Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Ramai Guru Besar Kritisi Pemerintahan Jokowi, Numbers Protocol Tangkal Disinformasi Pemilu

11 February 2024, 6:36

TEMPO.CO, Jakarta – Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang sejumlah guru besar dan sivitas akademika dari berbagai universitas di Indonesia mengkritik Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan pemerintahannya. Kritik tersebut semakin meningkat menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.Berita populer selanjutnya tentang istilah sivitas akademika sering disebut dalam berbagai pemberitaan, khususnya merujuk pada fenomena aksi yang diserukan sejumlah kampus yang mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Apa artinya?Selain itu, Numbers Protocol, perusahaan verifikasi konten berbasis blockchain yang berbasis Taiwan, ikut membantu media melawan disinformasi seputar Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Indonesia. Proyek bantuan teknologi ini bertujuan memberikan akses berita yang tepercaya dan teruji kepada masyarakat. Inisiatif serupa sempat dipakai dalam pemilu presiden Amerika Serikat pada 2020, serta pemilu Taiwan, bulan lalu.1. Ramai Guru Besar Kritisi Pemerintahan Jokowi, Tak Mudah Raih Gelar Profesor Berikut Syarat dan KewajibannyaSejumlah guru besar dan sivitas akademika dari berbagai universitas di Indonesia mengkritik Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan pemerintahannya. Kritik tersebut semakin meningkat menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.Gerakan kritik dimulai dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan Petisi Bulaksumur pada 31 Januari 2024, dan kemudian menyebar ke berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Riau (Unri), Universitas Hasanuddin (Unhas), dan banyak lagi.Gerakan ini melibatkan guru besar, dosen, mahasiswa dan alumni yang menilai Jokowi telah meninggalkan nilai-nilai demokrasi. Kritik tersebut menyoroti kebijakan dan tindakan pemerintah yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.Dengan semakin meluasnya gerakan ini, menjadi jelas bahwa ada kekhawatiran dan ketidakpuasan di kalangan akademisi, terutama guru besar yang sudah turun tangan terhadap arah dan kebijakan yang diambil oleh pemerintahan saat ini.2. Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?Belakangan, istilah sivitas akademika sering disebut dalam berbagai pemberitaan, khususnya merujuk pada fenomena aksi yang diserukan sejumlah kampus yang mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.Iklan

Sivitas akademika, menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 1 ayat (13) merujuk kepada komunitas akademik yang terdiri dari dosen dan mahasiswa.Dalam pasal 11 UU yang sama, istilah ini juga didefinisikan sebagai komunitas yang memiliki tradisi ilmiah dan budaya akademik. Budaya akademik ini mencakup sistem nilai, gagasan, norma, tindakan, dan karya yang berasal dari ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan tinggi.Pengembangan budaya akademik oleh sivitas akademika bisa dilakukan melalui interaksi sosial tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial, tingkat ekonomi, atau aliran politik.3. Fitur Numbers Protocol asal Taiwan Ikut Menangkal Disinformasi Pemilu di IndonesiaNumbers Protocol, perusahaan verifikasi konten berbasis blockchain yang berbasis Taiwan, ikut membantu media melawan disinformasi seputar Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Indonesia. Proyek bantuan teknologi ini bertujuan memberikan akses berita yang tepercaya dan teruji kepada masyarakat. Inisiatif serupa sempat dipakai dalam pemilu presiden Amerika Serikat pada 2020, serta pemilu Taiwan, bulan lalu.”Dengan platform ini, kami bertujuan untuk menunjukkan potensi teknologi blockchain untuk memulihkan kepercayaan terhadap media berita, melalui verifikasi keaslian dan sumber konten digital,” ujar Co-Founder dan Chief Growth Officer Numbers Protocol, Sofia Yan, seperti dilansir dari Antara pada Jumat, 9 Februari 2024.Sejak awal bulan ini hingga hari pencoblosan Pemilu pada 14 Februari nanti, Numbers Protocol akan menampilkan media dan jurnalis Indonesia yang memberitakan konten di lapangan. Konten tersebut akan diunggah di blockchain menggunakan fitur Numbers Protocol, Capture Cam dan Capture Dashboard. Alat-alat itu membantu verifikasi keaslian konten media digital, serta mendeteksi segala manipulasi kecerdasan buatan atau AI.Ada juga arsip digital yang mudah diakses untuk meningkatkan ketahanan pelaporan dalam metadata. Pengarsipan itu mencakup informasi terkait pembuat konten dan konten yang disimpan. Catatan tersebut memberi kesempatan kepada jurnalis foto untuk memonetisasi dan melisensikan karya mereka.Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.