RI Darurat Obesitas dan Diabetes, Kemenkes Lakukan Hal Ini

25 September 2023, 17:25

Jakarta, CNBC Indonesia – Angka obesitas di tanah air meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dan mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan pada 2019 angka obesitas di Indonesia sekitar 14% dan meningkat menjadi 25-26% saat ini.
Dia menegaskan obesitas menjadi permasalahan yang perlu untuk segera ditangani. Pasalnya, obesitas menjadi faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, jantung, kanker, hipertensi, dan penyakit lainnya.
Obesitas juga berdampak berpotensi menimbulkan penyakit yang membutuhkan pembiayaan yang besar terhadap sistem kesehatan di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kenapa ini harus ditangani? Kalau kita mau membangun bonus demografi dengan generasi emas di 2045 ini, maka kita harapkan mereka ini sehat, nggak kena jantung, nggak kena diabetes, hipertensi, dan penyakit katastropik lainnya,” ungkap Dante dalam Sustainable Future, CNBC Indonesia (Senin, 25/9/2023).

Di samping obesitas, jumlah penderita diabetes juga menjadi persoalan kesehatan yang dihadapi Indonesia. Di mana angka penderita diabetes mencatat kenaikan yakni mencapai lebih dari 10%.
“Bahkan di Jakarta, 1 dari 8 orang menderita diabetes. Beberapa tempat lain lebih tinggi lagi di beberapa daerah penyangga ibu kota. Misalnya studi yang kita lakukan di Depok, Bogor, ternyata daerah penyangga ini juga memiliki angka diabetes tinggi,” ungkap dia.
Penyebab meningkatnya jumlah penderita diabetes, kata Dante, disebabkan oleh dua hal, yaitu genetik dan gaya hidup. Diabetes menjadi permasalahan penting untuk segera diatasi sebab penyakit ini kerap disebut dengan mother of disease. Menurut dia, ketika seseorang mengidap diabetes, dia akan dapat terkena stroke hingga serangan jantung.
“Dia bisa cuci darah, bisa diamputasi, dan lain-lain. Ini yang memakan biaya cukup besar. Karena itu ini jadi masalah yang sangat penting untuk menjamin kesehatan masyarakat Indonesia yang akan datang,” tegas Dante.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, Kementerian Kesehatan saat ini telah membangun sistem kesehatan berdasarkan prioritas. Adapun prioritas ini ditentukan oleh seberapa besar dampak katastropik yang ditimbulkan dari masing-masing penyakit.
“Kita sudah memilih beberapa penyakit yang sudah kita jadikan prioritas. Kanker, jantung, stroke, dan penyakit ginjal,” papar Dante.
Selanjutnya, tambah dia, Kementerian Kesehatan kemudian membangun infrastruktur infrastruktur dan klasifikasi berdasarkan prioritas tersebut. Antara lain rumah sakit tingkat paripurna atau tingkatan utama, rumah sakit tingkat madya, dan rumah sakit tingkatan dasar.
“Sistem penunjukan dibangun, evaluasi kebutuhan peralatan dibangun, sistem pengobatan dibangun. Sehingga sebenarnya masyarakat bisa melakukan pengobatan di Indonesia tanpa harus ke luar negeri untuk penyakit jantung, stroke, kanker, ginjal, dan lain-lain,” tegas Dante.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Tekan Stunting Hingga 14% di 2024, Kemenkes Punya Jurus Apa?

(rah/rah)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi