Sorotan PDIP terhadap Dinasti Politik Jokowi

31 March 2024, 18:04

TEMPO.CO, Jakarta –  Majunya Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden di Pemilu 2024, terus menjadi polemik di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP hingga persoalan dinasti politik Jokowi.”Jujur saja, kami khilaf,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam diskusi daring Sing Waras Menggugat di MK, Hak Angket, Keputusan MKMK?, pada Sabtu, 30 Maret 2024. Hasto menyebut. khilaf terhadap langkah politik yang sudah dilakukan PDIP empat tahun silam. Waktu itu memberi jalan putra sulung Jokowi untuk maju menjadi Wali Kota Solo.1. Hasto Kristiyanto Mempertanyakan Konsistensi YusrilHasto Kristiyanto, mempertanyakan konsistensi Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra ihwal putusan Mahkamah Konstitusi perkara nomor 90 yang membuka jalan Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden.Menurut Hasto, Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu merupakan salah satu ahli hukum yang menyebut putusan nomor 90 problematik. “Tetapi sekarang, apakah beliau konsisten dengan ucapannya tersebut,” kata Hasto dalam diskusi daring bertajuk Sing Waras Menggugat di MK, Hak Angket, Keputusan MKMK?, Sabtu, 30 Maret 2024. Adapun partai yang dipimpin Yusril merupakan salah satu partai pengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.2. NepotismePDIP memandang persoalan ini akan menjadi permasalahan serius. Upaya Jokowi untuk terus melanggengkan kekuasaannya dengan membangun dinasti politik kian menguat setelah melenggangnya jalan Gibran menjadi calon wakil presiden.”Nepotisme ini menguat kecurangan melalui penggunaan kekuasaan kian menguat juga,” kata Hasto, Sabtu, 30 Maret 2024. Menurut dia, upaya Jokowi sudah melebihi ambang batas3. PDIP Merasa DikhianatiIklan

Hasto memandang manuver dan pengkhianatan Jokowi terhadap PDIP tidak bisa terus dilanjutkan terjadi kepada bangsa dan negara. “Kami akhirnya sadar dan melakukan evaluasi, tapi sudah banyak kebohongan yang dilakukan sejak awal,” ucap Hasto, Sabtu, 30 Maret 2024.4. Tanggapan GibranMenanggapi pernyataan Hasto, Gibran menanggapi. “Ya terima kasih Pak Hasto. Mohon maaf (PDIP khilaf dukung Pilkada Solo) Pak Hasto,” katanya ketika ditemui awak media seusai menghadiri Peringatan Nuzulul Qur’an dan Haul Sheikh Zayed Al Nahyan di Masjid Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Sabtu, 30 Maret 2024. 5. Manuver Kader MudaPeneliti Senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar mengatakan, manuver yang dilakukan keluarga Solo menjadi pukulan yang menyakitkan bagi partai banteng. Menurut Usep, anjloknya suara Ganjar-Mahfud dalam pemilihan presiden 2024 diiringi dengan drama bermanuvernya kader-kader muda potensial PDIP ke koalisi atau partai lain. Misalnya Maruarat Sirait, Gibran dan Bobby Nasution, kata Usep, mereka adalah kader muda potensial PDIP. “Ke depan, PDIP belum tentu dapat kader muda seperti mereka lagi,” kata dia. Manuver keluarga Solo, Usep melanjutkan, juga berpotensi menggulingkan dominasi PDIP di Senayan. Sebab, sejumlah partai pengusung Gibran   memperoleh suara cukup banyak untuk menghentikan langkah politik PDIP.ANDI ADAM FATURAHMAN | SEPTIA RYANTHIE | ANTARAPilihan Editor: Ucapkan Selamat Paskah, Sekjen PDIP Singgung Ketidakadilan hingga Abuse of Power

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Transportasi