Bukan Ukraina, NATO Bakal Terima Negara Ini Jadi Anggota Baru

11 July 2023, 6:20

Jakarta, CNBC Indonesia – NATO bakal menerima negara baru sebagai anggota. Namun ini bukan Ukraina yang telah lama ingin bergabung.
Dalam pertemuan di sela-sela KTT NATO di Vilnius, Lithuania, Senin waktu setempat, pintu dibuka Turki untuk Swedia. Istanbul memberi lampa hijau ke Stockholm setelah pertemuan antara Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Ulf Kristersson.
Perlu diketahui keinginan masuk NATO sudah dilayangkan sejak tahun lalu ketika perang Rusia di Ukraina pecah. Bersama Finlandia, Swedia mengajukan keinginan ke pakta pertahanan pimpinan Amerika Serikat (AS) itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun berbeda dengan Finlandia, Turki enggan menerima Swedia dengan sejumlah alasan termasuk karena kerajaan memberi perlindungan ke pemberontak Kurdi, yang jadi masalah internal Ankara. Perlu diketahui untuk menjadi anggota NATO, ke-30 anggotanya termasuk Turki, harus memberi persetujuan tanpa kecuali.
“Menyelesaikan aksesi Swedia ke NATO adalah langkah bersejarah yang menguntungkan keamanan semua sekutu NATO pada saat kritis ini. Itu membuat kita semua lebih kuat dan lebih aman,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg, dimuat AFP, Selasa (11/7/2023).
Meski begitu tawaran Swedia tetap harus disetujui parlemen Turki. Namun persetujuan Erdogan diyakini akan memperlancar proposal.
Sementara itu, Hungaria belum menyetujui permintaan Swedia. Namun negara NATO di bawah kepemimpinan Perdana Menteri (PM) Viktor Orban itu telah berjanji akan memberi lampu hijau segera.
Sementara itu, Erdogan juga dilaporkan memberi penawaran lain yang menjadi syarat Swedia masuk NATO. Ia mendesak Uni Eropa (UE) menghidupkan kembali tawaran Turki menjadi anggota.
“Swedia akan secara aktif mendukung upaya untuk menghidupkan kembali proses aksesi UE-Turki, termasuk modernisasi Pabean UE-Turki dan liberalisasi visa,” kata pernyataan bersama lagi setelah pertemuan.
Presiden Dewan Eropa Charles Michel juga diketahui telah mengadakan pertemuan sampingan dengan Erdogan di lokasi yang sama. Michel memuji pertemuan kedua negara.
“Menjajaki peluang ke depan untuk membawa kerja sama UE-Turki kembali ke garis depan dan menghidupkan kembali hubungan kita,” tegasnya.
Turki telah menjadi kandidat resmi untuk bergabung dengan UE sejak 2005. Tetapi pembicaraan telah lama terhenti.
Meski pembicaraan kemarin belum resmi memberi persetujuan masuknya Turki ke UE, pernyataan menyiratkan akan ada peningkatkan perdagangan antara Turki dan Brussels. Termasuk memperbarui perjanjian bea cukai mereka dan melonggarkan aturan visa tanpa adanya pembicaraan keanggotaan formal.
Nasib Permohonan NATO Ukraina
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta sekutu Barat untuk memberikan sinyal yang jelas tentang prospek keanggotaan NATO negaranya. Ia mengatakan Ukraina pantas berada di dalam aliansi.
“Tidak sekarang, karena sekarang ada perang,” katanya dimuat laman yang sama.
“Tetapi kami membutuhkan sinyal yang jelas dan sinyal ini diperlukan sekarang,” kata Zelensky dalam pesan video yang diposting di Telegram.
Diketahui keinginan Ukraina bergabung ke NATO telah menjadi salah satu alasan serangan dilakukan Rusia. Pemerintah Presiden Vladimir Putin mengatakan, hal itu bisa membahayakan keamanan Kremlin aplagi NATO telah eskpansif di Eropa Timur beberapa tahun terakhir.
Meski begitu, dalam wawancara eksklusif dengan CNN International kemarin, Presiden AS Joe Biden sempat berujar bahwa Ukraina belum siap untuk menjadi anggota NATO. Ia mengatakan bahwa perang Rusia di Ukraina harus diakhiri sebelum aliansi tersebut dapat mempertimbangkan untuk menambahkan Kyiv ke dalam jajarannya.
“Keanggotaan Ukraina dalam NATO terlalu dini,” kutip media itu memuat komentar Biden.
Namun, ia menegaskan AS dan sekutunya di NATO akan terus memberi Zelensky dan pasukannya keamanan serta persenjataan yang mereka butuhkan untuk mencoba mengakhiri perang dengan Rusia. Biden sendiri akan hadir ke KTT hari ini setelah pertemuan dengan Raja Inggris, Charles II.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Erdogan Restui Finlandia Gabung NATO, Bagaimana Nasib Swedia?

(sef/sef)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi