Terkini: Menteri Zulkifli Hasan Dinilai Gagal Lindungi Pasar Domestik, Kebijakan Jokowi Larang Impor Baju Bekas Dianggap Terlambat

19 March 2023, 11:59

TEMPO.CO, Jakarta – Berita ekonomi dan bisnis terkini yang menarik perhatian pembaca pada Minggu, 19 Maret 2023 adalah tentang pernyataan Partai Buruh yang mengkritik kinerja Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang dianggap gagal melindungi pasar dalam negeri dari banjir impor baju bekas. Selanjutnya adalah tentang Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (Akses) Suroto menanggapi kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang melarang bisnis pakaian bekas impor. Menurut Suroto, pelarangan tersebut sifatnya reaktif yang dilakukan setelah industri tekstil sudah terlanjur menderita karena barang impor menggerus pasar domestik.Berita lain yang menarik perhatian pembaca adalah tentang tanggapan Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Yustinus Prastowo tentang usulan pemisahan Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak atau DJP) dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kemudian berita mengenai sikap para karyawan PT Trans Retail Indonesia (Transmart) yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi pegawainya. Selanjutnya adalah berita tentang profil First Republic Bank, bank yang mendapat suntikan modal sebesar US$ 30 miliar atau setara Rp 462 triliun dari 11 lembaga keuangan papan atas di Amerika Serikat.Berikut rangkuman lima berita terkini di Tempo.co.1. Partai Buruh Nilai Menteri Zulkifli Hasan Gagal Melindungi Pasar Domestik dari Serbuan Baju Bekas ImporPresiden Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menuntut Zulkifli Hasan untuk dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan. Pasalnya, ia menilai hingga saat ini Zulkifli tak berhasil menjaga pasar domestik dari serbuan impor produk tekstil, termasuk impor baju bekas. Lemahnya perlindungan pasar dalam negeri membuat perusahan tekstil dalam negeri yang masih bergantung pada pasar ekspor terpaksa melakukan pemotongan gaji hingga pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para buruh. “Perusahaan mau masuk ke pasar domestik tapi masih tidak bisa bersaing dengan pakaian impor yang harganya murah sekali. Jadi itu Mendag pecat saja, sudah berulang-ulang masalah,” ujar Said dalam konferensi pers virtual pada Sabtu, 18 Maret 2023.Menurut Said, apabila industri tekstil mengalami penurunan order ekspor lantaran terdampak ekonomi global, pemerintah seharusnya mengalihkannya ke pasar domestik. Tetapi nyatanya, kata dia, baju impor, khususnya dari Cina, terus membanjiri pasar dalam negeri. Ditambah maraknya perdagangan baju bekas impor atau thrifting yang harganya jauh lebih murah dibandingkan produksi dalam negeri. Berita lengkap bisa dibaca di sini.2. Jokowi Larang Bisnis Baju Bekas Impor, Pengamat: Reaktif, Setelah Industri Tekstil Kita MatiKetua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (Akses) Suroto menanggapi kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang melarang bisnis pakaian bekas impor atau thrifting. Bisnis tersebut dianggap mengganggu industri tekstil dalam negeri yang merugikan para pengusaha dalam negeri. Suroto menilai pelarangan tersebut sifatnya reaktif. “Dilakukan setelah industri tekstil kita mati dan itu dilakukan karena sudah menggerus pasar para importir pakaian yang legal yang selama ini juga sudah monopolistik juga,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Sabtu, 18 Maret 2023.Menurut dia, praktik impor pakaian bekas di Indonesia itu sudah lama terjadi meskipun sifatnya ilegal. Bahkan barang tersebut dijual secara vulgar di toko dan pasar tradisional. Berita lengkap bisa dibaca di sini.Selanjutnya: Muncul Usulan Ditjen Pajak Dipisah dari Kemenkeu …