Tembus 72 Ribu Dolar AS atau 1,1 Miliar Per Keping, Apa Itu Bitcoin?

13 March 2024, 14:20

TEMPO.CO, Jakarta – Kenaikan harga Bitcoin (BTC) belakangan ini menjadi buah bibir di dunia kripto dan investasi. Penguatannya bahkan sempat menyentuh level di atas 72.000 Dolar AS atau setara Rp1,1 miliar per keping. Ini titik tertinggi baru sepanjang masa atau new all time high (ATH) bagi Bitcoin.Dikutip dari Fast Company, tahun ini Bitcoin telah memperoleh keuntungan hingga hampir 70 persen. Penguatan ini disebabkan oleh permintaan investor terhadap ETF bitcoin spot AS baru yang diluncurkan tahun ini dan ekspektasi penurunan suku bunga global. Lantas sebenarnya apa itu Bitcoin?Mengenal BitcoinBitcoin adalah mata uang virtual yang digunakan untuk pembayaran. Bitcoin termasuk dalam jenis mata uang kripto. Dalam peredaran Bitcoin, seluruh komputer pengguna merupakan server Bitcoin.Bitcoin bekerja berdasarkan software matematika. Dalam Bitcoin dikenal sebutan miner, user, dan calculation software. Seperti halnya penambang emas, penambang Bitcoin merupakan perusahaan atau perorangan yang mempunyai calculation software tersendiri yang terhubung dengan sistem server Bitcoin.Nantinya software itu akan mengeluarkan algoritma matematika. Software yang dimiliki oleh miner itu akan menebak angka dari algoritma matematika. Sistem yang tebakannya benar akan mendapat 50 BTC.Sedangkan user merupakan para exchanger, seperti Bitcoin Indonesia atau perorangan, yang berinvestasi dengan Bitcoin. Seluruh sistem yang ada di Bitcoin dapat digunakan gratis. Sistem peredarannya dijamin aman karena tidak akan bisa dimodifikasi oleh pengguna “nakal”.Iklan

Ini karen calculation software Bitcoin sudah dilepas ke pasaran. Dengan demikian tidak memungkinkan software dimodifikasi karena database telah dibagi rata. Pada saat ada komputer yang berusaha mencurangi software, secara otomatis software akan menganggap komputer itu bukan bagian dari Bitcoin karena memiliki software berbeda.Kemudian wallet milik pengguna yang curang juga akan terdeteksi sebagai bukan bagian dari Bitcoin. Software tersebut tidak akan bisa memecahkan algoritma matematika karena transaksi bersifat satu arah.Meskipun demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 2017 pernah mengingatkan masyarakat agar tak berinvestasi di Bitcoin karena khawatir akan terjadi bubble.HATTA MUARABAGJA  | SYAFIUL HADIPilihan Editor: Harga Bitcoin Dipredikri Meroket dan Tembus Rp1,5 Miliar Tahun Depan, Begini Analisisnya

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi