Lamongan (beritajatim.com) – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) kepala daerah tahun anggaran 2023, dalam agenda rapat paripurna DPRD Kabupaten Lamongan.
Dalam laporannya, Bupati Yuhronur mengatakan bahwa melalui berbagai strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah yang dirancang secara komprehensif ini bakal memberikan dampak positif terhadap kinerja daerah yang melampaui target.
Orang nomor satu di Lamongan ini juga menjelaskan bahwa data indikator kinerja utama menunjukkan angka gini ratio berada pada tren positif dengan penurunan dari 0,273 di tahun 2022 menjadi 0,295 di tahun 2023.
Lalu persentase penduduk miskin di Kabupaten Lamongan tahun 2023 juga mengalami penurunan sebesar 0,11 persen dari 12,53 persen menjadi 12,42 persen. Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 74,02 meningkat menjadi 74,53.
Selain itu, Indeks Kualitas Layanan Infrastruktur (IKLI) dari 77,89 persen meningkat menjadi 79,44 persen. Indeks kesalehan sosial dari 86,77 persen menjadi 89,19, serta Indeks reformasi birokrasi dari 70,02 menjadi 75,89.
“Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lamongan Tahun 2023 tumbuh sebesar 4,28 Persen melampaui target, akan tetapi mengalami perlambatan dibanding Tahun 2022. Hal ini dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan sektor pertanian sebagai dampak dari El Nino yang terjadi secara global,” tutur Bupati Yuhronur, ditulis Kamis (21/3/2024).
Tak cukup itu, menurut Yuhronur, capaian indikator RPJMD Kabupaten Lamongan bahkan juga menunjukan peningkatan, mulai dari nilai tukar petani sebesar 116,05 yang lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kemudian nilai toleransi sebesar 89,75, nilai stabilitas sebesar 89,68 kategori sangat tinggi, nilai solidaritas sebesar 90,09 atau sangat tinggi, nilai indeks kepuasan masyarakat sebesar 84,98, indeks SPBE tahun 2023 sebesar 3,96,
Indeks profesionalitas ASN sebesar 73,02, predikat Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mendapatkan predikat A, prosentase Peningkatan Desa Mandiri tahun 2023 sebesar 937,50 persen, dan terdapat sebanyak 166 desa berstatus mandiri.
Lebih lanjut, indeks pendidikan sebesar 0,668 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, indeks kesehatan meningkat menjadi 0,844, indeks pembangunan pemuda meningkat menjadi 60,17, indeks infrastruktur meningkat menjadi 81,98, indeks kualitas lingkungan hidup sebesar 64,09.
Tingkat pengangguran terbuka terealisasi sebesar 5,46 Persen yang mana lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, serta indeks daya beli sebesar 0,758, peningkatan realisasi investasi sebesar 6 persen dan lainnya.
Ditambahkan oleh Yuhronur, pendapatan daerah tahun 2023 ditargetkan sebesar Rp 3,542 triliun, terealisasi sebesar Rp 3,209 triliun. Belanja Daerah dialokasikan sebesar Rp 3,496 triliun terealisasi Rp 3.161 triliun, termasuk penerimaan pembiayaan ditargetkan Rp 73,503 miliar terealisasi 73,653 miliar.
Pos pengeluaran pembiayaan teralokasikan Rp 118,864 milyar terealisasi Rp 97,273 miliar, sehingga Pembiayaan Netto yang direncanakan Rp 45,361 miliar terealisasi sebesar 23,619 miliar.
Seiring dengan meningkatnya capaian kinerja tersebut, Yuhronur mengapresiasi seluruh elemen masyarakat atas kerja sama dan dukungannya terhadap kebijakan yang menghasilkan kinerja yang baik serta berbagai penghargaan yang diterima dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Lembaga Non Pemerintah.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang telah memberikan rekomendasi – rekomendasi hasil,” pungkasnya. [riq/ian]