Top 3 Tekno Pagi Ini: HyperOS Xiaomi, Harimau Medan Zoo, dan Kecurangan Pemilu

16 February 2024, 9:46

TEMPO.CO, Jakarta – Top 3 Tekno Berita Terkini, Jumat pagi 16 Februari 2024, dimulai dari artikel analisis kenapa HyperOS Xiaomi lebih unggul daripada MIUI. Ternyata ada segudang alasannya, di antaranya perihal efisiensi penyimpanan (storage).Berita terpopuler di belakangnya datang dari Medan Zoo di Sumatera Utara. Isinya pernyataan terkini Wali Kota Medan Bobby Nasution, yang juga menantu Presiden Joko Widodo alias Jokowi, atas kematian lima harimau koleksi kebun binatang itu berturut-turut sejak November lalu. Terpopuler ketiga adalah artikel berisi penjelasan daftar 7 website untuk melaporkan kecurangan Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2024. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mencatat sebanyak 1.073 laporan itu dan 537 temuan pelanggaran dalam pesta demokrasi tersebut.Berikut Top 3 Tekno Berita Terkini, Jumat pagi 16 Februari 2024, selengkapnya,Debut HyperOS menjadi terobosan Xiaomi untuk menyingkirkan tantangan interoperabilitas atau sistem interaksi antar aplikasi. Penyedia produk digital asal Cina itu semakin aktif mengembangkan sistem operasi atau OS sejak 2017, ketika internet of things (IoT) semakin marak.Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo dari situs resmi Xiaomi dan Gizmochina pada Kamis, 15 Februari 2024, HyperOS ditargetkan bisa mendongrak kinerja produk Xiaomi yang sebelumnya sudah ditopang oleh perangkat antarmuka, MIUI. Fitur bawaan HyperOS juga menjaga kejernihan dan kehalusan desain, terutama dengan minimnya bloatware dan aplikasi pra-instal. Animasi yang halus dan dan kustomisasi sistem operasinya dianggap memberikan sentuhan modern yang diinginkan pengguna.Selain soal antarmuka, HyperOS juga menawarkan efisiensi kapasitas yang lebih baik ketimbang MIUI. Penghematan storage di sistem baru itu mencapai 30 persen dari total ruang penyimpanan. Manajemen RAM HyperOS yang setingkat lebih tinggi membuat kinerja perangkat semakin cepat dan daya tahan baterainya lebih panjang.Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution menyebut Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo telah gagal membiakkan harimau. Sebelumnya, menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini ramai mendulang kecaman di media sosial karena penggalan kalimat pernayataannya: ‘kalau mati harimaunya salah siapa gitu? Masa nggak boleh mati’.Iklan

Semua itu terjadi setelah satwa harimau kelima koleksi Medan Zoo ditemukan mati akibat prognosis infausta, artinya suatu penyakit dapat disembuhkan, pada 13 Februari lalu. Total, sudah lima ekor mati karena sebab yang sama sejak November lalu.Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) berada di dalam kandangnya di Medan Zoo, Sumatera Utara, Kamis 18 Januari 2024. Kebun binatang yang dibangun tahun 1952 dan memiliki luas 30 hektare tersebut kini kondisinya terbengkalai, bahkan dalam dua bulan terakhir tiga ekor harimau mati serta beberapa satwa ditemukan sakit dan tidak terurus. ANTARA FOTO/Fransisco CarolioDalam pernyataan terkininya, Bobby menyebut kalau Medan Zoo gagal dalam pembiakan koleksi harimau (breeding). Dia mencatat, terakhir kali terjadi kelahiran harimau di kebon binatang itu pada 12 Juli 2018. Saat itu, dua bayi Harimau Benggala lahir dari induk betina bernama Wesa dan jantan bernama Avatar.Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta masyarakat Indonesia yang tidak puas dengan proses pungutan suara Pemilu 2024 dan memiliki bukti adanya kecurangan pemilu segera melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Mahkamah Konstitusi (MK). Hal tersebut dia sampaikan sehari setelah pencoblosan yang berlangsung Rabu, 14 Februari 2024.Jokowi, seperti diketahui, telah menunjukkan keberpihakannya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran–paslon yang diunggulkan menang satu putaran versi hitung cepat. “Sudah diatur semua. Jadi, janganlah teriak-teriak curang, laporkan,” kata Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis,15 Februari 2024.Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 serentak memang tak luput dari laporan adanya kecurangan. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mencatat sebanyak 1.073 laporan itu dan 537 temuan pelanggaran dalam pesta demokrasi tersebut.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi