Temuan Sebaran Abu dari Gunung Marapi, Bandara Internasional Minangkabau Ditutup Sementara Malam Ini

29 February 2024, 21:58

TEMPO.CO, Padang – Sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi menyebabkan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman, Sumatera Barat, ditutup sementara pada Kamis 29 Februari 2024. Penutupan per pukul 18.00 WIB dan hingga berita ini dibuat belum ada keputusan untuk membukanya kembali. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang, Megi Helmiadi, mengatakan, berdasarkan pengamatan dan tes, ditemukan sebaran abu vulkanik di kawasan BIM. Sehingga, diputuskan untuk menghentikan penerbangan sementara. “Dikarenakan sebaran abu vulkanik sudah sampai di BIM, kami putuskan untuk menutup sementara,” katanya.Megi melanjutkan, penutupan akan berlaku selama 6 jam sejak NOTAM (Notice to Airmen) ditetapkan pukul 18, sebelum dievaluasi kembali. “Kami Otoritas Bandar Udara Wilayah VI memerintahkan AP 2 BIM untuk menghentikan operasinya per pukul 18.00 WIB,” katanya.Megi merincikan ada 5 jadwal kedatangan pesawat asal Bandara Soekarno-Hatta dan 3 jadwal keberangkatan tujuan Bandara Soekarno-Hatta yang terdampak keputusan ini. Total penumpang yang terdampak sebanyak 1.166 orang. “Evaluasi dan monitoring akan terus kami laksanakan pasca-penerbitan NOTAM penutupan BIM,” katanya.Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau, Indrawansyah, menambahkan ada 2 penerbangan yang dialihkan untuk mendarat di Bandara Internasional Hang Hadim Batam. Satu penerbangan lagi kembali ke Soekarno-Hatta. “ Ada 1 penerbangan yang akan terbang di waktu yang sama besok dan 2 penerbangan dari BIM dibatalkan,” katanya.Mitigasi Bencana di Bandara Karena Abu VulkanikIklan

Disebutkan, langkah penutupan bandara dengan pertimbangan aspek keselamatan para penumpang pesawat terbang. Sebab, jika penerbangan tetap dilakukan maka abu vulkanik dari gunung api yang berlokasi di Kabupaten Tanah Datar dan Agam itu berpotensi masuk ke kabin pesawat. Dampak buruk lainnya yaitu abu vulkanik dapat menyumbat sistem pemantau kecepatan udara yang merupakan bagian penting ketika terbang dan mendarat. Selanjutnya, dapat mengganggu navigasi dan sistem elektronik lainnya.Tidak hanya itu, sebaran abu vulkanik juga menyebabkan landasan menjadi licin sehingga membahayakan aktivitas lepas landas maupun saat pesawat akan mendarat. Terakhir, abu vulkanik bisa merusak fungsi mesin (turbine compressor) pada pesawat sehingga mengurangi efisiensi.Pilihan Editor: Kritik untuk Aplikasi Sirekap Sebut Anak STM Tingkat Akhir Juga Bisa Bikin

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Transportasi