Begini Nasib Proyek Tol Terpanjang RI yang Ditinggal Konglomerat

6 January 2024, 16:15

Jakarta, CNBC Indonesia – Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) diproyeksikan akan menjadi tol terpanjang milik RI dengan jarak sejauh 206,65 kilometer (km). Tol Getaci merupakan Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional.
Pembangunan tol ini membutuhkan biaya pembangunan mencapai Rp 56,2 triliun, dengan masa konsesi mencapai 40 tahun. Adapun berdasarkan hasil pengumuman pelelangan Nomor 37.1/BPJT/L/GBTC/2021, untuk tarif tol awal untuk golongan I tahun 2024 mendatang ditetapkan sebesar Rp 2.025 per kilometer. 
Sehingga jika dihitung secara kasar tarif tol yang harus dibayarkan dari pintu tol Gedebage hingga tol Cilacap dan sebaliknya mencapai Rp 418.466. Targetnya tol ini untuk tahap pertama dari Gedebage sampai Tasikmalaya bisa selesai pada 2024 mendatang. Selanjutnya dari Tasikmalaya sampai Cilacap pada 2029 mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tol Getaci terdiri atas empat seksi, yakni: Seksi 1 Junction Gedebage – Garut Utara (45,20 km), seksi 2 Garut Utara – Tasikmalaya (50,32 km), seksi 3 Tasikmalaya – Patimuan (76,78 km), dan seksi 4 Patimuan – Cilacap (34,35 km).
Untuk Seksi 1 dan 2, jadwal pembebasan tanah ditargetkan Januari 2021 hingga Oktober 2022. Sedangkan jadwal konstruksi adalah April 2022 hingga Juni 2024. Proyek ini ditargetkan bisa operasi pada Juli 2024.
Untuk Seksi 3 dan 4, jadwal pembebasan tanah ditargetkan 2026 hingga 2027. Sedangkan jadwal konstruksi adalah April 2027 hingga Juni 2029. Proyek ini ditargetkan bisa operasi pada Juli 2029.
Namun, alih-alih segera dibangun, BUMN yang bakal membangun justru hengkang dari proyek ini.
Padahal, Wakil Gubernur Jawa Barat saat itu UU Ruzhanul Ulum mewanti-wanti agar proyek ini tidak molor puluhan tahun seperti Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) dan Bogor – Ciawi – Sukabumi (Bocimi).
“Jangan lagi terjadi seperti Cisumdawu kedua memakan waktu 11 – 12 tahun baru selesai, Bocimi 22 tahun baru selesai. Dua-duanya itu di daerah jawa barat. Maka Getaci ini tidak boleh seperti yang sudah sudah,” jelasnya, dalam Focus Infra CNBC Indonesia, Rabu (23/2/2022) lalu.

Dia mengaku sudah berkeliling bersama tim Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memastikan pengadaan lahan tidak mengalami kendala.
“Saya sudah keliling ke tempat tempat yang dilewati jalan tol kami cek beberapa titik tidak keberatan. Hanya minta rest area dibangun untuk masyarakat sekitar untuk berjualan. Insya Allah aman,” jelasnya.
Sayangnya, harapan mantan Wagub tersebut sejauh ini tidak menjadi kenyataan.
Tender Ulang
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, mengungkapkan alasan akan dilakukan tender ulang ini disebabkan, tidak kunjung terjadi penandatanganan dukungan pembiayaan perbankan (financial close).
“Ditender ulang karena kemarin tidak financial close,” kata Hedy awal Januari 2023 lalu.
Meski ditender ulang, Hedy menjelaskan pembebasan lahan untuk ruas tol ini masih terus berjalan, dengan target penataan sampai Garut. Setelah ada investor baru nanti baru pembangunan tol ini baru akan dilaksanakan.
Adapun imbas pelaksanaan tender ulang ini akan berpengaruh pada penyelesaian proyek, karena proses konstruksi yang mundur.
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjadi pemimpin konsorsium pembangunan tol ini, dengan porsi 32,5%, sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk memiliki porsi 20%, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 10%. Sisanya PT PT Jasa Sarana 0,75%, PT Wijaya Karya (Persero) 10% dan Gama Grup 13,38%.

Daftar Konglomerat dan BUMN di Balik Tol Terpanjang di RI
Yusuf Hamka
Nama Yusuf Hamka berada di balik perusahaan miliknya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), yang menjadi salah satu pemegang saham PT Jasa Sarana, yang merupakan BUMD Jabar.
Adapun sebelum menjadi pemilik PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), dia juga sempat duduk di posisi penting pada sejumlah perusahaan. Babah Alun, sapaan akrab Jusuf, pernah duduk sebagai komisaris utama PT Mandara Permai, komisaris independen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, komisaris PT Indosiar Visual Mandiri, komisaris PT Citra Margatama Surabaya, dan komisaris PT Mitra Kaltim Resources Indonesia.
Jusuf juga aktif di dunia politik. Dia pernah menjadi bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Dia juga pernah menjabat sebagai staf khusus Menteri Sosial Agus Gumiwang.
Martua Sitorus
Gama Group dimiliki oleh salah satu orang paling kaya di Indonesia, pengusaha perkebunan sawit Martua Sitorus. Berdasarkan data real time Forbes, kekayaannya mencapai US$ 3,1 miliar. Ia juga pemilik konglomerasi sawit Wilmar Group.
Waskita Karya, Mundur
Sebagai salah satu pemegang porsi terbesar, PT Waskita Karya (Persero) Tbk justru melepas kepemilikan di ruas tol Getaci. Hal ini disebabkan perjanjian restrukturisasi dan kondisi finansial perusahaan.
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono mengungkapkan, dari perjanjian Master Restructuring Agreement (MRA) alias Perjanjian Restrukturisasi Induk Waskita Karya tidak diperbolehkan lagi melakukan investasi.
“Waskita ikut dalam share tapi karena lender itu dalam MRA kita tidak ada investasi baru di ruas tol. Jadi Waskita akan pull out. Kita akan mundur dari tol Gedebage. itu Jasa Marga yang punya tanya Jasa Marga aja,” kata Destiawan kepada wartawan usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (21/11/2022).
Kepemilikan Waskita Karya mencapai 20% pada prosi PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) selaku Badan Usaha Jalan Tol pembangunan ruas tol ini.
Dalam keterbukaan, Perseroan melakukan setoran modal secara tunai sebesar Rp 1,2 miliar atau sebanyak 12.191 lembar saham atau setara 20% kepemilikan pada saham PT JGC.
Selain tidak boleh melakukan investasi baru, Destiawan alasan Waskita mundur karena kondisi finansial perusahaan.
“Alasannya Waskita nggak punya duit, dalam MRA juga kita gak boleh investasi tol lagi,” kata Destiawan.
Waskita dan tujuh kreditornya ini telah menandatangani Master Restructuring Agreement (MRA) alias Perjanjian Restrukturisasi Induk pada Rabu (25/8/2021). Tujuh bank telah menyetujui kredit kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan outstanding sebesar Rp 21,9 triliun.
Tujuh bank yang dimaksud termasuk lima yang sudah lebih dahulu memberikan persetujuan restrukturisasi, yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang bertindak sebagai leading bank, lalu disusul PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR). Kemudian disusul dua bank lainnya, yakni PT Bank BTPN Tbk (BTPN) dan PT BPD DKI (Bank DKI).

Nasib Tol Getaci
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan perjanjian pengusahaan Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap (Getaci) akan diteken pada 2024. Hal itu disampaikan oleh Tulus Abadi selaku Anggota Badan Pengatur Jalan Tol unsur masyarakat mewakili Kepala BPJT Miftachul Munir.
“Dan tahun depan Sentul Selatan sampai Karawang Barat sepanjang 61,50 kilometer dan Gedebage-Tasik-Cilacap sepanjang 108,3 km dengan biaya investasi Rp37,64 triliun,” tuturnya dalam agenda Jalan Tol dan Jalan Daerah di Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Dalam progres terbarunya, hingga periode Oktober 2023, proyek Tol Getaci masih berada pada tahap prakualifikasi sebelum melakukan proses pelelangan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan proyek Tol Getaci ditargetkan sudah sampai Ciamis di 2024. Setelah itu, tol ini bisa diperpanjang hingga Cilacap setelah berganti pemerintahan.
“Nah tentu project-project tersebut salah satunya jalan tol yang tadi juga dibahas dengan Menteri PUPR kalau sampai 2024 baru selesai Ciamis belum nyambung ke Cilacap,” ungkap Airlangga usai bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di kantornya, Senin (17/7/2023).

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Waskita Gandeng KPK Perkuat Tata Kelola Perusahaan Pakai Ini

(dce)