Santri di Lampung Meninggal Diduga Dianiaya Senior saat Latihan Silat

Jakarta, CNN Indonesia

Seorang santri di Lampung Selatan, MF (16) meninggal dunia diduga akibat dianiaya oleh para seniornya saat kegiatan kenaikan sabuk pencak silat.

Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin mengatakan sudah ada 11 orang yang diperiksa sebagai saksi.

“Dalam rangkaian penyelidikan meninggalnya seorang remaja laki-laki ini, kami sudah ada yang kita mintai keterangan sebagai saksi, dan untuk sementara jumlahnya 11 orang saksi,” kata Yusriandi mengutip Antara.

Lokasi kejadian diduga di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda 606, Desa Agom, Kecamatan Kalianda.

Para saksi yang diperiksa adalah mereka yang berada di lokasi saat kegiatan pencak silat. Termasuk pelatih pencak silat. Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Untuk saat Ini masih didalami, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada titik terang,” kata dia.

Peristiwa ini diduga terjadi pada Minggu lalu (3/3) pukul 01.30 WIB di Area Ponpes MiftahulHuda 606 Dusun Banyumas, Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan.

Kala itu ada kegiatan kenaikan tingkat perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). MF (16) ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Namun terjadi penganiayaan terhadap MF hingga dibawa ke rumah sakit terdekat. MF lalu dinyatakan meninggal dunia.

“Saat penganiayaan dan pengeroyokan terjadi kekerasan fisik berupa pemukulan, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia,” ucap Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin.

“Selanjutnya korban dilarikan ke Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda dan pelapor menyampaikan kejadian tersebut ke SPKT Polres Lampung Selatan untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.

(ANTARA/bmw)

[Gambas:Video CNN]