Jakarta, CNN Indonesia — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengimbau agar papan-papan reklame atau billboard dengan gambar Presiden keenam RI yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera diturunkan.
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyatakan imbauan itu dikeluarkan sebagai bentuk pencegahan pelanggaran pemilu. Sebab, saat ini sedang dalam masa tenang Pemilu 2024.
“Dalam konteks ini memang imbauan yang dikeluarkan oleh Bawaslu untuk segera diturunkan,” kata Lolly di Jakarta, Selasa (13/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lolly menjelaskan dalam masa tenang, aktivitas kampanye tidak diperbolehkan. Meskipun billboard SBY itu tidak memuat unsur kampanye, tetapi semua elemen harus menjaga iklim Pemilu.
“Karena enggak ada visi misi, enggak ada citra diri, enggak ada, itu cuma tulisan kata kata sama foto ya? Tidak ada nomor partai? Sehingga kalau dari kacamata definisi kampanye, maka dia tidak terpenuhi unsurnya,” ujarnya.
“Tetapi Bawaslu kan diberikan mandat untuk melakukan pencegahan terhadap berbagai potensi pelanggaran,” imbuh Lolly.
Saat ini, banyak billbord SBY terpajang di jalanan. Dalam billboard itu, SBY tampak tersenyum dan berpose seperti sedang menyapa.
Terdapat kata yang singkat di atas sosok SBY dalam billboard itu, “Masih ingat saya?”. Maraknya billboard itu pun mulai menjadi perhatian di media sosial.
Masa kampanye Pilpres 2024 telah berakhir pada 10 Februari lalu. Saat ini, tahapan Pemilu memasuki masa tenang. Adapun pemungutan suara akan dilangsungkan besok, Rabu (13/2).
Terkait itu, Kepala Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengungkapkan alasan banyaknya billboard dengan muka SBY di sepanjang jalan, meskipun saat ini sedang masa tenang.
Andi menyebut Partai demokrat sengaja memasang billboard tersebut untuk mengenang masa Pemilu damai pada era kepresidenan SBY.
“Kami sengaja memasang ini di mana-mana agar rakyat mengenang agar Pemilu damai seperti era SBY,” kata dia di akun X @Andiarief__, Selasa (13/1).
(yla/kid)
[Gambas:Video CNN]
