Daya Beli Turun, Kelas Menengah Jangan Diabaikan!

3 March 2024, 19:40

Jakarta, CNBC Indonesia – Chairman CT Corp, Chairul Tanjung, mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja.
Hal ini dapat terlihat dari tingkat konsumsi masyarakat yang mengalami perlambatan. Khususnya untuk masyarakat kelas menengah.
“Situasi sekarang memang situasi yang tidak baik-baik saja. Kita mesti akui, daya beli domestik kita mengalami penurunan,” kata Chairul Tanjung dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, dikutip Minggu (3/3/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Melihat kondisi tersebut, dia berharap agar pemerintah saat ini bisa lebih memperhatikan masyarakat kelas menengah. Pasalnya, masyarakat untuk kategori level ini sangat tidak diuntungkan karena tidak berhak mendapatkan bantuan sosial.
Namun di saat yang sama, kelas menengah tidak menikmati pertumbuhan ekonomi seperti kelas pendapatan atas. Apa lagi berbagai kebutuhan tercatat terus meningkat.

“Karenanya saya menghimbau pemerintah memperhatikan kelompok menengah yang tidak dapat subsidi dan program-program pemerintah. Saya harap pemerintah bisa memperhatikan kelompok tengah ini,” tambahnya.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 sebesar 5,05%. Pertumbuhan tersebut mengalami perlambatan daripada tahun 2022 yang mencapai 5,31%.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini ditengarai disebabkan oleh konsumsi masyarakat yang melambat. Hal tersebut terlihat dari data konsumsi rumah tangga yang hanya mampu tumbuh 4,82% pada 2023, dari tahun sebelumnya yang mencapai 4,94%.

Sebelumnya, Mantan Menteri Keuangan RI 2013-2014, Chatib Basri mengingatkan pemerintah tidak boleh abai terhadap nasib masyarakat kelas menengah di Indonesia.
Chatib basri mengatakan hal itu sebuah pelajaran yang dia dapatkan usai bertemu dengan Mantan Presiden Chile Veronica Michelle Bachelet pada September 2023 lalu.
“Bachelet menceritakan bagaimana kinerja ekonomi Chile yang amat mengesankan. Chile adalah sebuah negara di Latin Amerika dengan income per kapita ter tinggi. Chile adalah sebuah negara dengan human development index terbaik di Latin Amerika. Bahkan Chile mampu menurunkan tingkat kemiskinan dari 53% menjadi 6%, sangat mengesankan,” ungkapnya dalam akun Instagram pribadinya @chatibbasri, dikutip Minggu (3/3/2024).
Menteri Keuangan era Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengatakan, ironisnya ditengah kinerja ekonomi yang hebat Chile pada Oktober 2019, terjadi unjuk rasa besar, yang nyaris menimbulkan revolusi. Hal itu lantaran terabaikannya masyarakat kelas menengah.
“Fenomena ini dikenal sebagai the Chilean Paradox. Sebastian Edwards, dari UCLA menyebut salah satu alasan penjelasnya adalah terabaikannya kelas menengah,” tambah dia.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Senin! Prabowo Umumkan Sosok Cawapresnya

(haa/haa)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi