Cerita Andika Perkasa Pernah Ditekan untuk Dukung Salah Satu Calon di Pilpres 2019

14 November 2023, 7:45

TEMPO.CO, Jakarta – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa mengisahkan tentang tekanan yang pernah dihadapinya sebagai KSAD saat Pemilu 2019. Ia mengatakan saat itu pernah ditekan untuk mendukung salah satu pasangan calon di Pilpres 2019.Namun Andika mengklaim tak pernah memberikan perintah apa pun kepada para prajurit Angkatan Darat saat itu untuk memenangkan salah satu calon.“Walaupun tekanan yang cukup berat,” kata Andika di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng Jakarta Pusat, Senin, 12 November 2023. Andika mengatakan hal ini di tengah santernya kabar tentang keraguan atas netralitas TNI pada Pilpres 2024.Kekhawatiran atas ketidaknetralan TNI dalam Pemilu Presiden atau Pilpres 2024 mencuat setelah Prabowo dan Gibran menjadi pasangan lewat Koalisi Indonesia Maju. Prabowo diketahui saat ini masih menjabat Menteri Pertahanan yang membawahi tiga matra TNI.Adapun Gibran merupakan putra sulung dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Selain itu, pemilihan Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI salah satu alasannya kabarnya adalah karena kedekatannya dengan Jokowi sejak di Solo.Andika yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Ganjar-Mahfud meminta kepada seluruh komponen TNI, Polri, dan aparatur sipil negara lainnya tetap bekerja secara profesional karena aturan netralitas aparat sudah jelas.“Saya sebagai pejabat waktu itu pun menerima tekanan. Kalau saya memilih untuk menerima tekanan itu berarti saya akan mengambil tindakan yang melanggar perundang-undangan sendiri,” kata Andika. Dengan disetujuinya KSAD Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI oleh DPR, Andika Perkasa berpesan agar juniornya itu harus membuktikan bahwa TNI akan tetap netral dalam Pemilu 2024.“Beban inilah yang harus dihadapi dengan kesiapan dan kehati hatian,” kata Andika di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng Jakarta Pusat, Senin, 12 November 2023. Iklan

Sebelumnya, Komisi I DPR RI menyetujui pencalonan Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau KSAD Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono. Persetujuan dilakukan setelah Komisi I menggelar fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan hari ini, Senin, 13 November 2023.Andika yakin Agus Subiyanto akan menjalankan tugas sebagai Panglima TNI sebaik mungkin. “Saya yakin TNI akan tetap pada relnya di bawah pimpinan Jenderal Agus,” kata Andika. Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Agus Subiyanto mengatakan tak perlu meragukan netralitas TNI dalam Pemilu 2024. Agus mengatakan, sudah memberikan penyuluhan kepada seluruh prajurit TNI soal hal ini.Saya sampaikan pada Komisi I, jangan ragukan kami, TNI. Saya sudah tekankan dan saya sudah memberikan penyuluhan pada prajurit yang sampai pangkat terendah,” kata Agus seusai menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR pada Senin, 13 November 2023.Menurut dia, para prajurit sudah diberikan buku saku. “Setiap prajurit, setiap orang mempunyai buku saku tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan,” ujar Agus.Selain itu, dia menambahkan bahwa netralitas TNI dalam Pemilu 2024 telah memiliki koridor aturan yakni Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, yang melarang prajurit TNI menjadi anggota partai politik dan terlibat dalam berbagai kegiatan politik praktis.”Kemudian, juga Undang-Undang tentang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017. Apabila TNI berpolitik, maka praktis akan dikenakan hukuman pidana ataupun disiplin,” ujar Agus.Pilihan Editor: Ganjar Jelaskan Makna Kemeja Hitamnya dan Kemeja Putih Mahfud Saat Daftar ke KPU

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi