Jakarta –
Pikap Isuzu Traga menyeruduk tiga kendaraan sekaligus di jalan tol. Apa sebabnya?
Kecelakaan yang melibatkan empat kendaraan terjadi di exit tol Bandara Soekarno Hatta-Tangerang. Keempat kendaraan itu adalah pikap Isuzu Traga, Mitsubishi Xpander, Daihatsu Xenia, dan Toyota Calya. Tampak dalam video, mulanya pikap Isuzu Traga itu hendak menyalip Xpander yang berada di depannya dengan berpindah ke lajur kanan. Pun sebelum berpindah lajur, sopir juga menyalakan lampu sein itu memberi tahu ke pengendara di lajur kanan tersebut.
Namun kendaraan terlihat oleng setelah pindah lajur dan menyentuh pembatas jalan serta menghantam Xpander yang disalipnya itu. Xpander itu pun oleng ke kiri dan menghantam Daihatsu Xenia dan keduanya menyeruduk Toyota Calya yang tengah berhenti di bahu jalan. Pikap pun terguling setelahnya, sementara tiga mobil lainnya juga mengalami kerusakan. Kasat Gakum Ditlantas PMJ AKBP Ojo Ruslani mengungkap pikap itu hilang kendali hingga menyeruduk tiga kendaraan lainnya.
“Pada saat melaju di lajur 2 kemudian berpindah lajur untuk mendahului dari sebelah kanan Kendaraan Mitsubishi Xpander No.Pol: B-2089-TYX,” ungkap Kasat Gakum Ditlantas PMJ AKBP Ojo Ruslani.
Lebih lanjut Ojo menyebut pengemudi mobil yang tengah berhenti bahu jalan itu mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
“Mengalami luka di bagian pelipis kiri lebam, bahu kiri mengalami luka lecet, dan tangan kiri mengalami luka lecet kemudian korban dibawa ke Klinik KKP Bandara lalu dirujuk ke RSUP Dr Sitanala Kota Tangerang,” terang Ojo.
Hilang Kendali Dipengaruhi Beberapa Faktor
Dari kecelakaan ini perlu diketahui ada beberapa penyebab kendaraan menjadi hilang kendali. Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, pernah mengungkap kendaraan bisa hilang kendali gegara tekanan ban tidak sesuai, suspensi kendaraan tidak prima, kondisi lintasan yang licin, rem yang agresif sehingga membuat kendaraan ngeblok, tak kalah penting adalah gaya berkendara.
Jangan Asal Menyalip Kendaraan
Perlu juga diingat untuk menyalip kendaraan tak bisa sembarangan. Tentunya, kamu harus memastikan ruang yang cukup sebelum menyalip. Jangan dipaksakan jika terlalu sempit. Founder dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengungkap sebelum menyalip, ada baiknya untuk mencari tahu dulu urgensi menyalip kendaraan tersebut. Kalau dirasa tidak ada kondisi urgent, maka tidak perlu dilakukan. Kecepatan kendaraan juga harus disesuaikan sebelum menyalip kendaraan lain.
“Karena pada saat kita overtaking tadi, itu adalah situasi yang rentan dengan kecelakaan. Jadi jangan lama-lama di area itu, itu bukan comfort zone,” kata Jusri belum lama ini.
(dry/rgr)