Puncak Arus Mudik Lebaran Diprediksi pada 6 April 2024

25 March 2024, 21:49

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah telah menetapkan periode cuti bersama untuk perayaan Lebaran tahun 2024 mulai dari Senin, 8 April 2024, hingga Senin, 15 April 2024. Lalu bagaimana prediksi arus mudik Lebaran 2024?Menurut PP Muhammadiyah, Idul Fitri 1445 H akan jatuh pada Rabu, 10 April 2024, sementara pemerintah baru akan memutuskan tanggal Idul Fitri dalam sidang Isbat yang digelar pada 9 April 2024.Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menyebut puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 5-7 April 2024. “Puncak (arus) mudik diperkirakan terjadi tanggal 5-7 April 2024 dan arus balik tanggal 14-15 April 2024,” katanya seusai Rapat Tingkat Menteri Angkutan Lebaran 2024 di Kantor Kemenko PMK di Jakarta, Senin, 18 Maret 2024.Muhadjir menyatakan bahwa perkiraan tersebut berasal dari hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. Survei tersebut memperkirakan bahwa jumlah pemudik pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 193,6 juta orang di seluruh Indonesia. Angka ini menunjukkan peningkatan lebih dari 60 persen dibanding tahun 2023.Di sisi lain, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkirakan bahwa sekitar 1,86 juta kendaraan akan meninggalkan wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) selama periode arus mudik H-7 hingga H+2 Idul Fitri 1445 Hijriah. Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 54,13 persen dibandingkan dengan keadaan normal dan meningkat sebesar 5,94 persen dibanding Lebaran tahun sebelumnya.”Sebesar 58,4 persen distribusi lalu lintas keluar wilayah Jabodetabek menuju Trans Jawa dan Bandung di periode lebaran tahun ini,” kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana saat konferensi pers di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta Timur, Kamis, 21 Maret 2024. Kemudian, sekitar 22,9 persen dari distribusi lalu lintas meninggalkan wilayah Jabodetabek menuju arah Barat atau Merak, sementara sekitar 18,8 persen menuju arah selatan atau Puncak.Jasa Marga juga memperkirakan bahwa akan ada sekitar 1,92 juta kendaraan yang memasuki wilayah Jabodetabek selama periode arus balik H+1 hingga H+7 lebaran 2024. Angka tersebut mengalami peningkatan hingga 60,55 persen dibandingkan dengan periode normal.”Juga naik 4,19 persen dari periode lebaran 2023,” katanya.Lisye juga mengungkapkan bahwa mayoritas lalu lintas masuk ke wilayah Jabodetabek berasal dari arah Timur atau Trans Jawa dan Bandung, sekitar 56,5 persen.Sementara itu, distribusi lalu lintas masuk ke Jabodetabek dari arah barat atau Merak mencapai sekitar 23,6 persen, dan dari arah selatan atau Puncak sekitar 19,9 persen.Lisye menjelaskan bahwa angka prediksi ini mencakup lalu lintas yang diambil dari empat Gerbang Tol Utama, termasuk Gerbang Tol Cikampek Utama dan Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), Gerbang Tol Ciawi (arah Puncak), dan Gerbang Tol Cikupa (arah Merak).”Peningkatan mobilitas ini akan diantisipasi oleh Jasa Marga dengan mengoptimalkan semua layanan, baik dari sisi petugas maupun armada operasional,” ujarnya.Titik-Titik Kemacetan di Jalan TolMenteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, memproyeksikan bahwa titik kemacetan selama arus mudik Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 Hijriah diperkirakan akan terjadi di Jalan Tol Cipali. Hal ini disebabkan oleh tingginya minat masyarakat untuk kembali ke kampung halaman menggunakan kendaraan.”Dalam persiapan dan rencana Operasi Angkutan Lebaran 2024, kami memperhatikan kemungkinan kemacetan di tiga lokasi, termasuk di Cipali, karena terdapat ruas jalan yang lebih sempit,” ungkap Budi dalam konferensi pers virtual yang dilakukan pada Minggu, 17 Maret 2024, seperti yang dilaporkan oleh Antara.Iklan

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Irjen Pol Aan Suhanan, menyatakan pandangan serupa dengan Menhub, bahwa terdapat tambahan titik kepadatan di Jalan Tol Cipali selama arus mudik Lebaran 2024. Dia juga memperkirakan kemacetan di pertemuan Cisumdawu yang banyak digunakan oleh masyarakat Bandung menuju daerah Jawa (Jawa Tengah, Yogyakarta, atau Jawa Timur) dan Cipali.”Selain itu, di jalur arteri Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura), kami memperkirakan adanya potensi kepadatan lalu lintas,” tambah Aan.Polri juga merencanakan penerapan aturan ganjil genap di Jalan Tol Trans Jawa mulai tanggal 8 April 2024. Sementara itu, pengaturan one way dan contra flow akan diberlakukan mulai tanggal 5 April 2024.Jadwal Oneway dan Contraflow Arus Mudik 2024Pemerintah akan menerapkan kebijakan ganjil genap pada pelat nomor mobil, serta sistem one way dan contraflow selama puncak arus mudik dan balik Lebaran 2024.”Kebijakan ganjil genap ini diterapkan karena ada minat yang tinggi dari masyarakat,” ujar Irjen Pol Aan Suhanan, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, di Jakarta pada Minggu, 17 Maret 2024.Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kepala Korps Lalu Lintas Polri, dan Direktur Jenderal Bina Marga pada tanggal 5 Maret 2024, berikut adalah jadwal pemberlakuan kebijakan ganjil genap, one way (satu arah), dan contraflow selama Lebaran 2024.One Way1. Jumat, 5 April 2024 pukul 14.00 WIB hingga Minggu, 7 April 2024 pukul 24.00 WIB mulai dari km 0 Jalan Tol Ruas Dalam Kota Jakarta sampai dengan km 414 ruas Tol Semarang – Batang2 . Senin, 8 April 2024 dan Selasa, 9 April 2024, pukul 08.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB mulai dari km 0 Jalan Tol Ruas Dalam Kota Jakarta sampai dengan Km 414 ruas Tol Semarang – Batang.Contra FlowHari Jumat, 5 April 2024 pukul 14.00 waktu setempat sampai dengan Kamis, 11 April 2024 pukul 24.00 mulai dari KM 36 ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek sampai dengan KM 72 ruas Jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali).Demikian rincian prediksi seputar puncak arus mudik untuk Lebaran 2024.EIBEN HEIZIER | MELYNDA DWI PUSPITA | NOVALI PANJI NUGROHO
Pilihan editor: Jelang Arus Mudik Jalur Pantura Timur Rawan Banjir,  MTI Usulkan Opsi Kereta Api