RI Baru Bisa Jadi Member OECD Setelah Jokowi Rampung

15 August 2023, 17:55

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia membutuhkan waktu sekitar 4-8 tahun dalam proses aksesi menjadi anggota Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). 
Direktur Riset Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Berly Martawardaya memperkirakan Indonesia baru bisa bergabung menjadi anggota Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) setelah usai masa kepemimpinan Presiden Jokowi.
Dia mengatakan memang butuh waktu yang tidak sebentar untuk sebuah negara bisa resmi masuk dalam forum ekonomi lintas negara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Paling cepat sih di Presiden berikutnya,” kata Berly dalam diskusi Indef tentang Untung Rugi Indonesia Masuk OECD, pada Selasa (15/8/2023).

Dia mengatakan baru saja mengecek tentang daftar negara yang masuk dalam list of accession country atau negara yang sedang diproses untuk masuk menjadi anggota OECD. Hasilnya, kata dia, tidak ditemukan nama Indonesia dalam daftar itu.
Dia menuturkan daftar negara yang masuk daftar itu adalah Brasil, Argentina, Peru, Bulgaria, Rumania dan Kroasia. “Itu tadi pagi dan belum berubah,” kata dia.
Dia mengatakan memang butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa resmi bergabung dalam OECD. Dia mengatakan waktu tunggu berkisar antara 4 sampai 8 tahun. Kolombia, kata dia, termasuk negara yang paling cepat prosesnya yaitu 3 tahun. Inilah yang membuat Berly memperkirakan bahwa Indonesia baru bisa masuk OECD setelah masa kepemimpinan Jokowi.
Meski demikian, Berly melihat pemerintah Indonesia sungguh-sungguh untuk bergabung ke organisasi itu. Salah satu buktinya adalah kedatangan Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann ke Indonesia menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. “Kami apresiasi usahanya sudah kencang dari sekarang,” katanya.

Dikutip dari Kemenkeu, OECD adalah inter-governmental organisasi yang memiliki misi untuk mewujudkan perekonomian global yang kuat, bersih, dan berkeadilan (a stronger, cleaner, fairer world economy).
Dalam implementasinya, OECD membantu para pengambil kebijakan untuk mengatasi berbagai isu dan permasalahan global terbaru dan mencoba mengidentifikasi solusi kebijakan yang dapat diterapkan untuk dapat memperoleh manfaat yang optimal dari globalisasi, sambil menjawab berbagai tantangan dan menyelesaikan persoalan ekonomi, sosial, dan tata kelola yang baik.
Dengan kapasitasnya sebagai global standard-setter di berbagai bidang, OECD telah menghasilkan berbagai analisis, laporan, dan rekomendasi yang telah dijadikan referensi utama, panduan, serta benchmark yang tidak saja dimanfaatkan oleh negara-negara anggota, tetapi juga oleh negara bukan anggota serta berbagai lembaga dunia.
Adapun, dengan kualitas analisis yang diakui dan dengan dukungan data yang lengkap, OECD telah memberikan kontribusi dan peran penting dalam menangani berbagai tantangan ekonomi dan pembangunan.
Seluruh aktivitas OECD dalam kerangka kerjasama, baik dengan negara anggota maupun bukan anggota dipublikasikan dengan sangat baik. Hingga kini tercatat bahwa OECD merupakan salah satu penghasil publikasi terbesar yang ada di dunia dalam bidang ekonomi dan kebijakan publik.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Top! Jadi Anggota OECD, ‘Jalan Ninja’ RI Jadi Negara Maju

(haa/haa)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi