Tren Kecelakaan Lalin Lagi-Lagi Didominasi Sepeda Motor

27 December 2023, 18:40

Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Ketua Umum Bidang Keselamatan Transportasi, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Rivan A. Purwantono mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas (lalin) tahun 2023 mencapai 116 ribu kejadian atau meningkat sebesar 6,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun insiden kecelakaan tersebut, menurut datanya, didominasi oleh kendaraan roda dua atau sepeda motor. Kemudian disusul oleh kendaraan berat.
“Dari peningkatan 6,8% kecelakaan di 2023 dominasi memang masih sepeda motor. Paling banyak sepeda motor (angkanya) 77% (dari total jumlah kejadian). Kemudian, angkutan berat yang sering tabrakan, dan angkutan umum,” ucap Rivan dalam Konferensi Pers Catatan Akhir Tahun MTI 2023 di Stasiun KCIC Halim, Jakarta, Rabu (27/12/2023).

Rivan membeberkan bahwa tingginya angka kecelakaan yang melibatkan sepeda motor dipengaruhi oleh sejumlah faktor, diantaranya pengemudi yang tidak mengenakan helm, sampai dengan pengemudi yang melawan arus. Selain itu, lanjut dia, pria berusia produktif sekitar 24-45 tahun merupakan penyumbang angka terbesar dalam statistik kecelakaan di tahun ini, dengan porsi 40% dari total kecelakaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kenapa sepeda motor banyak (kecelakaan)? karena tidak menggunakan helm pengaman, melawan arus, dan terutama di usia produktif di umur-umur 45 tahun ke bawah,” ungkapnya.
Rivan yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Jasa Raharja mencatat, 45 ribu dari total 116 ribu kecelakaan di 2023 merupakan tabrakan depan, dan rata-rata kecelakaan lalin terjadi akibat faktor kelalaian manusia. “Yang menarik ini banyak yang lawan arus. Banyak juga yang tidak menggunakan helm,” lanjutnya.

Foto: c
Pengendara sepeda motor melintasi terowongan Ceger, Jakarta, Jumat (22/9/2023). Terowongan itu merupakan akses jalan alternatif penghubung antara Jalan Manunggal III dan Bungur, yang terletak di dua kecamatan yakni Ciracas dan Cipayung, Jakarta Timur. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Sementara untuk sebaran wilayahnya, kata Rivan, peningkatan kecelakaan-kecelakaan di tahun ini didominasi di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, dengan masing-masing angkanya 25.000 kejadian di Jawa Timur, 23.000 di Jawa Tengah, dan 10.700 di Jawa Barat.
“Jakarta justru malah di ranking lima dengan 4.800 kecelakaan. Kecelakaan paling banyak di perbatasan, ada di Depok,” imbuh Rivan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum MTI Tory Damantoro menekankan, keselamatan transportasi di Tanah Air masih meninggalkan pekerjaan rumah (PR) besar untuk ditangani oleh seluruh pemangku kepentingan. Baik itu oleh pemerintah dan pengelolaan transportasi darat, laut, udara, dan kereta api.

“Kejadian kecelakaan ini masih terus berulang. Ada kebutuhan mendesak untuk melakukan pendekatan baru dalam penanganan keselamatan terutama dalam pencegahan kecelakaan,” tuturnya.
Tory pun menyinggung masalah kecelakaan di perlintasan sebidang atau perpotongan antara jalur kereta api dengan jalan raya yang harus diperhatikan pemerintah. Kementerian Perhubungan diminta tegas menutup perlintasan sebidang yang tak berizin. Sementara, mendorong Kementerian Dalam Negeri untuk mewajibkan pemerintah daerah memasukkan anggaran infrastruktur untuk membangun perlintasan sebidang secara layak.

[Gambas:Video CNBC]

(wur)