RI Bakal Jual Listrik 2 Giga Watt ke Singapura, Ini Risikonya

12 September 2023, 18:28

Jakarta, CNBC Indonesia – Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkapkan terdapat berbagai risiko yang perlu dimitigasi dan diantisipasi bila Indonesia memutuskan untuk mengekspor listrik, khususnya ke Singapura.
Seperti diketahui, Indonesia sudah meneken Nota Kesepahaman (MoU) dengan Singapura untuk memasok energi bersih yakni listrik yang berasal dari energi terbarukan.
Anggota DEN Herman Darnel Ibrahim mengatakan, jika Indonesia terburu-buru untuk melakukan kegiatan jual-beli listrik dengan Singapura, dikhawatirkan Indonesia tidak ‘kebagian’ lahan untuk memanfaatkan energi terbarukan untuk kepentingan dalam negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Bisa jadi kalau kita ekspor sekarang dan lokasi yang dipilih (untuk ekspor) adalah yang sewa lahan yang murah, letaknya strategis, sehingga biaya transmisi tidak mahal. Dan ketika kita membutuhkan nanti, transisi energi kita, lokasinya sisa sudah banyak yang habis, sudah terpakai tinggal yang jauh dan sudah mahal,” jelas Herman kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (12/9/2023).
Selain itu, Herman juga menyebutkan risiko lain yang mungkin mengancam. Dia mengatakan bahwa Singapura sudah menggunakan mekanisme kompetisi pasar listrik yang dinamakan wholesale electricity market operator. Jika listrik yang dipasok ke Singapura tidak kompetitif, maka terdapat potensi risiko bagi Singapura maupun Indonesia untuk mengalami kerugian.
“Kemudian karena Singapura ingin dia berusaha beli, tapi di kita keuntungannya itu barangkali hanya entitas ekspor, mungkin suatu margin tetapi dia juga menghadapi risiko kalau nanti kalah kompetisi ya bisa juga risiko investasinya mengarah mungkin kerugian atau bangkrut,” terangnya.
Untuk mengamankan pasokan listrik dalam negeri dan kepentingan negara, maka menurutnya Indonesia harus membuat aturan yang mengatur skema ekspor-impor listrik. Menurutnya, kebijakan harga dan fiskal juga perlu diatur agar menguntungkan negeri ini.
“Berapa hargnya dan di dalam harga itu harus juga memiliki kebijakan fiskal, baik pajak dan subsidi yang sama. Jadi kalau kita memiliki kebijakan fiskal yang berbeda, bisa saja dalam listrik tadi ada komponen harga yang ada subsidinya misalnya, kalau kita impor pajaknya di sana ketinggian daripada pajak kita. Ini perlu dirumuskan dulu pengaturan harga, pengaturan transaksi pembayaran,” paparnya.

Seperti diketahui, pada Jumat (08/09/2023) lalu baru ditandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arifin Tasrif dan Second Minister for Trade and Industry Singapura, Tan See Leng, di Kantor Kementerian ESDM.
MoU ini berisi kesepakatan terkait kerja sama energi rendah karbon dan interkoneksi listrik lintas batas antara Indonesia dan Singapura. Singapura diperkirakan butuh impor listrik sekitar 2 Giga Watt (GW) dari Indonesia atau separuh dari total kebutuhan impor mereka hingga 2035.
Adapun area kerja sama yang disepakati dalam MoU Kementerian ESDM Indonesia dan Singapura meliputi:
– Pengembangan proyek energi rendah karbon komersial, termasuk interkoneksi untuk perdagangan listrik lintas batas antara Indonesia dan Singapura, sebagaimana disetujui oleh pemerintah Indonesia dan Singapura.
– Pertukaran informasi tentang kebijakan dan persetujuan peraturan dan kerangka kerja untuk memungkinkan proyek perdagangan listrik lintas batas komersial.
– Memfasilitasi pengembangan proyek perdagangan tenaga listrik lintas batas, termasuk kredit karbon sesuai dengan peraturan perundang-undangan masing-masing.
– Bidang kerja sama lain yang diputuskan bersama oleh Para Pihak.
MoU terkait energi ini melengkapi MoU sebelumnya yang telah diteken antara Kementerian ESDM RI dengan Ministry of Trade and Industry (MTI) Singapura pada 21 Januari 2022 lalu.
Di mana, area kerja sama tersebut mencakup pengembangan teknologi energi rendah karbon (solar PV, hydrogen, dan CCS/CCUS); pengembangan jaringan listrik regional, interkoneksi lintas-batas, dan perdagangan energi; fasilitasi pembiayaan proyek energi; dan pengembangan sumber daya manusia terkait.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Luhut Sebut Singapura Brengsek, Ini Klarifikasi Anak Buahnya

(wia)

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi