Penjualan Mobil di RI Lagi Parah-Parahnya, Ini Kata Bos Toyota

30 March 2024, 21:45

Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan mobil di awal tahun 2024 mengalami penurunan. Vice President Director TAM Henry Tanoto membeberkan salah satu yang menjadi alasan adalah momentum pemilu.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), data wholesales atau penjualan dari pabrik ke diler selama Januari-Februari 2024 hanya 140.274 unit. Angka ini jeblok 22,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 181.329 unit.

Salah satu APM Toyota buka suara. Mereka beranggapan bahwa anjloknya penjualan mobil di Indonesia awal tahun ini karena faktor pemilihan umum. Banyak masyarakat lebih memilih untuk wait and see sebelum resmi merogoh kocek untuk membeli kendaraan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Penjualan Mobil di Indonesia pada awal 2024 sedikit menurun. Ini disebabkan konsumen menahan pembelian terkait momentum pemilu,” kata Vice President Director TAM Henry Tanoto dalam buka bersama Toyota dikutip Sabtu (30/3/2024).
Keputusan masyarakat yang lebih memilih untuk menahan pembelian membuat penjualan mobil di dua bulan awal 2024 jeblok. Namun, setelah pemilu berlangsung ada harapan industri kembali bergairah karena masyarakat mulai berani merogoh koceknya.

Foto: Penjualan mobil Honda Mobilio kian menyusut pada salah satu showroom Honda di Kawasan Kota Bekasi pada (18/3). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
Penjualan mobil Honda Mobilio kian menyusut pada salah satu showroom Honda di Kawasan Kota Bekasi pada (18/3). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

“Mungkin teman-teman terjadi penurunan sekitar 22 persen dibanding Januari-Februari tahun lalu. Salah satu faktor adalah pending pembelian karena tahun politik. Di Maret memang ada peningkatan secara penjualan, kita harapkan jelang lebaran dan confidence konsumen meningkat,” sebut Henry.
Toyota pun ikut terkena imbasnya, wholesales selama dua bulan awal juga jeblok yakni dari 56.306 unit di dua bulan awal 2023 menjadi 44.513 unit di periode yang sama tahun ini, atau penurunannya sebesar 20,9 persen. Namun dari sisi pangsa pasar Toyota mengalami kenaikan dari sebelumnya 30,29 persen (Januari Februari 2023) menjadi 31,62 persen (Januari-Februari 2024).
“Bulan lalu di 44 ribuan. Market share kita tumbuh 31,7%, tumbuh sekitar 2,1 persen dibanding Januari-Februari tahun lalu,” ujarnya.
Henry optimistis pasar otomotif akan membaik sejalan dengan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran 2024. Banyak masyarakat yang mulai membutuhkan kendaraan untuk mudik.
“Sejauh ini kalau kita monitor memang di Maret ini ada peningkatan secara penjualan ya, semoga kita sama-sama harapkan jalan lebaran ini (semakin membaik), dan juga semoga kepercayaan diri dari konsumen untuk belanja lagi di otomotif juga mulai membaik,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti secara khusus tren penjualan mobil dan motor yang anjlok drastis pada akhir Februari 2024. Meskipun ia meyakini tingkat konsumsi masyarakat masih sangat baik.
Ia mengatakan, penjualan mobil telah terkontraksi delapan bulan berturut-turut hingga akhir Februari penjualannya minus 18,8% secara tahunan atau year on year. Sementara itu, penjualan sepeda motor telah terkontraksi selama enam bulan berturut-turut hingga ke level minus 2,9%.
“Ini berarti untuk pembelian barang durable goods seperti mobil dan motor mengalami tekanan. Meski, consumer index kuat. Ini yang perlu kita jaga” kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN, Senin (25/3/2024).

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Toyota Punya Senjata Rahasia Baru, Kendaraan Ini Disiapkan

(emy/wur)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi