TVRI Diminta Tayangkan UUD 1945, Megawati Ungkap Motifnya.

13 June 2023, 9:00

Jakarta, CNN Indonesia — Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri ingin TVRI menayangkan Undang-undang Dasar 1945 (UUD 1945) lantaran “sudah banyak orang lupa.”
Hal itu diungkapkan Megawati dalam acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara LPP TVRI dengan BRIN pada Senin (12/6) di kantor TVRI di Jakarta.
“Nanti saya mohon sekali sama Pak Iman (Dirut TVRI Iman Brotoseno) untuk selalu menampilkan UUD kita, karena orang sudah banyak lupa isi UUD 1945,” kata Mega.

Mega menegaskan, UUD 1945 harus menjadi pegangan lantaran di sana tercantum pernyataan perjuangan Indonesia untuk merdeka. Menurut Mega, UUD 1945 melambangkan nasionalisme.
“Itu yang sebetulnya harus kita pegang, karena di situ kita menyatakan Indonesia negara yang terus memperjuangkan untuk kemerdekaan bangsa-bangsa perdamaian abadi. Jadi itu yang namanya nasionalisme,” kata dia.
Mega menambahkan, nasionalisme harus menyatu dengan semangat membangun kepemimpinan Indonesia bagi dunia, yang diistilahkannya sebagai internasionalisme.
Namun Mega mengingatkan Indonesia tidak boleh memiliki sifat ultra-nasionalisme. “Kita tetap sebagai negara yang terbuka untuk mengikuti zaman,” kata dia.

Lebih lanjut, Mega juga menyebut karakter masyarakat Indonesia yang “lupa diri” karena “tidak diajari sejarah.”
Mega pun mengingatkan alasan soal TVRI dibangun di era Presiden Soekarno. Menurut Mega, TVRI dibangun bukan hanya utuk presentasi Asian Games 1962.
“Tapi untuk terus dibangun membangun karakter bangsa Indonesia,” kata Mega.
Di sisi lain, Mega juga menyinggung soal kata revolusi yang kerap diasosiasikan dengan komunis. Menurut Mega, revolusi merupakan “tindak yang langsung cepat.”
Mega mencontohkan Revolusi Prancis yang berasal dari Barat dan bukan komunis. “Jadi kalau ada yang mengatakan lagi begitu (komunis, red), tolonglah berpikir dulu,” kata dia.
Pada peringatan HUT ke-50 PDIP, Megawati sendiri mengaku sempat dituding sebagai komunis. Ketua Umum PDIP itu mengatakan tudingan tersebut muncul di era Orde Baru.

Mega mengatakan sempat dipanggil kejaksaan untuk dimintai keterangan. Pemanggilan tersebut terjadi di tengah dualisme kepemimpinan PDIP di era Orde Baru.
Mega mengaku diperiksa hampir seharian. Usai seharian dimintai keterangan, dia lalu bertanya kepada petugas kapan dipulangkan.
Dia heran pemeriksaan itu tak jelas tujuannya. Mega pun curiga ada upaya mendesak dirinya mengaku sebagai komunis.
“Saya enggak mau dibilang komunis karena saya enggak pernah ikut. Lah enak wae. Kalau saya dibilang Sukarnois, yes!” ucap Mega dalam perayaan HUT ke-50 PDIP di Jakarta, Selasa (10/1). (lth)

[Gambas:Video CNN]

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi