Santri di Lampung Meninggal Diduga Dianiaya Senior saat Latihan Silat

5 March 2024, 19:37

Jakarta, CNN Indonesia — Seorang santri diĀ Lampung Selatan, MF (16) meninggal dunia diduga akibat dianiaya oleh para seniornya saat kegiatan kenaikan sabuk pencak silat.
Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin mengatakan sudah ada 11 orang yang diperiksa sebagai saksi.
“Dalam rangkaian penyelidikan meninggalnya seorang remaja laki-laki ini, kami sudah ada yang kita mintai keterangan sebagai saksi, dan untuk sementara jumlahnya 11 orang saksi,” kata Yusriandi mengutip Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasi kejadian diduga di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda 606, Desa Agom, Kecamatan Kalianda.

Para saksi yang diperiksa adalah mereka yang berada di lokasi saat kegiatan pencak silat. Termasuk pelatih pencak silat. Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Untuk saat Ini masih didalami, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada titik terang,” kata dia.
Peristiwa ini diduga terjadi pada Minggu lalu (3/3) pukul 01.30 WIB di Area Ponpes MiftahulHuda 606 Dusun Banyumas, Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan.
Kala itu ada kegiatan kenaikan tingkat perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). MF (16) ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Namun terjadi penganiayaan terhadap MF hingga dibawa ke rumah sakit terdekat. MF lalu dinyatakan meninggal dunia.
“Saat penganiayaan dan pengeroyokan terjadi kekerasan fisik berupa pemukulan, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia,” ucap Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin.
“Selanjutnya korban dilarikan ke Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda dan pelapor menyampaikan kejadian tersebut ke SPKT Polres Lampung Selatan untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.

(ANTARA/bmw)

[Gambas:Video CNN]

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi