China Turun Gunung-Israel Lecehkan Tahanan

23 February 2024, 21:50

Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan Israel ke wilayah Gaza, Palestina, terus menjadi-jadi. Tel Aviv beranggapan bahwa pihaknya belum selesai dalam mengeliminasi milisi penguasa wilayah itu, Hamas.
Sejumlah fakta baru pun terungkap, di samping jumlah korban yang terus bertambah.
Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dirangkum dari beberapa sumber oleh CNBC Indonesia, Jumat (23/2/2024):

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Pakar PBB: Israel Perkosa Tahanan Palestina
Pakar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) buka suara soal informasi terkait pemerkosaan yang dilakukan petugas penjara Israel kepada tahanan Palestina.
Secara rinci, laporan pakar PBB menemukan setidaknya dua tahanan perempuan Palestina dilaporkan diperkosa sementara yang lainnya diancam dengan pemerkosaan dan kekerasan seksual.
Para ahli independen, yang ditunjuk oleh UNHRC namun tidak mewakili PBB, melaporkan bahwa foto-foto merendahkan tahanan perempuan Palestina, yang dilaporkan diambil oleh tentara Israel, telah diunggah ke internet.
Pelapor khusus PBB untuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, Reem Alsalem mengatakan selain dua kasus pemerkosaan, muncul pula laporan kasus penghinaan seksual dan ancaman pemerkosaan.
“Kita mungkin belum mengetahui dalam waktu lama berapa jumlah sebenarnya korban,” kata Alsalem dikutip The Guardian, Jumat (23/2/2024).
Alsalem juga mencatat bahwa keengganan dalam melaporkan pelecehan seksual adalah hal biasa karena ketakutan akan pembalasan terhadap korban. Ia mengatakan bahwa setelah gelombang penahanan perempuan pasca pecahnya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober, terdapat sikap yang semakin permisif terhadap kekerasan seksual di pusat-pusat penahanan Israel.
“Saya ingin mengatakan bahwa, secara keseluruhan, kekerasan dan dehumanisasi terhadap perempuan, anak-anak, dan warga sipil Palestina telah menjadi hal yang normal selama perang ini.”

2. Houthi Serang Kapal Inggris
Milisi penguasa Yaman, Houthi, mengaku bertanggung jawab atas serbuan terhadap kapal kargo milik Inggris dan serangan drone terhadap kapal perusak Amerika pada hari Kamis, (22/2/2024). Hal ini terjadi saat milisi itu aktif menyerang kapal dagang yang terafiliasi dengan Israel dan negara Barat lainnya sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza dan kelompok Hamas.
Pernyataan perwakilan Houthi di situs media sosial X muncul tak lama setelah pemimpin kelompok tersebut mengatakan pihaknya meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan perairan lainnya. Mereka menyebut serangan itu dilakukan dengan senjata kapal selam baru untuk meniru operasi militer Israel di Jalur Gaza.
“Operasi di Laut Merah dan Laut Arab, Selat Bab Al Mandab, dan Teluk Aden terus berlanjut, meningkat, dan efektif,” kata petinggi Houthi, Abdul Malik Al Houthi dalam pidatonya yang disiarkan televisi dan dikutip Reuters. Ia tidak memberikan rincian tentang senjata kapal selam tersebut.

3. Houthi Rekrut 200.000 Pejuang
Milisi penguasa Yaman, Houthi, dilaporkan mulai merekrut anggota baru untuk menjadi pasukan. Ini terjadi saat kelompok sokongan Iran itu melancarkan serangan ke beberapa kapal dagang yang terafiliasi dengan Israel dan sekutunya di Laut Merah sebagai tanda solidaritas terhadap Gaza dan Hamas.
Mengutip Al Jazeera, Houthi telah merekrut dan melatih lebih dari 200.000 pejuang baru sejak kelompok tersebut memulai aksinya di Laut Merah. Aksi ini dilakukan untuk menekan Israel agar menghentikan serangan di Laut Merah.
“Dukungan rakyat memberi Houthi modal politik yang sangat besar di Yaman dan menyebabkan perekrutan puluhan ribu pejuang baru,” menurut para analis dan pernyataan kelompok tersebut, dikutip Jumat (23/2/2024).
Perekrutan ini menambah catatan baru bagi negara-negara dunia. Peneliti dari Pusat Studi Strategis Sanaa, Abdulghani Al Iryani, menyebut jumlah pejuang baru Houthi hampir mencapai 150.000 orang pada tanggal 12 Februari.
Al Iryani menambahkan bahwa pasukan baru ini akan ditempatkan di tempat strategis seperti Provinsi Marib, yang kaya sumber daya alam. Diketahui, Marib belum dikuasai sepenuhnya oleh Houthi.
“Provinsi ini memiliki cadangan gas dan minyak yang signifikan, dan merupakan basis utama bagi pemerintah yang diakui secara internasional,” tambahnya.

