Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Warga Mategal Magetan Tuntut Kades Mundur, Tuding Kinerja Tak Beres

Warga Mategal Magetan Tuntut Kades Mundur, Tuding Kinerja Tak Beres

Magetan (beritajatim.com) – Puluhan warga Desa Mategal, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, kembali menggelar aksi demonstrasi menuntut Kepala Desa Sugiono mundur dari jabatannya. Aksi yang berlangsung pada Kamis (9/1/2025) di depan balai desa ini mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap kepemimpinan Sugiono, yang dianggap gagal menjalankan tugas secara maksimal.

Warga mengungkapkan berbagai keluhan, mulai dari buruknya pelayanan publik hingga dugaan penyalahgunaan anggaran desa. Dalam aksi ini, mereka membawa spanduk dan poster yang berisi kritik terhadap kebijakan kepala desa.

Koordinator aksi, Khoiri, dalam orasinya menyampaikan bahwa sikap arogan kepala desa telah mempersulit masyarakat dalam mengurus berbagai keperluan.

“Pelayanan publik menjadi sulit diakses. Ada juga dugaan penyalahgunaan wewenang, yang semakin merugikan masyarakat,” tegas Khoiri.

Warga juga menyoroti ketidakadilan dalam pengelolaan proyek desa. Salah satu contohnya adalah pengerjaan jalan di RT 11, yang dianggap masih layak, sementara infrastruktur lain seperti jalan rusak dan irigasi yang menyebabkan banjir dibiarkan.

Minimnya transparansi anggaran desa menjadi perhatian utama. Warga menyebut tidak ada laporan penggunaan dana desa secara jelas, termasuk pengelolaan modal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang hingga kini tidak terealisasi. Selain itu, pemberian bantuan sosial dinilai tidak merata dan lebih menguntungkan kerabat kepala desa.

Warga bahkan menuding adanya isu personal, seperti dugaan perselingkuhan serta sikap kepala desa yang dianggap pendendam terhadap warga yang berbeda pendapat.

Setelah berorasi, perwakilan warga mengikuti audiensi yang difasilitasi oleh Danramil Parang Kapten Inf Priadi, Kapolsek Parang AKP Sukarno, dan Camat Parang Mujain. Dalam pertemuan tersebut, warga kembali menegaskan tuntutan mereka, terutama soal transparansi anggaran dan peningkatan pelayanan publik.

Menanggapi hal ini, Sugiono berjanji akan memperbaiki kinerjanya. “Ke depan, saya akan lebih transparan dan melibatkan masyarakat dalam setiap pembangunan,” ucap Sugiono.

Dia juga menyatakan siap mundur jika inspektorat menemukan pelanggaran dan mendapat rekomendasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Magetan.

Meski mediasi berlangsung hingga pukul 10.30 WIB, belum ada kesepakatan yang memuaskan kedua pihak. Warga tetap bersikukuh menuntut perubahan nyata atau pergantian kepala desa.

“Jika tidak ada perbaikan, kami akan kembali menggelar aksi dengan jumlah massa yang lebih besar,” kata Khoiri.

Demonstrasi yang dijaga aparat kepolisian dan TNI berjalan aman dan tertib. Warga meninggalkan balai desa setelah menyampaikan aspirasi mereka.

Inspektur Inspektorat Magetan, Ari Widyatmoko mengaku belum mengetahui secara gamblang terkait sejumlah keluhan masyarakat desa Mategal.

“Kami belum paham betul apa yang menjadi keluhan sehingga menuntut kades mundur. Karena sebelumnya tidak ada pengaduan ke kami terkait keuangan desa atau hal-hal lain,” terang Ari.

Kemudian, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Magetan Eko Muryanto mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan dari kecamatan.

“Saya belum mendapatkan laporan dari kecamatan. Karena tidak ada surat tembusan ke kami juga. Saya baru tau dari beberapa media sosial,” katanya. [fiq/beq]