Lamongan (beritajatim.com) – Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, angka kemiskinan di Kabupaten Lamongan menurun. Tercatat, pada 2023 kemiskinan itu menempati angka 12,42 persen, lebih rendah dibandingkan 2022 yakni 12,53 persen dan 2021 yang berada pada angka 13,86 persen.
Kini, capaian angka tersebut berusaha untuk terus dipertahankan dengan cara pemberdayaan masyarakat melalui lembaga sosial. Salah satu dari pemberdayaan itu adalah dengan menggelar kegiatan Sapa dan Pembinaan Pilar-pilar Sosial se-Kabupaten Lamongan.
“Tugas seluruh lembaga sosial di Kabupaten Lamongan telah berhasil mewujudkan kemandirian sosial, yang mana dibuktikan dengan turunnya angka kemiskinan. Pada tahun 2023 angka kemiskinan berhasil turun di angka 12,42 dari target 13,17,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Jumat (5/4/2024).
Selain itu, Yuhronur menyampaikan, tugas pilar sosial tidak hanya menyalurkan bantuan, melainkan juga mentransformasikan nilai keberdayaan dan nilai kemandirian, sehingga masyarakat dapat meningkatkan status sosialnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa proses menurunkan persentase kemiskinan tidak mudah walau untuk angka 0,1 saja. Oleh sebab itu, Pemkab Lamongan tak hanya memberikan bantuan sosial saja, melainkan juga memberikan pendekatan pelayanan berkualitas dan gratis kepada masyarakat.
Adapun pelayanan itu seperti di bidang pendidikan ada program beasiswa terintegrasi dan gratis (Perintis), yang diharapkan seluruh anak di Kabupaten Lamongan mampu mengenyam pendidikan.
Kemudian program di bidang kesehatan yakni Lamongan sehat dengan kunjungan rumah (Laserku), yang bertujuan untuk memberikan dan mendekatkan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat yang kurang mampu. Terhitung, saat ini Laserku sudah menaungi 3.000 KK.
“Pemkab Lamongan akan terus mendampingi masyarakat untuk menuju kemandirian sosial. Tidak hanya melalui bantuan sosial melainkan juga melalui program prioritas,” katanya di hadapan 600 pilar sosial se-Lamongan, meliputi pendamping program keluarga harapan (PKH), Karang Taruna, tenaga kesejahteraan sosial tingkat kecamatan (TKSK), lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA), Tagana, yakin semua sejahtera (YSS) dan difabel. [riq/beq]