4. China Kirim Kapal Perang
China telah mengirimkan kapal perusak berpeluru kendali ke Teluk Aden. Pengiriman ini dilakukan sebagai bagian dari misi anti-pembajakan di tengah ketegangan serangan pemberontak Houthi terhadap kapal komersial di Laut Merah.
Berlayar dari Zhanjiang, sebuah kota pesisir di provinsi Guangdong, armada ke-46 Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China ini berangkat ke teluk sejak Rabu (21/2/2024).
Ditugaskan untuk menggantikan armada angkatan laut ke-45, pengerahan terbaru ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan China untuk mengamankan Teluk Aden dan perairan Somalia, wilayah yang penting bagi pelayaran internasional tetapi dilanda pembajakan.
Menurut Kantor Berita Xinhua, misi angkatan laut Armada ke-46 mencakup kapal perusak berpeluru kendali Jiaozuo, kapal fregat rudal Xuchang dan kapal pengisian ulang komprehensif Honghu.
“Armada ke-46, yang dilengkapi dengan lebih dari 700 perwira dan tentara, termasuk personel pasukan khusus, dan dua helikopter, bertujuan untuk melanjutkan kontribusi Tiongkok terhadap keamanan maritim internasional dengan memastikan jalur kapal yang aman di perairan strategis ini,” demikian laporan Xinhua.
Collin Koh, peneliti senior di Institute of Defense and Strategic Studies di S. Rajaratnam School of International Studies Singapura, mengatakan di X bahwa ini adalah misi anti-pembajakan pertama China pada tahun ini.
“Angkatan Laut PLA kemarin mengirimkan misi anti-pembajakan baru yang pertama pada tahun 2024 dari Guangzhou, Satuan Tugas Pengawal ke-46 yang meluncurkan kapal perusak Jiaozuo, sedangkan kapal fregat Xuchang dan kapal pengisian armada Honghu sudah lama,” tulis Koh pada Kamis (22/2/2024), seperti dikutip Newsweek.

5. Menlu Retno Bicara Gaza, Sebut Neraka
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengecam Israel. Kali ini, menlu perempuan pertama di Indonesia tersebut menyebut warga Palestina di Jalur Gaza tengah tinggal di neraka akibat serangan Zionis.
Hal tersebut disampaikan Retno saat berpidato di Foreign Ministers’ Meeting (FMM) G20 di Brasil pada Rabu waktu setempat. Retno menyebut tidak ada tempat bagi warga Palestina untuk melarikan diri dan tidak ada akses untuk kebutuhan sehari-hari.
“Saya sampaikan bahwa kekejaman Israel di Gaza yang telah berlangsung selama 138 hari telah melampaui segala logika pembenaran. Lebih dari 29 ribu orang Palestina, dan ratusan orang di Tepi Barat telah dibunuh oleh Israel,” katanya, seperti dikutip dari rilis yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (23/2/2024).
“Warga Gaza menghadapi ancaman genosida dan hidup dalam neraka kekejaman Israel,” tegasnya.
“Pendeknya, tidak ada harapan bagi mereka.”
Dalam pernyataannya tersebut, Retno menegaskan kepada negara-negara G20 bahwa hal ini bukan hanya bencana kemanusiaan tapi “geopolitical nightmare” alias atau mimpi buruk geo-politik. Ia menyebut dampak dari perang sudah meluas kemana-mana sehingga mengancam stabilitas serta keamanan global.

6. Norwegia Sebut Israel Jajah Palestina
Norwegia telah menyampaikan argumennya pada hari kelima sidang Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai sah tidaknya pendudukan Israel di wilayah Palestina. Oslo menyebut pendudukan Israel di Yerusalem Timur dan Tepi Barat sebagai aneksasi.
“Aneksasi adalah tindakan sepihak dan dilarang berdasarkan hukum kebiasaan internasional,” ujar Oslo
“Akibat hukum yang timbul dari pendudukan yang berkepanjangan tersebut melanggar prinsip penentuan nasib sendiri dan setiap negara mempunyai kewajiban untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang menghilangkan hak masyarakat.”

7. Israel Latihan Perang Lawan Lebanon
Radio Angkatan Darat telah melaporkan latihan militer yang dilakukan oleh pasukan Israel. Laporan radio itu mengatakan bahwa mereka “sedang mempersiapkan perang di Lebanon”.
“Armada kapal rudal melakukan latihan yang mempraktikkan pertempuran skala luas di arena angkatan laut berkoordinasi dengan angkatan udara,” tambahnya.
“Di antara skenario yang dilakukan: menggagalkan pesawat tak berawak, kemampuan melakukan penyelamatan udara dari kapal, dan mengisi bahan bakar kapal rudal di tengah laut.”
Hubungan Israel dan Lebanon memanas sejak serangan Tel Aviv ke Gaza untuk menumpas milisi Hamas. Dari Beirut, serangan dilontarkan oleh milisi Hizbullah, kelompok bersenjata dukungan Iran yang merupakan sekutu Hamas.

8. Korban Jiwa Baru
Setidaknya 29.514 orang tewas di Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang menambahkan bahwa 69.616 orang lainnya terluka.
Lebih dari 100 orang tewas dalam 24 jam terakhir.

9. Presiden Palestina Ungkap Rencana Israel
Kantor Kepresidenan Palestina menolak rencana PM Israel Benjamin Netanyahu untuk masa depan Gaza. Lembaga resmi itu mengatakan rencana tersebut melanjutkan pendudukan Israel di wilayah Palestina dan mencegah pembentukan negara Palestina.
“Gaza hanya akan menjadi bagian dari negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, dan rencana apa pun selain itu akan gagal, dan Israel tidak akan berhasil dalam upayanya mengubah realitas geografis,” kata Nabil Abu Rudeineh, Juru Bicara Kepresidenan Palestina.
“Jika dunia ingin ada keamanan dan stabilitas di kawasan ini, maka dunia harus mengakhiri pendudukan dan mengakui negara Palestina yang merdeka.”
Sebelumnya, Netanyahu telah memaparkan rencana masa depan Gaza yang mencakup pelantikan pejabat lokal untuk memerintah daerah kantong Palestina dan kebebasan beroperasi tanpa batas dengan melibatkan kehadiran militer Israel.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Menguak Dukungan Iran untuk Hamas & Pengaruh di Timur Tengah

(luc/luc)