PSI DKI Minta Kasus Tembok Roboh di SPBU Tebet yang Tewaskan Tiga Orang Diusut Tuntas

23 January 2024, 6:35

TEMPO.CO, Jakarta – Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD DKI Jakarta meminta polisi mengusut tuntas kasus tembok roboh di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Jalan Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan pada Ahad, 21 Januari 2024.”Tentu saja, saya meminta polisi untuk mengusut tuntas penyebab runtuhnya tembok SPBU ini,” Wakil Ketua Fraksi PSI di DPRD DKI, August Hamonangan dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 22 Januari 2024. Ia mengatakan bakal mengawal kasus ini hingga polisi mendapatkan hasil investigasinya. “Sehingga kami dari DPRD dapat memberikan rekomendasi untuk mengambil tindakan tegas kepada pihak SPBU,” ujarnya.Tindakan tegas itu, kata August, sudah pasti bakal diberikan ke pihak Pertamina jika ditemukan adanya unsur kelalaian. Ia mengungkapkan telah mendengar aduan dari warga yang menyebut kondisi tembok pembatas itu sudah terlihat miring dan banyak retakan.”Namun sayangnya pihak SPBU terkesan acuh akan keluhan para warga,” ucap anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta itu. Ia mengatakan tidak segan untuk meminta Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) DKI untuk meninjau izin usaha SPBU tersebut.Menurut dia, perlu ada tinjauan kembali dari izin warga setempat, terlebih adanya peringatan dari warga kepada pihak SPBU soal kondisi tembok yang tidak layak. Tidak hanya itu, August menilai hasil investigasi dari Polres Metro Jakarta Selatan bisa dipakai sebagai rujukan peninjauan izin usaha SPBU tersebut.”Saya juga akan mengusulkan ke dinas terkait untuk menutup sementara SPBU tersebut,” ujar dia. Ia mengklaim, usulan itu perlu dilakukan karena berkenaan dengan keselamatan warga.”Saya mengucapkan duka cita yang mendalam atas ketiga korban yang meninggal. Juga kepada korban yang mengalami luka, semoga diberikan kesembuhan,” ucapnya.Iklan

Robohnya tembok pembatas SPBU Pertamina Tebet itu menyebabkan tiga orang meninggal. Dua di antaranya merupakan pasutri lansia yang berjualan di sekitar tembok yaitu Samedi Riyanto, 79 tahun; dan Thio Tjin Nio, 73 tahun; serta satu korban yang lain merupakan anak keduanya, Amy Kusuma Dewi, 34 tahun.Menurut keterangan dari Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Syamsul Huda, ketiga korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena tertimpa tembok pembatas SPBU Pertamina Tebet itu. Jasad korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jati, Lenteng Dalam, Jakarta Selatan.Sementara, cucu dari pasutri lansia, Muhammad Fabian, 8 tahun, ditemukan dalam keadaan hidup. Korban luka itu kini dirawat di RSUD Tebet.Peristiwa tembok roboh di SPBU Tebet, Jalan Soepomo, Jakarta Selatan itu kini ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan. Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Bintoro mengatakan belum bisa menyimpulkan penyebab tembok SPBU roboh hingga menewaskan tiga orang tersebut.”Apakah kuat dugaan penyebabnya karena kondisi tembok dan angin, itu masih kami dalami,” ucap Bintoro, Senin, 22 Januari 2024.Pilihan Editor: Pemerkosaan dan Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Polisi Gelar Rekonstruksi Hari Ini