doni dipromosikan menjadi Komandan Grup A Paspampres pada 2008. Setelah itu, ia mendapatkan kepercayaan menjadi Danrem 061 Surya Kencana Bogor pada 2010 dan tak lama kemudian diangkat menjadi wakil komandan jenderal Kopassus hingga 2012.
Karirnya terus meningkat. Ia dipercaya menjadi komandan Paspampres era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sampai 2014 dan pangkatnya berubah menjadi mayor jenderal alias bintang dua.
Setelah itu, ia diangkat menjadi komandan jenderal Kopassus pada 2014. Selanjutnya, Doni diangkat menjadi Pangdam XVI/Pattimura dan selang beberapa waktu diangkat menjadi Pangdam III/Siliwangi hingga 2018.
Karier Doni berlanjut di luar militer. Doni diangkat menjadi sekretaris jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) pada 2018 sampai 2019 oleh Presiden Jokowi.
Kiprah Doni yang paling disorot oleh masyarakat ketika ia dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) oleh Presiden Joko Widodo pada Januari 2019 lalu.
Setahun setelah Doni dilantik atau Maret 2020, virus corona (Covid-19) menyebar di Indonesia. Doni lantas ditunjuk sebagai Kepala Satgas Covid-19 pada 13 Maret 2020 lewat Keputusan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2020. Melalui tugas ini, Doni bertanggung jawab untuk menangani virus corona kala itu.

Virus Corona makin merebak. Pada Mei 2020 Doni menerapkan Surat bernomor 6 Tahun 2020 tentang Status Keadaan Darurat Bencana Nonalam Covid-19 sebagai Bencana Nasional.
Ketika menjabat Satgas Covid, Pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat pada 1963 ini pernah mengeluarkan aturan setiap orang yang akan melakukan perjalanan menggunakan transportasi umum wajib membawa hasil tes PCR atau rapid test. Bahkan, pemerintah kala itu sempat melarang masyarakat melakukan mudik lebaran di 2021 lalu.
Doni juga mengeluarkan SE Satgas Nomor 9 Tahun 2021 tentang Ketentuan Pembentukan Pos Komando (Posko) penanganan Covid-19 dalam Rangka PPKM di tingkat desa atau kelurahan. Doni juga menyertakan panduan teknis.
Wajahnya saban hari kerap hilir mudik di layar kaca media lantaran turut memberikan update terkini dan imbauan ke masyarakat soal penyebaran virus corona.
“Kita harus memberikan sosialisasi kepada masyarakat setiap jam, setiap menit, setiap saat. Lebih baik dianggap cerewet daripada korban Covid-19 berderet-deret,” ucap Doni Mei 2021 lalu.
Doni kemudian mengakhiri jabatan sebagai Kepala BNPB pada Mei 2021 lalu ketika pandemi Covid-belum usai. Ia mengakhiri jabatan lantaran memasuki usia pensiun. Posisinya kemudian digantikan oleh Letjen Ganip Warsito saat itu.
Selepas menjabat, Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Doni sebagai Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum pada Juni 2021.

Erick Thohir menilai Doni merupakan sosok yang berpengalaman, memiliki kemampuan, dan jaringan yang diperlukan oleh perseroan.
Meski sudah tak aktif sebagai prajurit aktif TNI, Doni masih dilibatkan pemerintah untuk menangani tragedi di Indonesia. Kali ini, Doni ditunjuk Jokowi sebagai anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Stadion Kanjuruhan Malang.
TGIPF ini diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
Tragedi ini terjadi karena kerusuhan di Stadion Kanjuruhan meletus usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, awal Oktober 2022 lalu. Insiden ini menyebabkan 131 orang meninggal dunia.
Tim ini diberi beberapa tugas oleh Jokowi. Di antaranya mencari, menemukan, dan mengungkap fakta dengan didukung data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan pada tragedi Kanjuruhan. (rzr/bmw)

[Gambas:Video CNN]