Senior Kesal Sambo Menyuruh dengan Nada Tinggi saat Urus Jenazah Yosua

6 December 2022, 17:50

Jakarta, CNN Indonesia — Mantan Kabag Gakkum Roprovost Divpropam Polri Kombes Susanto Haris mengaku kesal karena sempat ‘digas’ eks Kadiv Propam Ferdy Sambo saat mengurus jenazah Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Luapan kesal itu ia sampaikan langsung di hadapan Sambo dalam sidang lanjutan kasus dugaan pembunuhan berencana di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (6/12).
“Kemarin ngomongnya nge-gas, dalam hati saya, ‘Yah, kalau jenderal sudah bisa ngegas-ngegas senior, ini lah yang saya alami’. Akhirnya [jenazah] saya antar juga, saya serahkan ke Agus Nurpatria [eks Kepala Detasemen/Kaden A Biro Paminal Propam Polri] setelah kami mengantar jenazah ke kargo bandara,” ujar Susanto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Cerita itu berkaitan dengan pengantaran jenazah Yosua ke pihak keluarga di Jambi. Susanto mengaku kesal diperintah dengan nada tinggi karena ia lebih senior dibanding Sambo, meskipun secara jabatan lebih rendah.

“Walaupun saya Kombes, saya senior Pak FS [Ferdy Sambo],” kata dia.
“Kenapa kesal saudara?” timpal hakim.
“Ya, kesal kalau memerintahkan biasanya halus, ‘bang tolong bang bantu’. Waktu antar barang bukti jenazah itu ‘Pak Kabag, segera itu, Pak Kabag’ saya agak melawan sedikit,” tutur Susanto.
Dia pun mengungkit bahwa senioritas di tubuh Polri masih ada, setidaknya hal itu terlihat dalam diri Sambo. Sambo, lanjut Susanto, sempat menyatakan bahwa senior harus dihormati.
“Beberapa kesempatan Pak FS selalu bilang ‘selama matahari tidak terbit dari Utara dan air laut masih asin, senior tetap senior’,” ungkap dia menirukan Sambo.
Susanto juga kesal sekaligus marah lantaran ikut terkena dampak dari skenario Sambo.

Meski tidak diproses hukum terkait penanganan kasus dugaan pembunuhan berencana Yosua, namun Susanto dijatuhi sanksi etik dengan hukuman demosi tiga tahun.
Susanto bersaksi untuk terdakwa Sambo dan Putri Candrawathi yang didakwa melakukan dugaan pembunuhan berencana terhadap Yosua.
Tindak pidana itu dilakukan Sambo dan Putri bersama-sama dengan Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma’ruf.

Pembunuhan terhadap Yosua terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 di rumah dinas Sambo nomor 46 di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Dalam surat dakwaan, Richard dan Sambo disebut menembak Yosua.
Latar belakang pembunuhan diduga karena Putri telah dilecehkan Yosua saat berada di Magelang pada Kamis, 7 Juli 2022. Dugaan ini telah dibantah oleh pihak keluarga Yosua. (ryn/isn)

[Gambas:Video CNN]

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi