PKB Bantah NasDem Tawarkan Cak Imin Cawapres Kala Anies ke Jombang

2 September 2023, 14:48

Jakarta, CNN Indonesia — Politikus PKB Abdul Rochim menegaskan partainya belum melakukan pembicaraan dengan Partai NasDem soal capres-cawapres kala Anies Baswedan berkunjung ke kediaman ibunda Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Jombang.
“Oh belum. Itu prosesnya ya satu-dua hari ini aja. Jadi cepat, klik, cocok, jalan. Budal Gus (berangkat, Gus) gitu,” kata pria dengan sapaan Cak Rochim ini dalam diskusi Trijaya FM, Sabtu (2/9).
Cak Rochim menjelaskan proses PKB dipinang hingga menerima pinangan NasDem ini sangat cepat dan intens. Sejak ditawari NasDem ikut mendukung Anies, kata dia, PKB langsung menggelar rapat pleno di Jakarta maupun Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hasil rapat kilat itu pun telah mencapai mufakat, yakni Cak Imin menyambut gandengan tangan NasDem dengan menjadi pendamping Anies.
“NasDem mengajak dan PKB menyambut dengan baik. Kemudian pengurus kader sepakat ya sudah jalan. Dewan syuro juga sepakat, para kiai mendukung, ya kita jalan, karena memang dari awal kita menginginkan. Dari awal jargon kita adalah ‘budal Gus’, budal Gus itu artinya Gus Muhaimin harus maju di Pilpres 2024 baik sebagai capres maupun cawapres,” tutur dia.
Pada Kamis (31/8), Anies mengunjungi kediaman ibunda Cak Imin di Jombang, Jawa Timur, di hari yang sama saat Demokrat membocorkan kesepakatan NasDem dan PKB.
Anies saat itu melaksanakan road show dan berziarah ke beberapa makam ulama.

PKB, sementara itu, memutuskan untuk bekerja sama dengan NasDem pada Jumat (1/9). Hal itu diumumkan usai rapat pleno gabungan bersama Dewan Syuro dan Tanfidzyah serta DPW se-Indonesia, di Kantor DPW PKB Jatim, Surabaya.
Dengan duetnya NasDem-PKB, Partai Demokrat pun memutuskan cabut dari koalisi bersama PKS dan NasDem. Demokrat merasa terkhianati lantaran Anies selama ini menjanjikan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapresnya.
Sementara itu, PKS memantapkan hati untuk tetap mendukung Anies Baswedan.
Soal PKS ini, Cak Rochim menyampaikan bahwa PKB sudah berkomunikasi langsung dengan presiden dan jajaran petinggi PKS. Dia mengaku suasana pembicaraan kedua partai berlangsung hangat.

“Kemarin Wakil Ketua Umum kami Jazilul [Fawaid] sudah silaturahmi langsung ke Kantor DPP PKS dan diterima oleh presiden PKS, oleh jajaran petinggi PKS. Dan di sana ada komunikasi yang sangat hangat,” ucap dia.
Sementara itu, terkait koalisi PKB dengan Partai Golkar, PAN, PBB, dan Gerindra, Cak Rochim menilai tak ada lagi yang perlu dipusingkan. Sebab PKB tak lagi menjadi bagian dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) usai koalisi berganti nama jadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Oleh karena itu, tak ada kewajiban bagi PKB meminta izin kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto, yang selama ini diusungkan sebagai capres dari KKIR/KIM.

“Saya rasa tidak perlu juga untuk ngasih sein karena memang poin kesepakatan yang sebelumnya kita sepakati itu secara sepihak [diputuskan], artinya kita tidak ada dalam pembahasan itu, dan ketika disepakati koalisi baru ya artinya tidak perlu untuk harus minta restu karena koalisi KKIR otomatis bubar,” katanya.
Meski tak lagi satu poros, Cak Rochim menegaskan PKB dan Gerindra tetap menjalin komunikasi yang baik.
“Ada tim DPP yang tetap berkomunikasi dengan elite Gerindra juga dan kita hubungannya sangat baik,” tukas dia.
Anies-Cak Imin dijadwalkan akan dideklarasikan sebagai capres-cawapres di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9) siang ini.
(blq/sfr)

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi