Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani akan membentuk Tim Akselerasi Percepatan Program Prioritas.
Purbaya menekankan bahwa pemerintah ingin agar setiap anggaran yang ada dimanfaatkan dengan baik. Oleh sebab itu, Tim Akselerasi Percepatan Program Prioritas diharapkan bisa memastikan keinginan itu tercapai.
“Kalau kita akan pastikan juga program-program yang bagus, misalnya jalannya agak macet, kita akan dorong lebih cepat,” ujar Purbaya usai rapat dengan Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Tim tersebut, sambungnya, tidak hanya bekerja untuk mengakselerasi realisasi program-program jangka pendek namun juga jangka panjang. Dengan demikian, diharapkan dampaknya juga terasa lebih lama.
“Jadi selama ini yang macet-macet akan kita lancarkan dan dana-dana yang nganggur akan saya optimalkan untuk pembangunan sesuai dengan petunjuk Pak Menko [Airlangga] juga,” ungkap Purbaya.
Adapun, Presiden Prabowo Subianto menetapkan delapan program prioritas untuk tahun depan. Alokasi anggarannya pun tak sedikit.
Prabowo sudah merincikan delapan program prioritas tersebut beserta besaran anggarannya ketika menyampaikan Nota Keuangan dan RAPBN 2026 ke DPR pada medio Agustus lalu.
Pertama, program penguatan ketahanan pangan nasional dengan anggaran mencapai Rp164,4 triliun. Kedua, program ketahanan energi dengan anggaran sebesar Rp402,4 triliun.
Ketiga, program makan bergizi gratis dengan alokasi anggaran Rp335 triliun. Keempat, berbagai program pendidikan dengan total anggaran Rp757,8 triliun.
Kelima, berbagai program kesehatan dengan total anggaran Rp244 triliun. Keenam, program koperasi desa/kelurahan merah putih dengan anggaran sekitar Rp181,8 triliun.
Ketujuh, program pertahanan semesta dengan alokasi anggaran Rp424,8 triliun. Kedelapan, program percepatan investasi dengan dukungan APBN sebesar Rp530 triliun dan Danantara mencapai Rp720 triliun.
