Usul Privatisasi Hotel BUMN, Mungkin Prabowo Akan Kaget jika Mengetahui Jumlahnya

7 March 2024, 12:21

TEMPO.CO, Jakarta – Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto menyebut Indonesia tidak perlu hotel milik negara atau hotel yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Menurut saya, kita tidak membutuhkan hotel milik negara. Bagaimana menurut Anda, Pak Erick? Saya meminta saran Anda. Saya ingin meminta persetujuan yang rasional dan masuk akal,” kata Prabowo dalam acara Mandiri Investment Forum 2024 di Hotel Fairmont pada Selasa, 5 Maret 2024.Erick Thohir mendukung pernyataan Prabowo terkait rasionalisasi dan privatisasi BUMN yang tidak memiliki peran strategis, termasuk hotel-hotel BUMN.“Sangat mendukung dan teman-teman media juga tahu bahwa dalam peta jalan 2024-2034, kalau bisa BUMN itu berjumlah 30-an. Sekarang (jumlah perusahaan BUMN) bisa menjadi 41 perusahaan pun baru tahun ini,” kata Erick kepada wartawan di sela Mandiri Investment Forum, di Jakarta, Selasa.Ia juga mengatakan dulunya setiap BUMN memang memiliki hotel, tetapi kini sudah dikonsolidasikan di bawah satu payung, yakni PT Hotel Indonesia Natour (HIN).HIN mempunyai sejarah panjang terkait dengan hotel bersejarah Hotel Indonesia yang doresmikan Presiden Soekarno pada 5 Agustus 1962. Ini merupakan hotel berbintang pertama di Indonesia dan merupakan “landmark” serta “wajah muka Indonesia”.”Sebagai bagian dari perjalanan dan perjuangan bangsa dan negara, Hotel Indonesia dibangun untuk menyambut modernisme sekaligus mempertahankan tradisi melalui kerjasama dengan berbagai unsur nasional maupun internasional, hingga saat itu dicanangkan motto “Tunjukkanlah Kepribadian Indonesia” serta slogan “Dramatic Symbol of Free Nations Working Together’,” demikian disebutkan di website HIN.Dalam perkembangannya ada dua grup BUMN hotel. Hotel Indonesia Internasional yang memiliki Hotel Indonesia, Hotel Ambarukmo, Samudera Beach, Grand Bali, Putri Bali dan beberapa hotel lain dengan PT Natour yang mengelola hotel nasionalisasi aset Belanda seperti Hotel garuda di Maliboro, menjadi PT Hotel Indonesia Natour.Iklan

Sejalan dengan pengembangan yang dilaksanakan, PT Hotel Indonesia Natour memiliki jaringan 14 hotel di berbagai kota di Jawa, Bali, dan Sumatera, yaitu : Inaya Putri Bali, Grand Inna Kuta, Grand Inna Bali Beach, Inna Bali Beach Garden, Inna Bali Beach Resort, Inna Sindu Beach, Inna Bali Heritage, Grand Inna Malioboro, Grand Inna Tunjungan, Grand Inna Samudera Beach, Grand Inna Medan, Grand Inna Padang, Inna Prapat, dan Inna Tretes. Tahun 2020 merupakan milestone dan tonggak baru perjalanan PT Hotel Indonesia Natour. Sejalan dengan program transformasi untuk mengkonsolidasikan bisnis hotel-hotel BUMN dan menjadikan BUMN sebagai global player .PT Hotel Indonesia Natour mengembangkan anak perusahaan “PT Hotel Indonesia Group” serta menjadi bagian holding  “PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/Injourney yang merupakan ekosistem pariwisata Indonesia.”PT Hotel Indonesia Group merupakan “hotel operatorship” yang akan mengembangkan jaringan hotel domestik terbesar berstandar internasional yang mengusung layanan dengan keramahtamahan dan kearifan lokal Indonesia dan akan mengelola 122 hotel milik BUMN dan swasta,” demikian dikutip dari situ HIN.Pilihan Editor Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Partai

Institusi

K / L

NGO

Organisasi

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Transportasi