Suku Bunga BI Tinggi, Bagaimana Nasib Cicilan KPR?

1 December 2022, 6:25

Jakarta, CNN Indonesia — KenaikanĀ suku bunga acuanĀ Bank Indonesia (BI) yang sudah menyentuh level 5,25 persen mengancam nasib para pejuang Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Pasalnya, jika suku bunga BI naik, suku bunga KPR pun terancam terkerek.
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Aestika Oryza Gunarto memastikan suku bunga KPR yang ditawarkan BRI belum akan naik dalam waktu dekat.
“Untuk saat ini BRI belum menaikkan suku bunga KPR walaupun terdapat kenaikan suku bunga BI. Ke depan, BRI akan lebih fokus untuk memasarkan KPR kepada segmen tertentu sehingga dapat mensubsidi silang bunga KPR yang tidak naik dengan aset atau portofolio simpanan nasabah yang ada di BRI,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/11).

Aestika menjelaskan saat ini suku bunga KPR BRI berkisar mulai dari 2.77 persen fixed 1 tahun sampai dengan 4.97 persen fixed 5 tahun. Selanjutnya, BRI akan memberlakukan counter rate yang berlaku.
Corporate Secretary PT Bank Tabungan Negara Tbk Achmad Chaerul menjelaskan pihaknya masih mempertimbangkan beberapa hal untuk menaikkan suku bunga KPR di BTN.
Achmad mengaku BTN masih terus memantau beberapa komponen biaya dana (Cost of Fund) dan persaingan suku bunga di pasar untuk menentukan apakah penyesuaian suku bunga KPR diperlukan dalam waktu dekat.
Langkah tersebut juga bakal disesuaikan dengan kemampuan bank serta kondisi pasar ke depan. Ia juga mengatakan akan terus memperhatikan spread dan profitabilitas yang optimal bagi BTN.

“Jika BTN melakukan penyesuaian suku bunga kredit untuk debitur, pasti akan kami informasikan dan komunikasikan,” tegasnya.
BTN juga bakal mengkaji pro dan kontra dari penyesuaian suku bunga pembiayaan kepada pengembang yang bekerja sama dengan mereka.
Sementara itu, PT Bank Central Asia (BCA) Tbk masih mempertahankan suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR di angka 7,20 persen.
“Hingga saat ini, kami belum menaikkan suku bunga kredit. Sebagai informasi, BCA menyediakan berbagai variasi suku bunga KPR, antara lain bunga 3,85 persen fix selama 3 tahun eff p.a. Penawaran ini masih berlaku sampai dengan akhir Desember 2022,” kata EVP Corporate Communications & Social Responsibility BCA Hera F Haryn.

BI memang kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen pada November 2022.
Keputusan tersebut jelas bakal menambah kekhawatiran masyarakat, termasuk para pejuang KPR khususnya yang sudah masuk masa floating.
Adapun suku bunga floating adalah perhitungan suku bunga yang tidak tetap karena mengikuti pergerakan suku bunga acuan bank sentral.

Mengutip data Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Agustus 2022, rata-rata bunga KPR perbankan nasional dan umum saat ini sebesar 8,61 persen per Agustus 2022 atau naik dibandingkan rata-rata Juli, 8,57 persen.
Bunga KPR yang dipatok oleh bank pelat merah 7,25 persen. Sedangkan, bunga yang dipatok bank swasta beragam. BCA mematok bunga KPR lebih rendah yakni 7,20 persen. Sementara, bank swasta lainnya mematok bunga KPR lebih tinggi.
Misalnya, Bank Danamon menetapkan SBDK KPR sebesar 8 persen, Bank Permata 8,25 persen, Bank Maybank Indonesia 8 persen persen. Lalu, Bank CIMB Niaga menetapkan bunga KPR 7,25 persen persen.

[Gambas:Video CNN]
(skt/dzu)