Virus Radikalisme-Intoleran by Design, Ada yang Pelihara

9 September 2023, 0:18

Jakarta, CNN Indonesia — Mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menyebut virus radikalisme dan intoleran itu telah diatur dan ada pihak yang memelihara.
Mulanya, Said mengatakan virus radikalisme dan intoleran menjadi benih awal paham dan aksi teror. Hal itu, kata dia, mesti segera ditumpas hingga akarnya.
Said juga menyebut virus liberalisme menggerus ideologi Pancasila, sehingga harus dilenyapkan dengan segera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Memang semuanya, semuanya by design, ada yang memelihara lah kira-kira,” ujar Said dalam pidatonya di acara konsolidasi kebangsaan di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Jumat (8/9).

Said turut menyinggung soal jemaah Takfir Wal Hijrah sebagai contoh.
“Jemaah Takfir Wal Hijrah, itu jaringan Afghanistan, Filipina Selatan, Poso, berarti ada yang ngatur, enggak mungkin tangan kosong, udara hampa enggak mungkin itu, dari mana dana? Dari mana latihan-latihan? Siapa yang melatih?” tutur Said.
Dalam penjabarannya, Komisaris Utama KAI ini juga menyinggung soal kasus pegawai KAI yang diduga teroris berinisial DE. Said mengaku pihaknya kecolongan dalam perkara ini.
Said mengatakan tsunami ideologi asing yang anti Pancasila telah meracuni generasi bangsa dan bergerak melalui multichannel. Selain itu, blok-blok peradaban tengah merangsek melakukan hegemoni dan memaksakan kehendaknya melalui berbagi upaya.
“Benih-benih radikal intoleran sedang menguat, mengkoyak kebhinekaan dan saya sebagai Komut KAI kaget betul, eh ternyata di KAI ada teroris. Kita kecolongan betul,” jelas Said.
“Dan tampangnya tidak mencurigakan, ganteng, tanpa jenggot, jidat enggak hitam, biasa. Itu petugas langsir di Stasiun Jakarta Pusat ternyata teroris,” sambung dia.

Said menyakini bahwa hal itu masih banyak terjadi di beberapa BUMN.
“Jangan selalu beralasan kecolongan terus Pak Rycko. Nanti kecolongan lagi, kecolongan lagi, masa kecolongan terus-terusan,” kata Said kepada Kepala BNPT Rycko Amelza Dahniel dengan nada bercanda.
Rycko yang juga hadir tampak tertawa menanggapi pernyataan Said tersebut.
Menurut Said, proses rekrutmen pegawai, terutama BUMN, di samping memperhatikan kapasitas, skill, dan juga memperhatikan integritas antikekerasan, antiradikalisme dan terorisme.
Densus 88 sebelumnya menangkap DE karena diduga terlibat dalam tindak terorisme.

Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar menjelaskan salah satu barang bukti yang disita yakni senjata api rakitan beserta ratusan amunisi.
Aswin menyebut DE yang terafiliasi jaringan ISIS telah merencanakan aksi penyerangan ke Mako Brimob atau Mabes TNI.
Dalam keterangannya kepada penyidik, Aswin mengatakan DE mengaku bersemangat dan terinspirasi melakukan aksi amaliyah setelah melihat pemberontakan teroris di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. (pop/isn)

[Gambas:Video CNN]

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Fasum

Transportasi