Warta Ekonomi, Jakarta –
Worldcoin mengungkap akan memperluas operasinya dan mendaftarkan lebih banyak pengguna secara global dengan tujuan memungkinkan organisasi lain menggunakan teknologi pemindaian iris mata mereka dan verifikasi identitasnya. Hal tersebut disampaikan langsung oleh seorang manajer senior perusahaan di balik proyek tersebut kepada media Reuters.
Worldcoin didirikan bersama oleh CEO OpenAI Sam Altman dan diluncurkan minggu lalu. Proyek cryptocurrency ini mengharuskan pengguna untuk memberikan pemindaian iris mata mereka dengan imbalan ID digital. Dan di beberapa negara, akan memberikan cryptocurrency gratis sebagai bagian dari rencana untuk menciptakan identitas dan jaringan keuangan.
Baca Juga: Proyek Besar Crypto Worldcoin Sam Altman Diselidiki Sejumlah Negara Raksasa, Sangat Berbahaya?
Melansir Reuters di Jakarta, Kamis (3/8/23) di situs pendaftaran seluruh dunia, wajah orang-orang telah dipindai oleh “bola” bulat mengkilap serta mengabaikan kekhawatiran para juru kampanye privasi bahwa data biometrik dapat disalahgunakan.
Worldcoin mengatakan 2,2 juta telah mendaftar, sebagian besar selama masa percobaan selama dua tahun terakhir. Pengawas data di Inggris, Prancis, dan Jerman mengatakan mereka sedang menyelidiki proyek tersebut.
“Kami sedang dalam misi membangun komunitas keuangan dan identitas terbesar yang kami bisa,” kata Ricardo Macieira, manajer umum untuk Eropa di Tools For Humanity, perusahaan yang berbasis di San Francisco dan Berlin di belakang proyek tersebut.
Worldcoin sukses mengumpulkan USD115 juta (Rp1,7 triliun) dari investor modal ventura termasuk Blockchain Capital, a16z crypto, Bain Capital Crypto dan Distributed Global dalam putaran pendanaan di bulan Mei.
Macieira mengatakan Worldcoin akan terus menggelar operasi di Eropa, Amerika Latin, Afrika dan semua bagian dunia yang akan menerima.
Kebanyakan orang yang diwawancarai oleh Reuters di situs pendaftaran di Inggris, India, dan Jepang minggu lalu mengatakan bahwa mereka bergabung untuk menerima 25 token Worldcoin gratis yang menurut perusahaan dapat diklaim oleh pengguna terverifikasi.
“Saya tidak berpikir kita akan menjadi orang yang menghasilkan pendapatan dasar universal. Jika kita dapat melakukan infrastruktur yang memungkinkan pemerintah atau entitas lain melakukannya, kita akan sangat senang,” kata Macieira.
Perusahaan dapat membayar Worldcoin untuk menggunakan sistem identitas digitalnya, misalnya jika sebuah kedai kopi ingin memberikan satu kopi gratis kepada semua orang, maka teknologi Worldcoin dapat digunakan untuk memastikan bahwa orang tidak mengklaim lebih dari satu kopi tanpa toko tersebut perlu mengumpulkan data pribadi. Di masa depan, teknologi di balik bola pemindai iris akan bersifat open-source, tambah Macieira.
“Idenya adalah siapa pun di masa depan dapat membangun bola mereka sendiri dan menggunakannya untuk memberi manfaat bagi komunitas yang dituju,” katanya.
Regulator dan juru kampanye privasi telah menyuarakan keprihatinan tentang pengumpulan data Worldcoin, termasuk apakah pengguna memberikan persetujuan dan apakah satu perusahaan harus bertanggung jawab untuk menangani data tersebut.
Situs web Worldcoin mengatakan proyek itu sepenuhnya pribadi dan data biometrik dapat dihapus atau pengguna dapat memilih untuk menyimpannya dalam bentuk terenkripsi.
Mengatasi masalah privasi, Worldcoin Foundation, sebuah entitas yang berbasis di Kepulauan Cayman mengatakan bahwa mereka mematuhi semua undang-undang yang mengatur data pribadi dan akan terus bekerja sama dengan permintaan badan pengatur untuk informasi tentang privasi dan praktik perlindungan datanya.
Baca Juga: Pihak Manapun yang Berupaya Polisikan Rocky Gerung dan Refly Harun Harus Berhitung Baik-baik
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
