Status Semeru Masih di Level Siaga, Tetap Waspada! Ada Pembengkakan Tubuh Gunung Api

17 April 2024, 2:10

LUMAJANG, suaramerdeka.com – Hingga saat ini, Status aktivitas Gunung Semeru masih berada di level Siaga (Tingkat III dari IV Level). Catatan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ada pembengkakan tubuh Semeru (3.744,50 mdpl) yang menandakan desakan dari perut gunung api tersebut. Kemudian, catatan data pemantauan tiltmeter pada Stasiun Argosuko dan Stasiun Jawar dan analisis sumber GPS kontinyu turut mengindikasikan terjadinya inflasi pada tubuh Semeru. Baca Juga: Pohon Pengantin Salatiga: Pesona dan Misteri di Balik Keindahannya yang Memukau Mata Memandang
Hal ini diutarakan Kepala PVMBG Badan Geologi Kemen ESDM, Dr Hendra Gunawan dalam keterangannya, Selasa 16 April 2024. “Pemantauan deformasi dengan peralatan tiltmeter dan GPS kontinyu pada periode hingga 15 April ini menunjukkan pola inflasi baik di bagian bawah maupun bagian atas tubuh Gunung Semeru yang berkorelasi dengan terus terjadinya perpindahan tekanan dari dalam tubuh gunungapi ke permukaan bersamaan dengan keluarnya material saat terjadi erupsi dan hembusan,” katanya.

Aktivitas Semeru dinilai masih sangat tinggi, sejak peristiwa awan panas pada 28 Maret 2024 yang diikuti kejadian lahar. Baca Juga: Potensi Cuaca Ekstrem Terpantau di Jawa Tengah Hingga 18 April 2024, Salatiga atau Semarang Termasuk? Ini Dia Wilayah yang Terdampak Sementara, aktivitas erupsi, awan panas dan guguran lava masih terjadi pada gunung api di perbatasan Malang dan Lumajang itu hingga awal pekan ini, Hanya saja, secara visual, dinamika tersebut jarang teramati karena terkendala dengan cuaca yang berkabut. Akumulasi material hasil erupsi (letusan dan aliran lava) itu berpotensi menjadi guguran lava pijar atau awan panas. Material guguran lava dan atau awan panas yang sudah terendapkan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, berpotensi menjadi lahar jika berinteraksi dengan air hujan. Baca Juga: Daripada Diirujak Gara-gara Bikin Antrian Panjang, Siapkan Saldo Minimal Segini Untuk Arus Balik dari Semarang ke Jakarta Selain itu, interaksi endapan material guguran lava atau awan panas yang bersuhu tinggi dengan air sungai juga akan berpotensi terjadinya erupsi sekunder. “Dalam periode tersebut, jumlah gempa yang terekam menunjukkan bahwa aktivitas kegempaan di Semeru masih tinggi, terutama gempa letusan, guguran, tremor harmonik dan vulkanik dalam,” ujar Hendra Gunawan. Gempa vulkanik dalam dan tremor harmonik yang makin intensif terekam mengindikasikan pula makin intensifnya suplai magma dari bawah permukaan Semeru bersamaan dengan pelepasan material ke permukaan serta adanya proses penumpukan material hasil letusan di sekitar kawah Jonggring Seloko. Terekamnya kejadian getaran banjir juga mengindikasikan adanya kejadian lahar di aliran sungai yang berhulu di Semeru terutama yang mengarah ke aliran Besuk Kobokan. Baca Juga: Cerita Pendopo Tlogo, Jejak Kolonial Belanda Rumah Bangsawan Mandor Perkebunan Kopi dan Karet di Kabupaten SemarangTerkait dengan tren tersebut terutama adanya pembengkakan tubuh gunung, PVMBG meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 Km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak pula melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Pasalnya, berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 Km dari puncak. Baca Juga: Penggemar Soto Merapat! Simak Keunikan 5 Ragam Soto Khas Jawa Tengah, Nomor 4 Sudah Pernah Coba Belum? Masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Di samping itu, masyarakat patut mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Utamanya, sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi