AS Berbalik Arah, Kamala Harris Serang Israel soal Gaza

4 March 2024, 20:00

Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) kini “menyerang” Israel terkait gencatan senjata Gaza. Ini terjadi saat perundingan dilaporkan mandek dan Washington menginginkan perang dengan Hamas berhenti sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
Wakil Presiden AS Kamala Harris mendesak Israel berbuat lebih banyak untuk meningkatkan pengiriman bantuan ke Gaza. Ia menyebut warga Gaza yang tak bersalah telah menderita akibat perang.
“Mengingat besarnya skala penderitaan di Gaza, gencatan senjata harus segera dilakukan,” katanya dikutip Reuters, Senin (4/3/2024).”Mari kita lakukan gencatan senjata”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Rakyat di Gaza kelaparan. Kondisinya tidak manusiawi dan rasa kemanusiaan kita memaksa kita untuk bertindak. Pemerintah Israel harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan aliran bantuan secara signifikan. Tidak ada alasan,” jelasnya juga menyinggung Hamas.
Sementara itu, Minggu, delegasi Hamas juga tiba di Kairo untuk putaran terakhir perundingan gencatan senjata. Fase ini dianggap oleh banyak orang sebagai rintangan terakhir dalam perdamaian keduanya.
Namun versi online surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa Tel Aviv memboikot perundingan tersebut. Hal itu setelah Hamas menolak untuk membuat daftar lengkap nama sandera yang masih hidup.
Israel sendiri telah berjanji untuk tidak menghentikan kampanyenya di Gaza sampai milisi penguasa wilayah itu, Hamas, dihancurkan dan semua sandera yang tersisa dari kelompok tersebut telah dibebaskan. Ini menyusul serangannya pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel
Meski begitu, serangan Israel ke Gaza telah menimbulkan tewasnya hampir 30 ribu warga sipil sejak 7 Oktober. Kementerian Kesehatan Gaza melalui saluran Telegramnya juga mengatakan total hampir 70 ribu orang lainnya terluka sejak Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza.
Washington bersikeras bahwa kesepakatan gencatan senjata sudah dekat dan berupaya untuk menerapkan gencatan senjata pada awal Ramadhan, seminggu lagi. Seorang pejabat AS pada hari Sabtu mengatakan Israel telah menyetujui kerangka kesepakatan.
Ini juga disampaikan oleh Presiden AS Joe Biden. Pekan lalu, ia mengatakan bahwa pihaknya berharap tercapainya kesepakatan gencatan senjata dalam konflik Israel-Hamas pada bulan Ramadhan.
Ramadhan diperkirakan akan dimulai pada malam tanggal 10 Maret dan berakhir pada malam tanggal 9 April. Bulan suci ini merupakan salah satu kalender penting bagi umat Islam, yang mencakup lebih dari 90% populasi di Gaza.
“Saya berharap begitu, kami masih bekerja keras untuk mewujudkannya. Kami belum mencapainya,” katanya dikutip AFP.
Dalam langkah diplomatik lainnya, anggota kabinet perang Israel Benny Gantz akan bertemu Harris di Gedung Putih pada hari Senin dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Washington pada hari Selasa. Utusan AS Amos Hochstein juga akan mengunjungi Beirut pada hari Senin untuk melakukan upaya meredakan konflik di perbatasan Lebanon-Israel.
Sementara itu, perundingan keduanya sendiri telah dibumbui insiden tewasnya ratusan warga Gaza yang mengantri makanan oleh rudal Israel pada pekan lalu. Beberapa pemimpin dunia telah mengecam hal ini, yang diramalkan dapat menjauhkan kedua pihak dari perdamaian.
Israel, di sisi lain, berkelit. Tel Aviv menolak bahwa serangan itu adalah bentuk pembantaian terhadap warga sipil, dengan menyebut tindakannya merupakan manuver bela diri karena para pengantri makanan diklaim mulai menyerang militernya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Kelakuan Israel Mulai Buat AS Emosi dan Beri Peringatan Keras

(sef/sef)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi